Pilek biasanya tidak berbahaya, tapi terkadang bisa juga menjadi gejala dari penyakit tertentu.
5. Flu (influenza)

Orang sering kali bingung membedakan flu dan pilek biasa. Kedua penyakit hidung ini memang memunculkan gejala yang mirip, namun keduanya disebabkan oleh virus yang berbeda.
Influenza atau flu biasa disebabkan oleh tiga jenis virus flu, yaitu influenza A, influenza B, dan inluenza C. Jika pilek bisa terjadi kapan saja di sepanjang tahun, penyebaran flu biasanya lebih musiman.
Gejala flu sering datang tiba-tiba dan bisa berlangsung selama 7-10 hari, tapi flu bisa sembuh sepenuhnya dan tidak berbahaya. Namun, beberapa orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah bisa mengalami gejala flu yang cukup parah dan mungkin mengancam jiwa akibat komplikasinya.
Jenis lain dari flu adalah flu burung (H5N1, H7N9) dan flu babi (H1N1).
6. Deviasi septum
Deviasi septum adalah gangguan di mana dinding tipis (septum) pemisah bagian kiri dan kanan hidung mengalami kelainan struktur, seperti terlalu bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan salah satu saluran hidung lebih sempit, sehingga memengaruhi aliran udara yang masuk dan keluar.
Akibat dari deviasi septum, hidung berisiko mengalami berbagai gangguan serta penyakit, mulai dari obstruksi (penyumbatan), pembengkakan, hingga kesulitan bernapas di malam hari.
7. Polip hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan yang terjadi di dinding saluran hidung atau sinus. Pertumbuhan jaringan tersebut terkadang tidak berbahaya, namun berisiko menimbulkan berbagai penyakit pada hidung, seperti infeksi berulang, alergi, bahkan sinusitis.
Kemunculan polip hidung terjadi karena adanya peradangan dan pembengkakan pada saluran hidung atau sinus. Namun, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa pemicu dari peradangan tersebut.
Beberapa ahli meyakini bahwa timbulnya polip mungkin berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh pada tiap orang yang berbeda-beda.
8. Sinusitis

Sinusistis adalah penyakit hidung yang terjadi akibat peradangan pada rongga sinus, yaitu rongga di sekitar saluran hidung di belakang tulang wajah yang berisi udara.
Gejala sinusitis dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya dalam waktu singkat (biasanya 4 minggu). Sinusitis ini biasanya disebut sinusitis akut. Namun jika gejalanya terjadi dalam waktu yang lebih lama, sekitar 3 bulan dan sering kambuh, ini disebut sinus kronis.
Peradangan pada sinus bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki alergi, asma, atau penyumbatan struktural pada hidung atau sinus lebih mungkin mengalami sinusitis.
Jika Anda mengalami sinusitis akut, perawatan yang mungkin diberikan adalah antibiotik, dekongestan, semprotan steroid, dan anthistamin. Namun jika tidak mempan dan peradangan sinus malah makin sering kambuh, dokter mungkin akan menyarankan operasi sinusitis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar