Beberapa wanita mengalami perdarahan ringan ketika pertama kali pakai KB. Sebenarnya hal ini tergolong wajar terjadi dan biasanya akan hilang setelah beberapa hari. Hormon estrogen di dalam pil KB bekerja seperti lem. Jika lapisan dinding rahim sudah terbentuk, tapi tidak ada cukup lem untuk membuatnya menempel, dinding rahim akan meluruh dan menyebabkan perdarahan.
Bila perdarahannya terus berlanjut, dokter akan memberikan pil KB dengan dosis yang lebih tinggi. Anda juga mungkin dianjurkan untuk ganti alat kontrasepsi lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan Anda.
3. Suasana hati mudah berubah (mood swing)
Wanita yang menggunakan metode kontrasepsi hormonal sering mengalami perubahan suasana hati secara drastis alias mood swing. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya jumlah progestin dalam alat KB.
Pada dasarnya, setiap jenis KB punya kadar progestin yang berbeda-beda. Jika awalnya Anda merasa senang, tapi tiba-tiba berubah jadi sedih atau marah tanpa sebab bahkan sampai mengganggu orang-orang di sekitar, maka sudah saatnya bagi Anda untuk ganti alat kontrasepsi.
4. Perut kembung
Perut kembung adalah salah satu efek samping pil KB yang paling umum. Hal ini terjadi karena kandungan estrogen di dalamnya dapat menimbun banyak air dalam tubuh, sehingga membuat perut Anda terasa penuh.
Segeralah beristirahat jika perut Anda terasa tidak nyaman akibat kembung. Namun jika kondisi ini sampai mengganggu aktivitas Anda, maka konsultasikan ke dokter untuk ganti alat kontrasepsi lain.
5. Gairah seks menurun
Cara kerja pil KB yang paling utama adalah menghambat proses ovulasi untuk mencegah kehamilan. Namun, secara bersamaan pil KB ini juga merangsang ovarium untuk berhenti memproduksi hormon seks testosteron.
Hal ini menyebabkan gairah seks wanita jadi menurun dan akhirnya menolak berhubungan seks. Jika tidak segera diatasi, keintiman hubungan Anda dan pasangan bisa terancam.
Maka itu, coba bicarakan dengan dokter Anda untuk ganti alat kontrasepsi yang mengandung progestin. Cara kerja progestin berkebalikan dengan estrogen, yaitu justru memicu produksi hormon testosteron. Anda juga bisa menggunakan KB non-hormonal seperti IUD tembaga yang lebih aman tanpa mengganggu gairah seks Anda.
6. Muncul banyak jerawat
Terlepas dari berbagai efek samping yang ditimbulkan, hampir semua alat kontrasepsi ternyata bermanfaat untuk mengatasi jerawat, termasuk pil KB. Anda bahkan diperbolehkan menggunakan pil KB sebagai obat jerawat. Pasalnya, kandungan hormonnya dapat menghambat ovulasi dan kadar testosteron tubuh sehingga membuat kulit jadi lebih sehat dan bebas jerawat.
Meski begitu, masih ada kemungkinan wajah Anda akan kembali dipenuhi oleh jerawat yang mengganggu. Sebagai solusinya, gunakan alat kontrasepsi lainnya yang mengandung progestin untuk membantu mengatasi jerawat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar