Wanita yang memiliki penyakit kanker payudara tidak cocok menggunakan kontrasepsi yang mengandung hormon sintetis. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih metode kontrasepsi yang hendak Anda gunakan. Jika Anda merasa tidak cocok dengan pilihan kontrasepsi Anda, beri tahu dokter tentang rencana ganti alat kontrasepsi.
5. Keinginan untuk segera hamil kembali
Sebenarnya, semua alat kontrasepsi bisa langsung dihentikan saat Anda berencana untuk memiliki bayi lagi. Namun, pil KB kombinasi, cincin vagina, dan suntik biasanya membutuhkan waktu hingga beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan Anda.
Oleh karena itu, jika Anda berencana ganti alat kontrasepsi dengan yang bisa membuat Anda kembali subur dengan segera pilihlah alat kontrasepsi seperti IUD, pil progestin, dan kondom.
Cara mengganti alat kontrasepsi

Saat dokter sudah menganjurkan suatu alat kontrasepsi yang cocok untuk kondisi Anda, ini saat yang tepat bagi Anda untuk ganti alat kontrasepsi. Dalam beberapa kasus, dokter akan meminta Anda menggunakan KB secara tumpang tindih. Artinya, Anda akan menggunakan alat KB yang baru sebelum menghentikan KB yang lama.
Tujuannya, agar kehamilan tetap bisa dicegah meski sedang masa pergantian metode kontrasepsi. Biasanya, cara ini tergantung pada jenis KB yang digunakan saat ini dan yang Anda pilih nantinya.
Sebagai contoh, jika Anda sedang minum pil KB dan ingin menggantinya dengan IUD atau spiral, dokter akan memasukkan IUD progestin tujuh hari sebelum Anda berhenti minum pil. Untuk prosedur tepatnya, konsultasikan pada dokter kepercayaan Anda.
Risiko gonta-ganti alat kontrasepsi
Selain bisa meningkatkan risiko kehamilan apabila dilakukan sembarangan tanpa sepengetahuan dokter, gonta-ganti KB bisa mengacaukan siklus menstruasi normal Anda. Apalagi jika dosis hormonnya jadi lebih tinggi atau lebih rendah. Jika dosis hormonnya tetap sama, gonta-ganti KB hormon jenis apapun tidak menimbulkan masalah.
Selain itu, risiko efek samping gonta ganti alat kontrasepsi adalah kelelahan, mual, nyeri payudara, bercak menstruasi, dan mungkin juga penambahan berat badan. Hal ini terjadi karena mengganti metode KB hormonal sama saja cara kerjanya seperti baru memulai KB.
Sekali lagi, Anda perlu ingat bahwa gonta ganti alat kontrasepsi harus diiringi dengan pengawasan dokter. Jangan tergoda untuk gonta ganti KB hanya karena testimoni teman dekat yang menyatakan bahwa alat yang digunakan lebih efektif daripada yang Anda gunakan.
Masalahnya, efektivitas alat kontrasepsi bisa berbeda-beda pada masing-masing individu, bergantung pada kondisi kesehatan Anda. Pastikan Anda membicarakan keinginan gonta ganti KB dengan dokter sebelum membuat keputusan mengenai alat kontrasepsi yang Anda hendak gunakan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar