
7. Mengatur berbagai penyesuaian yang diperlukan
Hal ini mungkin lebih rumit dari kelihatannya, tetapi penting bagi Anda dan suami untuk segera melakukan penyesuaian untuk menyiapkan kelahiran bayi.
Sebagai contoh, jika saat ini Anda dan suami sudah punya anak usia balita, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa pengasuh anak.
Selain itu, bila suami sedang ditempatkan di luar kota, cobalah mengajukan permohonan agar suami bisa tetap mendampingi Anda selama kehamilan, persalinan, dan pascamelahirkan.
Bila suami tidak bisa, cobalah alternatif anggota keluarga lain seperti ibu atau saudara.
8. Merencanakan keuangan
Masalah keuangan bisa menjadi salah satu faktor yang membuat kehamilan Anda terasa lebih berat.
Mau tak mau, Anda dan suami harus kembali mengatur prioritas dan memangkas pengeluaran yang tidak mendesak.
Buatlah sejumlah perencanaan untuk menghemat pengeluaran Anda sehari-hari, misalnya membawa bekal ke kantor masing-masing daripada harus membeli makan siang di luar.
Selain itu, Anda dan suami dapat mengusahakan penghasilan tambahan. Namun, bila memutuskan bekerja, pastikan kesehatan Anda tetap terjaga dan kondisi kehamilan tidak terganggu.
Bila benar-benar diperlukan, tak ada salahnya untuk mengajukan pinjaman ke bank atau orang terdekat sesuai kebutuhan.
9. Persiapkan asuransi kesehatan
Menyiapkan asuransi kesehatan sebaiknya tidak Anda abaikan bila kebobolan hamil lagi.
Carilah informasi mengenai jenis asuransi yang paling cocok untuk Anda, baik asuransi dari pemerintah maupun dari swasta.
Bila Anda memiliki asuransi yang ditanggung oleh perusahaan tempat Anda bekerja, cobalah tanyakan apakah menanggung kehamilan dan persalinan.
Tanyakan pula plafon asuransi yang diberikan dan rumah sakit yang direkomendasikan.
Di sisi lain, Anda mungkin perlu mendaftarkan anak sejak masih dalam kandungan.
Asuransi pemerintah seperti BPJS Kesehatan mempersyaratkan hal ini agar bayi bisa mendapatkan klaim bila harus dirawat sejak baru lahir.
10. Hubungi keluarga dan sahabat
Ingat, Anda dan suami tidak sendirian dalam menghadapi kehamilan tak terduga ini. Cobalah sampaikan kepada keluarga dan sahabat tentang kabar tersebut.
Kebobolan hamil lagi seharusnya bukanlah hal yang membuat Anda sungkan untuk berbicara dengan mereka.
Justru pada saat-saat seperti ini, Anda mungkin perlu mendapatkan dukungan dari mereka.
Anda juga bisa mengandalkan mereka untuk mendampingi Anda selama menjalani kehamilan, saat bersalin, hingga dalam mengasuh si kecil.
Jangan sungkan untuk berkeluh kesah atau meminta bantuan jika Anda kewalahan.
11. Beri tahu atasan atau rekan usaha
Bersikap jujur dan terbuka pada atasan atau rekan usaha tentang situasi Anda sangatlah penting. Apalagi bila khawatir kehamilan Anda berisiko memengaruhi kinerja atau jam kerja Anda.
Meskipun Anda positif hamil tapi belum siap, bukan berarti Anda harus merahasiakannya dari rekan bisnis atau atasan.
Mereka perlu tahu bahwa Anda kebobolan hamil lagi sehingga urusan pekerjaan dan bisnis bisa dikondisikan.
Cobalah yakinkan mereka bahwa Anda tetap memiliki semangat kerja yang sama seperti dulu. Namun, bila Anda memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskan untuk beristirahat dulu, cobalah bicarakan solusi yang terbaik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar