backup og meta

Sakit Kepala Bagian Atas, Ini Penyebab dan Penanganannya

GejalaPenyebabPenanganan

Sakit kepala bisa menyerang bagian kepala mana saja, termasuk bagian atas. Umumnya sakit kepala pada bagian atas memunculkan sensasi tertekan seolah Anda sedang membawa beban berat di puncak kepala. Berikut informasi penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian atas.

Sakit Kepala Bagian Atas, Ini Penyebab dan Penanganannya

Gejala sakit kepala atas berdasarkan penyebabnya

Apabila sudah mengetahui tanda serta gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal untuk mengatasinya. Berikut gejala nyeri di daerah atas kepala berdasarkan penyebabnya.

1. Gejala sakit kepala yang disebabkan ketegangan

  • Tekanan dan rasa nyeri di sekitar kepala.
  • Rasa nyeri di bagian leher, di atas alis, serta belakang kepala tapi tidak seperti migrain.
  • Sering kali rasa sakitnya konstan dan seperti ada tekanan.
  • Nyeri yang datang pun bertahap sampai pada intensitas maksimum.

2. Gejala sakit kepala yang disebabkan oleh migrain

  • Rasa nyeri bisa berawal dari sisi kepala dan berpindah menjadi sakit kepala di ubun-ubun atau bagian atas, atau justru sebaliknya.
  • Kepala bagian atas terasa berat dan juga berdenyut.
  • Rasa nyeri bisa terasa hingga ke belakang leher.
  • Pusing dan mual.
  • Sensitivitas yang cukup kuat terhadap cahaya dan suara.
  • Suhu pada tangan terasa lebih dingin dari biasanya.

3. Gejala sakit kepala yang disebabkan oleh sakit kepala kluster

  • Nyeri yang datang tiba-tiba di satu sisi. Sering kali di bagian belakang mata Anda.
  • Rasa nyeri atau sakit yang parah.
  • Pilek yang dibarengi dengan hidung tersumbat.
  • Mata menjadi berair dan juga terasa nyeri.

4. Gejala sakit kepala yang disebabkan oksipital neuralgia

  • Nyeri di bagian belakang atau atas kepala seperti ada tali ketat yang mengikat.
  • Mungkin akan mengalami kesemutan.
  • Akan terasa seperti ada sentakan serta sakit yang mengejutkan.
  • Sakit yang tumpul.
  • Gejala bertambah ketika bergerak.

5. Gejala sakit pada atas kepala yang disebabkan brain freeze

  • Rasa nyeri yang terasa tajam.
  • Nyeri yang cukup parah di bagian atas kepala dan hanya berlangsung beberapa detik.

6. Gejala sakit di atas kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan

Menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul.

  • Muncul hampir setiap hari, khususnya saat baru bangun dari tidur di pagi hari. 
  • Setelah mengonsumsi obat pereda rasa sakit kondisi membaik tapi rasa sakit kembali lagi. 

Tak hanya itu, kondisi ini juga disertai dengan berbagai gejala lain, contohnya sebagai berikut. 

  • Mual. 
  • Kesulitan berkonsentrasi. 
  • Gangguan ingatan. 
  • Mudah marah.

Apa penyebab sakit kepala bagian atas?

sakit kepala sebelah kiri

Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui untuk membahas cara mengatasinya.

Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain sebagai berikut.

1. Sakit kepala tegang (tension headache)

Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.

Rasa nyeri kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah.

Pemicunya kemungkinan otot pada leher dan belakang kepala yang menegang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, sinusitis, mata lelah karena lama di depan komputer, hingga kurang tidur.

Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.

2. Migrain

Penyebab lain dari nyeri kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa nyeri.

Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.

Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah.

Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.

3. Sakit kepala cluster (cluster headache)

Sakit kepala cluster juga dapat memicu timbulnya nyeri kepala di bagian atas.

Umumnya, nyeri kepala yang satu ini lebih terasa di bagian belakang kepala. Namun, nyeri dapat menjalar dan berpindah hingga ke area atas kepala.

Rasa nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya terjadi berulang kali. Bahkan, ada yang mungkin merasakan sakitnya sebanyak delapan kali dalam sehari.

Rasa sakit yang Anda alami mungkin memuncak setelah 5—10 menit lamanya. Setelah itu, rasa sakit ini bisa terasa hingga kurun waktu tiga jam. Saat mengalaminya, mata dan hidung Anda mungkin memerah.

4. Kurang tidur

Semakin kurang tidur, Anda akan merasakan nyeri di puncak atas kepala. Rasa sakitnya dapat dibarengi dengan kelelahan dan rasa lesu saat beraktivitas.

Tidak hanya itu, nyeri kepala yang Anda alami di bagian atas bisa berasal dari postur tubuh yang tidak baik saat sedang tidur.

Sakit atau masalah pada tulang belakang Anda mungkin lebih terasa saat Anda sedang tidur, sehingga menimbulkan sakit kepala terutama saat bangun.

Rasa nyeri biasanya seperti adanya tekanan di puncak kepala dan kepala terasa lebih berat dari biasanya. Sakit kepala ini biasa juga disebut sebagai sakit kepala hipnik.

5. Oksipital neuralgia

Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.

Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.

6. Brain freeze

Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.

Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik.

Rasa nyeri ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.

7. Olahraga terlalu berat

Bagi sebagian orang, nyeri kepala mungkin dipicu oleh latihan atau jenis olahraga yang dilakukan secara intens.

Ya, olahraga intens yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan rasa nyeri di puncak kepala Anda. 

Sebagai contoh, ketika Anda berlari sprint atau melakukan gerakan olahraga yang berulang. Maka dari itu, sebelum melakukan latihan ada baiknya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

8. Reversible cerebral vasoconstriction (RCVS)

Kondisi ini tergolong langka dan terjadi ketika pembuluh darah di area otak mengerut. Hal ini pula yang memicu terjadinya nyeri kepala yang parah di dekat bagian atas kepala.

Apabila tidak segera ditangani, penyebab nyeri kepala ini dapat menyebabkan stroke atau perdarahan otak. Beberapa gejalanya yaitu kelemahan parah, kejang, serta penglihatan kabur.

Sebagian besar pasien yang mengalami RCVS pulih sepenuhnya, tetapi ada pula yang mengalami kerusakan otak permanen.

Biasanya, kondisi sakit kepala ini pun paling umum terjadi pada wanita yang berusia 20 sampai 50 tahun.

9. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya nyeri kepala di daerah atas. Hal ini terjadi karena tekanan yang tergolong parah sampai di area tempurung kepala.

Nyeri kepala yang dirasakan akibat hipertensi adalah seperti Anda menguncir rambut kencang-kencang di bagian atas kepala.

Gejala lain yang bisa dirasakan adalah napas menjadi pendek, kebingungan, serta pandangan yang kabur.

10. Konsumsi terlalu banyak obat

Saat merasa nyeri kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya.

Namun, penggunaan obat sakit kepala yang berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa nyeri di kepala. 

Maka dari itu, jika Anda merasa nyeri kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter.

Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut. 

11. Lelah pada mata, postur tubuh buruk, dan faktor lain

Saat dilihat kembali, ternyata ada pula faktor-faktor lain yang menjadi penyebab nyeri kepala di bagian atas.

Misalnya kelelahan pada mata, postur tubuh yang buruk, sampai menggertakkan gigi, dan ketegangan otot-otot di atas kepala.

Apalagi kalau Anda mengalami cedera fisik di bagian tersebut dan nyerinya menyebar menjadi nyeri kepala.

Cara mengatasi sakit kepala bagian atas

efek samping lansoprazole berupa sakit kepala

Anda bisa mengatasi nyeri kepala yang terasa di bagian atas dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu atau melakukan pengobatan alternatif.

Umumnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakitnya sesuai dengan penyebab nyeri kepala yang dialami. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.

1. Mengonsumsi obat

Salah satu cara yang mungkin bisa Anda gunakan untuk meredakan nyeri kepala bagian atas adalah mengonsumsi obat seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen untuk meredakan rasa nyeri.

Namun, saat menggunakan obat-obatan ini, pastikan bahwa Anda mengikuti instruksi penggunaan di dalam kemasan untuk menghindari nyeri kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan.

Selain itu, pastikan bahwa Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai obat mana yang paling sesuai untuk kondisi nyeri kepala yang dialami.

Pasalnya, beberapa jenis obat tidak dapat dikonsumsi bersamaan.

2. Mengubah pola makan

Selain menggunakan obat-obatan, Anda bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Sekalipun beberapa obat nyeri kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau nyeri yang Anda rasakan.

Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat juga bisa meningkatkan terjadinya nyeri kepala bagian atas dan migrain.

Tak hanya itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.

3. Mengubah gaya hidup

Anda juga bisa mencoba mengurangi nyeri di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres.

Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.

Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa nyeri di kepala.

Kesimpulan

  • Sakit kepala atas umumnya terjadi karena berbagai faktor, mulai dari jenis primer seperti sakit kepala tegang, migrain, cluster headache, cervicogenic headache (dari leher), hingga occipital neuralgia.
  • Kondisi sekunder seperti hipertensi atau dehidrasi juga dapat memicu nyeri kepala bagian atas.
  • Umumnya gejalanya bersifat ringan, tidak berbahaya, dan bisa diredakan dengan istirahat, kompres, perbaikan postur tubuh, relaksasi, serta obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Namun, jika disertai gejala berat seperti muntah hebat, gangguan penglihatan, atau leher kaku, perlu segera konsultasi medis karena bisa menandakan kondisi serius.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chronic daily headaches. (2019). Retrieved 14 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-daily-headaches/symptoms-causes/syc-20370891

Occipital Neuralgia. (2022). Retrieved 14 July 2025, from https://americanmigrainefoundation.org/resource-library/occipital-neuralgia/

RCVS: What To Do If Sudden Severe Headache or Symptoms Strike. (2025). Retrieved 14 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16158-reversible-cerebral-vasoconstriction-syndrome

What type of headache do you have? (2023). Retrieved 14 July 2025, from https://www.health.harvard.edu/healthbeat/what-type-of-headache-do-you-have

Mydlarz, W. (2021). How to Ease Brain Freeze. Retrieved 14 July 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/how-to-ease-brain-freeze

Fernández-de-Las-Peñas, C., Fernández-Muñoz, J. J., Palacios-Ceña, M., Parás-Bravo, P., Cigarán-Méndez, M., & Navarro-Pardo, E. (2017). Sleep disturbances in tension-type headache and migraine. Therapeutic advances in neurological disorders, 11, 1756285617745444. https://doi.org/10.1177/1756285617745444

Medication overuse headaches. (2025). Retrieved 14 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/medication-overuse-headache/symptoms-causes/syc-20377083

Versi Terbaru

23/07/2025

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kenali Ciri Sakit Kepala Akibat Tumor Otak

Beragam Pilihan Obat untuk Sakit Kepala di Belakang


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Annisa Hapsari · Diperbarui 23/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan