Meski brain fog adalah sesuatu yang umum dan dapat dialami oleh siapa saja, hal ini bisa terkait dengan masalah kesehatan lainnya. Ketahui lebih lanjut mengenai istilah tersebut melalui penjelasan berikut.
Apa itu brain fog?
Penderitanya pun sering merasa tidak termotivasi untuk melakukan berbagai hal.
Bila ini terjadi terus menerus, ia sering kali merasa kelelahan, frustasi, cemas, atau tertekan karena kondisinya.
Brain fog umumnya terjadi sementara akibat kondisi medis tertentu yang Anda alami.
Ini tidak terkait dengan kerusakan struktur otak, seperti yang dialami penderita demensia atau penyakit Alzheimer.
Melansir laman Oregon Health & Science University (OHSU), demensia dan penyakit Alzheimer memengaruhi lebih dari memori.
Mereka mengubah kemampuan Anda untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Apa penyebab brain fog?

Para peneliti tidak mengetahui secara pasti apa penyebab seseorang memiliki pikiran yang kosong dan bingung.
Meski begitu, beberapa faktor di bawah ini diketahui dapat menyebabkan kondisi tersebut pada seseorang.
1. Stres
Stres dapat meningkatkan hormon kortisol secara berlebihan.
Adapun peningkatan kadar kortisol sering memengaruhi memori, fungsi kognitif, serta membuat otak menjadi lelah, sehingga lebih mungkin menyebabkan pikiran kosong dan bingung.
2. Kurang tidur
Tidur memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat dan memperbaiki ingatan.
Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan otak menjadi lebih lelah dan pembentukan ingatan dapat terganggu.
3. Kurang aktivitas fisik
Aktivitas fisik dan olahraga terbukti dapat membantu melindungi serta meningkatkan kemampuan berpikir dan memori Anda.
Sebaliknya, kurang olahraga sering memengaruhi suasana hati, kualitas tidur, hingga stres, yang semuanya sering menyebabkan gangguan kognitif.
4. Kekurangan nutrisi
5. Konsumsi gula berlebih
Gula merupakan sumber energi utama untuk otak.
Namun, jika kadar gula dalam tubuh berlebih, aliran darah ke otak menjadi terganggu dan bisa menyebabkan masalah kognitif, termasuk ingatan dan kemampuan berpikir.
6. Berhenti mengonsumsi kopi

Kafein pada kopi dapat membantu Anda untuk lebih waspada dan berkonsentrasi.
Bagi Anda yang sudah terbiasa mengonsumsi kopi, berhenti mengonsumsi kafein secara tiba-tiba dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti gangguan konsentrasi dan masalah kognitif lainnya.
7. Dehidrasi
Tubuh manusia mengandung sekitar 60% air. Adapun seluruh sel tubuh, termasuk sel otak, bergantung pada air untuk menjalankan fungsinya.
Nah, bila kadar air berkurang dan terjadi dehidrasi, fungsi otak bisa terganggu dan menimbulkan gejala yang terkait dengan brain fog.
8. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat, seperti benzodiazepin, beta blocker, atau pereda nyeri, dapat menyebabkan brain fog pada sebagian orang.
Jika Anda mengalaminya setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengurangi dosis atau mengganti obat.
9. Perubahan hormon
Perubahan hormon, seperti karena kehamilan, menopause, atau sindrom Cushing, sering menimbulkan masalah konsentrasi dan memori.
Umumnya, masalah ini akan terselesaikan dengan sendirinya saat kadar hormon Anda sudah kembali seimbang.
10. Penyakit infeksi
Brian fog juga bisa terjadi setelah Anda menderita penyakit infeksi, termasuk COVID-19. Pada penderita COVID-19, gejala-gejala ini sering termasuk ke dalam Long COVID-19.
Ini bisa terjadi karena sel-sel yang melawan infeksi berakhir di tempat yang tidak biasa, seperti otak.
12. Gangguan tiroid
Gangguan tiroid, baik kelebihan tiroid (hipertiroidisme) maupun kekurangan tiroid (hipotiroidisme), dapat menimbulkan berbagai masalah kognitif, seperti sulit berkonsentrasi atau masalah memori.
Selain penyebab-penyebab di atas, pikiran yang kosong dan bingung juga bisa terjadi karena kondisi medis lainnya, seperti:
Bagaimana mengatasi brain fog?

- Perbaiki pola tidur Anda agar mendapat waktu tidur yang cukup. Cobalah tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya.
- Rutin olahraga.
- Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk sayuran, buah-buahan, lemak sehat (omega-3), protein, dan karbohidrat. Bila perlu, konsumsi makanan yang baik untuk otak.
- Batasi konsumsi makanan mengandung lemak jenuh, seperti makanan cepat saji, gula, makanan olahan, dan alkohol.
- Hindari stres, seperti melakukan meditasi atau kegiatan yang Anda suka.
- Jika Anda memiliki penyakit tertentu, usahakan untuk mengendalikannya. Misalnya, jika Anda mengalami diabetes, kontrol kadar gula darah Anda. Konsultasikan dengan dokter untuk dapat mengatasi penyakit Anda.
- Diskusikan dengan dokter Anda jika obat yang Anda konsumsi menyebabkan brain fog.
- Minum air putih yang cukup.
Bila gejala yang Anda alami cukup mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]