backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Ini 7 Gejala Diare yang Umum Dialami

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Ini 7 Gejala Diare yang Umum Dialami

    Diare adalah penyakit pencernaan yang bisa dialami semua orang, baik yang tua, muda, laki-laki, atau perempuan. Ada macam-macam penyebab diare, tapi umumnya gejala yang dirasakan sama. Tanda dan gejala penyakit diare paling identik dengan BAB lebih dari tiga kali sehari. Namun, gejala diare bukan cuma itu. Simak ulasan berikut untuk mengetahui gejala-gejala lainnya.

    Tanda dan gejala penyakit diare

    gejala diare

    Orang awam sering menyebut diare dengan istilah “buang-buang air” atau mencret. Penyebutan itu merujuk pada gejala khas dari penyakit diare yang membuat seseorang buang air besar terlalu sering atau terus-terusan. Namun apa pun istilah yang dipakai, tanda dan gejala dari diare sebetulnya beragam.

    Berikut ini tanda dan gejala penyakit diare yang mungkin Anda alami, seperti dilansir dari laman Mayo Clinic.

    1.  Feses lembek dan cair 

    Lebih dari 3 kali buang air besar dalam sehari dapat menandakan diare. Namun, membuktikan gejala diare dengan hanya mengamati berapa kali Anda BAB saja tidak cukup. Setiap orang memiliki pola dan kebiasaan buang air besar yang berbeda.

    Frekuensi BAB yang sering tapi konsisten dengan bentuk feses kecokelatan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu encer masih tergolong normal. Pencernaan Anda masih berfungsi baik jika bentuk feses mirip sosis berwarna kecokelatan dengan tekstur padat lembut.

    Namun pada penderita diare, bentuk feses akan terlihat lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau bahkan cair (dengan atau tanpa ampas). Feses yang lembek dan encer seperti air disebabkan oleh proses pencernaan makanan yang tidak berjalan lancar.

    Jenis makanan yang sulit dapat dicerna dengan baik oleh pencernaan adalah yang tinggi gula fruktosa, makanan pedas, makanan berminyak, dan minuman berkafein seperti kopi. Selama mencerna, usus malah menarik lebih banyak cadangan air sehingga feses tidak berbentuk padat.

    Mencret juga dapat disebabkan oleh infeksi pada pencernaan yang mengganggu kerja usus. Infeksi mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses Anda lebih lembek atau bahkan cair.

    2.  Sakit perut atau mulas

    Gejala lain yang akan dirasakan saat Anda menderita diare adalah perut yang terasa mulas atau sakit melilit. Ujungnya, rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan untuk buang air besar. Terkadang mulas juga disertai dengan perih dan panas.

    Gejala ini menandakan adanya peradangan pada organ cerna akibat infeksi. Peradangan akan memicu otot usus untuk mendorong feses sampai ke anus. Selama proses tersebut, jaringan di sekitar usus meregang sehingga Anda merasakan mulas.

    3. Demam

    demam gejala diare

    Demam bisa saja muncul sebagai salah satu gejala diare bila penyakitnya disebabkan oleh infeksi. Demam sendiri adalah respons alami tubuh untuk melawan peradangan akibat serangan penyakit.

    Di sisi lain, demam juga bisa menjadi tanda Anda sedang mengalami dehidrasi saat diare. Diare membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit dalam sekali waktu. Jika Anda tidak bisa menggantikan cairan yang hilang, semakin besar peluang Anda mengalami dehidrasi.

    Demam pun dapat memperparah dehidrasi. Semakin tinggi demam Anda, semakin parah dehidrasi yang mungkin dialami.

    4.  Perut kembung

    Perut kembung juga merupakan salah satu tanda khas dari penyakit ini. Biasanya, gejala ini muncul bila diare yang Anda alami dipicu dari intoleransi laktosa. Laktosa adalah gula yang sering terdapat pada produk susu dan olahannya.

    Kembung terjadi akibat gas yang berkumpul di usus besar. Gas ini terbentuk dari proses pembusukan (fermentasi) sisa karbohidrat, serat, atau protein yang tidak dapat dicerna oleh usus kecil. Hasilnya, kondisi ini akan membuat perut terasa penuh, kencang, dan begah.

    5.  Mual atau muntah

    muntah darah saat hamil

    Saat diare, Anda rentan mengalami mual hingga bahkan mungkin muntah-muntah. Mual dan muntah yang menandakan diare dapat dipicu oleh beragam hal. 

    Mual dan muntah pada umumnya adalah wujud dari infeksi yang terjadi dalam organ cerna. Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus dapat melepaskan racun selama menginfeksi organ cerna. Racun tersebut kemudian memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman.

    Di saat yang bersamaan, peradangan akibat infeksi merangsang pusat muntah di batang otak sehingga dapat menimbulkan gejala mual dan muntah hebat. Ini adalah respon alami tubuh untuk mengeluarkan kuman yang menyebabkan masalah pencernaan.

    Sensasi perut kembung pun dapat dapat membuat Anda merasa mual, bahkan hingga muntah. 

    6. Haus terus menerus

    minum air putih menghilangkan batu ginjal

    Diare yang disertai demam dan muntah-muntah cenderung membuat Anda dehidrasi. Maka dari itu, tubuh akan memunculkan rasa haus demi mendorong Anda untuk minum guna mencegah dehidrasi. Rasa haus yang muncul terus-menerus inilah yang menjadi salah satu gejala diare.

    Karena alasan tersebut, minum air menjadi salah satu cara untuk mengatasi gejala diare. pengobatan alami untuk diare. Selain minum air putih, Anda juga bisa minum oralit yang dapat menjaga keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh Anda.

    7. Hilang nafsu makan

    menambah nafsu makan

    Gejala lain yang dapat menandakan Anda sedang kena diare adalah menurunnya nafsu makan. Anda mungkin jadi tidak mau makan karena perut rasanya sakit dan kembung. Terus-terusan mual dan muntah juga dapat membuat Anda semakin malas makan. 

    Meski gejala diare ini menyerang, penting untuk Anda tetap makan selama masih sakit agar bisa bertenaga. Mencukupi asupan makan juga dapat membantu meringankan gejala diare yang Anda alami.

    Salah satu caranya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mudah dicerna tubuh lewat pola makan BRAT. Pola makan ini terdiri dari Banana (pisang), Rice (nasi), Apple sauce (saus apel), dan Toast (roti bakar) yang mudah dicerna saat diare.

    Makan makanan tersebut dalam porsi sedikit namun sering. Makanan tersebut juga akan membuat Anda kenyang lebih lama karena kandungan seratnya. Sementara kandungan pektinnya baik untuk memadatkan feses. Hindari makanan yang bisa memperparah gejala diare, seperti makanan pedas dan berminyak.

    Tanda dan gejala komplikasi diare 

    anus luka saat diare

    Gejala diare biasanya dapat berangsur membaik 2-3 hari tanpa perawatan medis. Namun jika diare tak juga sembuh setelah lebih dari 3 hari, Anda harus segera pergi ke dokter. 

    Diare yang sudah berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu artinya diare kronis. Diare kronis merupakan gejala dari gangguan pada usus, atau bahkan yang lebih serius seperti penyakit radang usus

    Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami diare berkelanjutan dan dibarengi dengan gejala komplikasi berikut:

    • Urin gelap atau jumlah urin yang keluar lebih sedikit
    • Detak jantung yang cepat
    • Kulit kering dan memerah
    • Sakit kepala atau pusing
    • Kelelahan
    • Gampang ​​marah atau kebingungan
    • Nyeri pada perut atau dubur yang parah
    • Feses berwarna kehitaman

    Tanda dan gejala penyakit diare yang berupa dehidrasi tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan syok (tekanan darah rendah, kejang, gagal ginjal) dan bahkan kematian.

    Periksa ke dokter jika mengalami gejala diare berlarut-larut

    Masing-masing orang yang mengalami diare dapat merasakan gejala yang berbeda-beda; dari perwujudan sampai intensitas sensasinya. Ada yang merasakan 1-2 gejala ringan, tapi ada pula yang mengalami banyak gejala sekaligus dengan intensitas nyeri hebat.

    Seringnya, diare bisa diobati sendiri di rumah. Namun bila tak kunjung sembuh, diare dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kesehatan Anda. Komplikasi utama dari diare kronis adalah dehidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan, nutrisi, dan elektrolit yang penting.

    Jika Anda mencurigai mengalami diare, segera periksa ke dokter. Penanganan lebih awal harus segera dilakukan agar penyakit tak menimbulkan masalah lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan