Septikemia adalah kondisi seseorang yang mengalami keracunan darah akibat masuknya banyak bakteri ke dalam aliran darah. Sebenarnya, bakteri C. difficile tidak secara langsung menyebabkan diare. Bakteri ini lebih dahulu menyebabkan radang usus besar, yang bisa menimbulkan diare parah.
Bahaya komplikasi diare ini terjadi akibat tubuh yang mencoba untuk melawan infeksi bakteri. Risikonya besar terjadi pada lansia atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Komplikasi diare ini disebut sangat bahaya ketika berlanjut menjadi sepsis, yakni bakteri sudah menyerang seluruh organ tubuh. Bakteri akan menyebabkan peradangan, membuat darah menggumpal, dan menghambat oksigen untuk mencapai organ tertentu. Akibatnya, organ mengalami kegagalan fungsi dan bisa menyebabkan kematian.
Diare yang menyebabkan komplikasi bahaya ini biasanya menunjukkan tanda, seperti:
- Lemah dan tidak nafsu makan
- Terus buang air berair disertai mual dan muntah
- Demam dan sangat peka terhadap cahaya
- Detak jantung berdetak lebih cepat
- Koma
3. Malnutrisi

Diare juga dapat menyebabkan komplikasi berupa malnutrisi (kekurangan gizi) terutama pada bayi dan anak-anak. Risikonya besar terjadi jika diare yang terjadi sudah kronis alias terjadi terus-menerus. Malnutrisi menandakan tubuh seseorang yang tidak menerima asupan gizi yang cukup.
Komplikasi diare ini terjadi akibat orang yang diare terus muntah dan buang air terus-menerus, tetapi tidak cukup makan karena tidak nafsu makan atau mual.
Komplikasi diare ini memang jarang menyebabkan kematian, namun bisa menimbulkan dampak terganggunya pertumbuhan anak dan kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti orang normal.
Tanda kekurangan gizi akibat diare parah ini meliputi:
- Nafsu makan berkurang dan berat badan menurun
- Lemah dan lelah sepanjang waktu
- Sering sakit dan luka susah sembuh serta sulit untuk memusatkan perhatian
Tips mencegah komplikasi diare

Meskipun berbahaya, untungnya komplikasi diare dapat dicegah. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan perawatan di rumah sekaligus dengan pengobatan dokter. Supaya lebih jelas, ikuti langkah-langkah mencegah terjadinya komplikasi diare, seperti:
Mencukupi cairan tubuh yang hilang
Cairan tubuh yang hilang bisa diganti dengan meningkatkan asupan cairan. Anda bisa memperbanyak minum air putih, makan makanan berkuah, atau minum larutan oralit untuk mencegah komplikasi diare.
Jika diare terjadi pada bayi, jangan hentikan pemberian ASI atau susu formula —bila penyebab diare bukan intoleransi laktosa. Ini adalah tindakan pertolongan pertama bila seseorang terkena diare.
Konsumsi makanan bernutrisi yang tepat
Sajikan makanan bertekstur lembut, matang sempurna, dan tentunya tidak ditambahkan banyak bumbu, contohnya lada, garam, cabai, atau santan.
Pilihan makanan yang baik untuk diare adalah bubur tim, bubur nasi, sup ayam bening dengan campuran kentang dan wortel, atau roti. Mengonsumsi makanan yang tepat mempermudah usus dalam mencerna makanan sehingga tubuh jadi lebih cepat pulih dan terhindar dari komplikasi diare.
Periksa ke dokter
Komplikasi diare dapat dihindari dengan perawatan dokter. Ini erat kaitannya dengan kesigapan Anda untuk segera konsultasi ke dokter jika muncul gejala mengkhawatirkan yang berisiko menjadi komplikasi diare.
Sebelum menjadi komplikasi, kenali tanda dan gejala diare yang sebaiknya ditangani oleh dokter, seperti:
- Diare menimbulkan gejala yang sangat mengganggu
- Diare terjadi lebih dari 2 hari dan tidak membaik walaupun sudah diobati dengan perawatan di rumah
- Feses mengeluarkan darah dan mengalami demam