backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Vesikula Seminalis, Apa Fungsi Organ Ini bagi Kesuburan Pria?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/04/2021

    Mengenal Vesikula Seminalis, Apa Fungsi Organ Ini bagi Kesuburan Pria?

    Apabila Anda ditanya perihal organ reproduksi pria, tentu tidak akan jauh pembahasan seputar penis atau testis kan? Padahal ada pula bagian penting dari sistem reproduksi, salah satunya adalah vesikula seminalis.

    Vesikula seminalis adalah organ reproduksi internal yang terdapat dalam tubuh, sehingga tidak dapat Anda amati kondisinya secara langsung. Lantas, apa fungsi penting organ ini untuk reproduksi pria? Adakah penyakit dan gangguan yang perlu Anda waspadai? 

    Apa itu vesikula seminalis?

    vesikula seminalis

    Vesikula seminalis adalah sepasang kelenjar asesoris yang terletak di belakang kandung kemih di atas kelenjar prostat. Kelenjar ini memiliki fungsi penting bagi sistem reproduksi pria, yakni memproduksi dan menyimpan air mani untuk menjaga kualitas sperma

    Dikarenakan hal tersebut, organ reproduksi pria ini juga dikenal dengan nama lain kantong mani atau kantong semen. Walaupun begitu, vesikula seminalis tidak terlibat dalam penyimpanan sel sperma (spermatozoa), fungsi ini dilakukan oleh epididimis.

    Kelenjar vesikula seminalis terletak di bagian panggul, atau tepatnya di antara kandung kemih dan rektum. Organ ini berbentuk sepasang tabung berbelit-belit atau bengkok, yang memiliki panjang masing-masing 5 cm dengan diameter sekitar 3-4 cm. 

    Tiap ujung dari masing-masing bagian terhubung dengan vas deferens—saluran yang membawa sel sperma dari epididimis—membentuk saluran ejakulasi yang akhirnya mengalir ke bagian prostatik uretra. 

    Selama ejakulasi, lapisan otot halus dari organ ini berkontraksi dan melepaskan cairan air mani bersama sperma dari vas deferens ke saluran ejakulasi.

    Mengenal fungsi vesikula seminalis

    Vesikula seminalis memiliki fungsi penting bagi sistem reproduksi pria. Bukan hanya membantu proses pembentukan sperma dan air mani, namun juga turut membantu proses mengeluarkan air mani saat ejakulasi berlangsung.

    1. Memproduksi air mani

    Air mani merupakan salah satu hasil sekresi dari vesikula seminalis, sekitar 70% cairan mani berasal dari kelenjar ini. Kualitas air mani ini berpengaruh pada kualitas sperma dan kesuburan pria saat proses pembuahan.

    Adapun kandungan cairan yang diproduksi oleh kelenjar ini, antara lain:

  • Cairan alkali, berfungsi untuk menetralisir kadar keasaman (pH) dari uretra pria dan vagina wanita, sehingga sperma dapat bertahan hidup lebih lama.
  • Fruktosa, berfungsi sebagai makanan dan sumber penghasil energi bagi sperma.
  • Prostaglandin, merupakan hormon yang memiliki fungsi untuk mencegah reaksi imun terhadap sperma — dikenal juga dengan antibodi antisperma (ASA).
  • Selain sel sperma, cairan air mani juga mengandung asam amino, asam askorbat, zat besi, kalsium, magnesium, sodium, potasium, vitamin B12, kalori, dan air yang dihasilkan oleh kelenjar lain, seperti kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretral.

    2. Membantu proses ejakulasi

    Vesikula seminalis terdiri dari tiga lapisan utama, yakni lapisan luar dari jaringan ikat, lapisan tengah berupa otot halus, dan lapisan dalam berupa mukosa untuk menghasilkan cairan.

    Saat berhubungan seksual dan saat mengalami ejakulasi, sistem saraf simpatik memberi sinyal pada jaringan otot pada vesikula seminalis dan membuatnya berkontraksi. 

    Alhasil, cairan air mani akan terdorong ke saluran ejakulasi dan bercampur dengan sperma, kemudian menuju ke saluran uretra untuk akhirnya dikeluarkan melalui ujung penis.

    Berbagai penyakit dan gangguan pada vesikula seminalis

    gangguan prostat

    Dikutip dari Kenhub, terdapat dua gangguan yang umum ditemui dan sering memengaruhi kondisi vesikula seminalis, yakni peradangan (vesikulitis) dan kista.

    1. Vesikulitis

    Vesikulitis merujuk pada kondisi peradangan yang terjadi pada vesikula seminalis. Kondisi ini dapat terjadi secara mandiri atau disertai dengan peradangan prostat (prostatitis) terlebih dulu.

    Vesikulitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya infeksi bakteri, radang yang menyebar dari testis atau epididimis, obstruksi darah ke daerah perianal, atau panas tubuh yang berlebihan.

    Ada dua jenis vesikulitis, yakni vesikulitis akut dan vesikulitis kronis. Kedua kondisi ini dapat ditandai dengan gejala-gejala seperti di bawah ini.

    Kondisi vesikulitis dapat ditangani dengan minum obat antibiotik yang diresepkan oleh dokter dan menghindari hubungan seksual sementara.

    2. Kista vesikula seminalis

    Kista dapat terjadi karena faktor bawaan lahir atau akibat luka dan infeksi setelah menjalani operasi prostat. Gejala yang dialami oleh penderita kista pada bagian ini, antara lain:

    • Buang air kecil yang menyakitkan,
    • Urine berdarah (hematuria), 
    • Nyeri perut, dan
    • Nyeri saat ejakulasi.

    Kista umumnya bersifat jinak dan tidak berbahaya. Namun prosedur bedah laparoskopi dapat dilakukan untuk menghilangkannya, terlebih jika ukuran kista cukup besar.

    Selain kedua gangguan tersebut, ada juga beberapa masalah kesehatan lain yang sangat jarang terjadi, seperti batu vesikula seminalis dan kanker. Keduanya dapat menimbulkan gejala yang kurang lebih mirip seperti peradangan dan kista yang lebih umum dialami pria.

    Apabila timbul gangguan saat buang air kecil atau ejakulasi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Tips menjaga kesehatan vesikula seminalis

    Sama halnya dengan menjaga kesehatan organ reproduksi lainnya, ada berbagai tips yang perlu Anda lakukan untuk menghindari penyakit dan gangguan pada vesikula seminalis.

    • Menjalani hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom dan menghindari bergonta-ganti pasangan.
    • Menjaga berat badan ideal, umumnya diukur dengan indeks massa tubuh (IMT) untuk mengetahui kondisi tubuh mengalami obesitas atau tidak.
    • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, pilihlah makanan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, serta sumber protein, seperti ikan. Hindari makanan kemasan, makanan tinggi lemak, serta tinggi kandungan gula dan garam.
    • Berhenti merokok, kandungan berbahaya dalam asap rokok dapat memicu masalah seksual, seperti disfungsi ereksi (impotensi).
    • Batasi minum alkohol, mengonsumsi minuman beralkohol meningkatkan risiko kanker, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan berbagai penyakit lainnya.
    • Kelola stres, mengalami depresi dan gangguan kecemasan berpengaruh pada kekebalan tubuh atau sistem imun yang melemah.

    Bila Anda mengalami gangguan pada vesikula seminalis dan organ seksual lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera guna mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan