backup og meta

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Pilek dan Flu (Influenza)

Saat Anda mengalami pilek, sering kali Anda langsung bilang bahwa Anda sedang flu. Padahal, keduanya bisa jadi kondisi yang berbeda. Batuk pilek biasa tidak berarti Anda pasti kena flu, meskipun saat kena influenza Anda biasanya mengalami batuk dan pilek. Jangan dulu mengernyitkan dahi. Mari kita kupas tuntas perbedaan flu dan pilek berikut ini.

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Pilek dan Flu (Influenza)

Perbedaan pilek dan flu

Meski sering kali dianggap sebagai kondisi yang sama, faktanya pilek dan influenza (flu) merupakan dua kondisi yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan influenza dan pilek.

1. Perbedaan pilek dan flu dari gejalanya

gejala flu dan pilek yang bahaya

Perbedaan influenza dan pilek yang cukup jelas sebetulnya terletak pada gejala yang ditimbulkan. Biasanya, gejala batuk pilek (common cold) yang paling khas, yaitu:

  • sakit tenggorokan, yang biasanya hilang dalam satu atau dua hari,
  • hidung tersumbat atau meler,
  • bersin,
  • batuk,
  • sakit kepala (kadang-kadang), dan
  • badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga. 

Pilek memiliki tingkat keparahan yang cenderung ringan. Pada kasus pilek dalam common cold, biasanya gejala akan membaik dalam waktu 7—10 hari. Gejala pun dapat sembuh dengan sendirinya.

Sementara itu, gejala flu umumnya lebih berat. Gejala flu datang lebih cepat dan lebih parah dari gejala pilek meliputi sebagai berikut.

  • Demam tinggi selama 3—5 hari, meski tidak selalu.
  • Sering sakit kepala berat.
  • Batuk kering.
  • Sesekali sakit tenggorokan.
  • Badan gemetar dan menggigil.
  • Nyeri otot sekujur tubuh.
  • Kelelahan parah hingga 2 sampai 3 minggu.
  • Mual dan muntah, paling sering terjadi pada anak-anak.

Nyeri otot dan menggigil adalah perbedaan gejala paling khas antara pilek dan flu. Gejala flu akan semakin bertambah parah secara bertahap, dalam 2—5 hari.

Namun, jika gejala flu yang Anda alami tidak juga membaik lebih dari 10 hari atau malah memburuk, segera ke dokter. 

2. Perbedaan pilek dan flu berdasarkan penyebabnya

Perbedaan paling mendasar dari pilek biasa dan influenza adalah penyebab. Salah satu penyebab batuk pilek yang umum adalah infeksi virus jenis rhinovirus.

Apabila pilek terjadi karena adanya infeksi rhinovirus, kondisi ini disebut penyakit selesma atau common cold.

Tak hanya itu, pilek sebenarnya adalah gejala yang bisa saja disebabkan oleh penyakit atau kondisi kesehatan lain.

Menurut situs American College of Allergy, Asthma, and Immunology, beberapa penyebab munculnya gejala pilek adalah:

  • udara dingin atau kering,
  • alergi,
  • rhinitis non-alergi,
  • sinusitis akut atau kronis,
  • perubahan hormon tubuh, dan
  • obat-obatan tertentu.

Sementara itu, penyebab flu sudah pasti virus influenza. Flu umumnya tidak disebabkan oleh kondisi kesehatan lain, seperti pilek, selain virus itu sendiri.

Ada tiga macam virus influenza, yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C. Virus ini menyerang sistem pernapasan keseluruhan, mulai dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Virus influenza tipe A dan B biasanya menyebabkan flu musiman, sementara tipe C biasanya terjadi sepanjang tahun.

3. Perbedaan pilek dan flu dari risiko komplikasi

perbedaan flu dan pilek biasa

Faktor lain yang menjadi pembeda antara pilek dan influenza adalah ada tidaknya risiko komplikasi. Batuk pilek biasa umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Sementara itu, flu yang berlarut-larut tanpa diobati dapat menyebabkan komplikasi serius.

Komplikasi tersebut meliputi pneumonia, radang otot (myositis), gangguan sistem saraf pusat, serta masalah jantung seperti serangan jantung, miokarditis, dan perikarditis.

Bagi Anda yang punya riwayat asma juga harus hati-hati. Gejala flu mungkin dapat memicu kekambuhan serangan asma.

Oleh karena itu, orang yang memiliki asma sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika gejala flu tidak juga membaik atau malah semakin memburuk.

4. Perbedaan flu dan pilek dari cara mengobatinya

obat diabetes

Baik orang yang terkena pilek dan influenza sama-sama dianjurkan untuk beristirahat di rumah agar tidak menularkannya pada orang lain.

Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang begitu kentara terkait cara mengobati flu dan pilek. Flu dan pilek juga umumnya sama-sama bisa sembuh sendiri.

Namun, terdapat berbagai pilihan obat yang dapat membantu mengatasi pilek atau flu.

Untuk pilek, obat yang dapat Anda konsumsi biasanya tergantung pada penyebabnya. Apabila gejala pilek yang Anda alami disebabkan oleh alergi, Anda bisa mengonsumsi obat alergi seperti antihistamin.

Sementara itu, obat untuk mengatasi flu yang disebabkan oleh infeksi virus, biasanya dapat berupa obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza), atau peramivir (Rapivab).

Agar terhindar dari pilek atau flu, konsumsi produk immunomodulator yang mengandung bahan herbal seperti Phyllanthus Ninuri karena berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Pilih produk immunomodulator yang telah teruji klinis dan memiliki sertifikat Fitofarmaka yang aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.

Obat-obatan ini dapat mempercepat pemulihan dari flu dan mencegah komplikasi pneumonia.

Namun, obat antiviral hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Anda wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan balsam dengan kandungan camphor, eucalyptus oil, dan menthol untuk membantu meringankan gejala.

Anda dapat mengaplikasikan balsam dengan menggosoknya pada dada, leher, dan punggung. Selain itu, Anda juga dapat menyampurkan 2 sendok teh balsam dengan air panas dan menghirup uapnya.

Jika Anda ingin mengurangi gangguan hidung tersumbat dan sakit kepala, entah karena pilek ringan atau flu, Anda bisa mencoba obat-obatan seperti dekongestan dan paracetamol.

Baik pilek maupun flu, Anda juga bisa menggunakan obat-obatan berbahan dasar alami yang mengandung seng, vitamin C, atau vitamin D.

Minum suplemen vitamin C secara rutin dapat membantu mengurangi gejala pilek, yang juga sering kali ditemukan pada penyakit flu.

5. Perbedaan flu dan pilek dari cara pencegahannya

efek samping vaksin influenza

Beda flu dan pilek lainnya yang bisa dilihat dari cara mencegahnya. Cara terbaik untuk terhindar dari flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu.

Kebanyakan dokter merekomendasikan pemberian vaksin flu pada awal musim flu berlangsung.

Selain itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin atau gunakan hand sanitizer juga mencegah penularan flu.

Sementara itu, untuk mencegah pilek biasa, vaksin bukan menjadi cara yang dianjurkan.

Pencegahan terbaik adalah cukup dengan menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, menghindari zat-zat pemicu alergi atau udara dingin, serta menjaga daya tahan tubuh Anda.

Flu dan pilek adalah dua kondisi yang memiliki banyak perbedaan, mulai dari penyebab, gejala, risiko komplikasi, dan cara mencegahnya.

Kesimpulannya, pilek adalah suatu gejala yang menandakan adanya masalah kesehatan tertentu. Sementara itu, flu adalah penyakit akibat infeksi virus, dengan pilek sebagai salah satu gejalanya.

Mengetahui perbedaan di antara keduanya bisa membantu Anda mendapatkan pengobatan dengan tepat.

Kesimpulan

  • Pilek (common cold) umumnya disebabkan oleh virus rhinovirus dan berkembang secara bertahap, menimbulkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan singkat, hidung tersumbat atau meler, bersin, batuk ringan, sakit kepala ringan, serta kelelahan, yang biasanya membaik dalam 7–10 hari tanpa komplikasi serius.
  • Sebaliknya, flu adalah infeksi virus influenza (tipe A, B, atau C) yang muncul mendadak dengan gejala berat, seperti demam tinggi, sakit kepala parah, batuk kering, nyeri otot, menggigil, dan kelelahan yang bisa bertahan hingga beberapa minggu. Pada anak-anak juga bisa disertai mual atau muntah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cold Versus Flu. (n.d.). Retrieved 11 July 2025, from https://www.cdc.gov/flu/about/coldflu.html?CDC_AAref_Val=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fflu%2Fsymptoms%2Fcoldflu.htm

Runny Nose, Stuffy Nose, Sneezing: ACAAI Public Website. (2022). Retrieved 11 July 2025, from https://acaai.org/allergies/symptoms/runny-nose-stuffy-nose-sneezing/

Reach for relief from a runny nose. (2023). Retrieved 11 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/runny-nose/basics/definition/sym-20050640

professional, C. C. medical. (2025). Rhinorrhea (Runny Nose). Retrieved 11 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17660-runny-nose

Influenza (flu). (2025). Retrieved 11 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719

How can I avoid getting the flu? (n.d.). Retrieved 11 July 2025, from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/how-can-i-avoid-getting-the-flu

Flu: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (n.d.). Retrieved 11 July 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/000080.htm

Versi Terbaru

14/07/2025

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Memahami Proses Inflamasi yang Ternyata Penting bagi Tubuh

Tak Selalu Bahaya, Demam Juga Punya Manfaat bagi Tubuh


Ditinjau oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic · Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Diperbarui 14/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan