Pengidap asma biasanya pertama kali merasakan gejala pada masa kanak-kanak. Namun, ternyata beberapa orang baru mengalami gangguan pernapasan ini ketika dewasa. Apa yang menjadi penyebab asma pada orang dewasa dan apa saja pemicunya?
Apakah orang dewasa bisa terkena asma?
Asma saat dewasa dikenal dengan sebutan adult-onset asthma. Penyakit asma sering kali sulit dideteksi karena saat bertambah usia, kapasitas paru-paru Anda menjadi lebih rendah.
Selain itu, terjadi perubahan dan penurunan kelenturan dinding rongga dada seiring penuaan.
Itulah sebabnya, dokter mungkin menganggap masalah sesak napas yang Anda rasakan sebagai hal yang normal. Padahal, Anda mungkin mengidap adult-onset asthma.
Saat mengalami serangan asma pada usia dewasa untuk pertama kalinya, Anda mungkin saja merasa merasa ragu apakah ini asma atau bukan.
Adapun, beberapa gejala serangan asma pada orang dewasa antara lain:
- batuk-batuk, terutama pada malam hari,
- kesulitan bernapas,
- napas bunyi (mengi),
- terengah-engah, hingga
- dada terasa sesak dan sakit saat menarik napas.
Serangan asma yang sangat parah dapat membahayakan jiwa. Oleh sebab itu, orang yang mengalaminya perlu mendapatkan pertolongan pertama asma sesegera mungkin.
Beragam pemicu asma pada orang dewasa
Sampai saat ini, penyebab penyakit asma belum diketahui. Meski sering terdeteksi pada masa anak-anak, sebagian pengidap asma justru pertama kali mengalaminya saat dewasa.
Penyakit asma sebenarnya sudah ada sejak Anda kecil. Namun, gejalanya baru muncul begitu Anda menginjak dewasa. Gejala asma biasanya muncul ketika Anda terkena pemicunya.
Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko dan pemicu asma pada orang dewasa.
1. Perubahan hormon
Asma pada orang dewasa lebih banyak terjadi pada wanita setelah berusia 20 tahun atau lebih. Perubahan hormon yang terjadi pada wanita diduga sebagai salah satu faktor risikonya.
Dikutip dari Asthma UK, sepertiga wanita melaporkan gejala asma yang memburuk sebelum atau selama menstruasi. Kondisi ini juga bisa terjadi pada masa menjelang menopause.
Beberapa wanita juga mengalami gejala asma yang lebih buruk selama kehamilan. Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana hormon memengaruhi keparahan gejala asma.
Ada kemungkinan perubahan hormon dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyebab asma pada orang dewasa lainnya, sepert rinitis alergi atau flu.
2. Obesitas
Obesitas diketahui sebagai salah satu penyebab umum sesak napas dan meningkatkan risiko serangan asma pada orang dewasa.
Pengidap obesitas memiliki jaringan lemak yang cukup banyak. Peningkatan hormon adipokin yang berasal dari jaringan lemak bisa memicu peradangan saluran pernapasan atas.
Selain itu, orang yang mengalami obesitas bernapas lebih sedikit daripada kapasitas normal paru-parunya sehingga akan menganggu fungsi organ paru-parunya.
Belum lagi kesulitan bernapas saat tidur dan penyakit GERD yang sangat erat kaitannya dengan pemicu asma pada orang yang obesitas.
3. Paparan zat tertentu di tempat kerja
Beberapa orang mungkin saja bekerja di tempat yang menyebabkan dirinya terpapar zat-zat tertentu. Orang yang bekerja di pabrik bisa saja sering terpapar bahan kimia.
Sementara itu, mereka yang bekerja di bidang kontraktor mungkin saja sering menghirup serbuk kayu atau semen dalam jangka waktu yang lama.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan Australian Family Physician, sekitar 20–25% orang dewasa dengan asma melaporkan memiliki tempat kerja yang buruk.
Umumnya, asma yang mereka rasakan mereda saat tidak berada di tempat kerja. Namun, gejalanya akan terus memburuk selama lingkungan pekerjaannya tetap sama.