2. Mengurangi penggunaan obat asma
Selain mengurangi serangan asma dan frekuensi perawatan di rumah sakit, suplemen vitamin D untuk penderita asma juga menurunkan penggunaan steroid dalam pengobatan asma.
Pemberian steroid ini digunakan untuk mencegah serangan asma, bukan meredakan gejalanya saat kambuh. Studi ini juga melaporkan bahwa tidak ada efek samping dari konsumsi suplemen vitamin D.
Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menjawab apakah suplemen vitamin D memberikan efek yang sama pada pengidap asma yang belum membutuhkan terapi steroid untuk mengontrol asmanya.
Selain itu, penelitian yang telah disebutkan di atas melibatkan partisipan yang sebagian besar memiliki gejala asma ringan hingga sedang. Jadi, belum diketahui secara pasti efek asupan vitamin D pada pasien yang menderita asma berat atau parah.
Ditambah lagi, belum diketahui apakah suplemen efektif menurunkan risiko serangan asma akut pada semua pasien atau hanya pada pasien yang kekurangan vitamin D saja.
Sumber vitamin D untuk penderita asma

Secara umum, 80% vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari. Tubuh Anda akan memproduksinya secara otomatis saat terpapar sinar matahari.
Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), anak-anak dan orang dewasa cukup terpapar sinar matahari selama 5–15 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang dianjurkan ialah pada pagi sejak matahari terbit hingga pukul 09.00 dan sore mulai pukul 15.00 hingga matahari terbenam.
Selain dari sinar matahari, sumber vitamin D terbaik untuk penderita asma juga bisa didapatkan dari makanan sehari-hari. Beberapa makanan tersebut di antaranya:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar