Penyebab kanker esofagus
Penyebab kanker kerongkongan tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, ilmuwan sudah menemukan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Para ilmuwan berpendapat bahwa penyakit ini berkaitan dengan kerusakan DNA pada sel yang melapisi bagian dalam esofagus.
Hal ini mengarah pada penyebab kanker pada umumnya, yakni mutasi DNA. Adanya kerusakan dan mutasi DNA membuat serangkaian mekanisme di dalam sel menjadi kacau.
Sel akan terus membelah tanpa kendali dan tidak mati seperti seharusnya. Akibatnya, sel akan menumpuk membentuk jaringan abnormal dan menjadi kanker.
Faktor apa saja yang meningkatkan risiko kondisi ini?
Ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
1. Kebiasaan merokok dan alkohol
Merokok meningkatkan risiko kanker esofagus. Rokok atau tembakau di dalamnya memiliki kandungan bahan kimia yang bisa mengiritasi lapisan kerongkongan. Kondisi ini tentu sangat mungkin membuat sel-sel pada bagian sekitarnya menjadi abnormal.
Selain rokok, kebiasaan minum alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker. Terlebih bila alkohol dikonsumsi secara berlebihan dan diikuti dengan kebiasaan merokok.
2. Pertambahan usia dan berjenis kelamin laki-laki
Risiko kanker kerongkongan meningkat seiring bertambahnya usia. Sebanyak 15% kasus jenis kanker ini terjadi pada orang-orang di bawah usia 55 tahun. Selain itu, kebanyakan pasien yang terkena berjenis kelamin laki-laki.
3. Kurang aktivitas dan obesitas
Orang yang malas gerak dan kurang berolahraga cenderung memiliki berat badan berlebih (obesitas). Kondisi ini akan meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Asam lambung lama-kelamaan dapat mengikis, merusak, dan bahkan mengubah jaringan kerongkongan. Akibatnya, terjadilah Barrett’s Esophagus yang meningkatkan risiko kanker.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar