Esofagus (kerongkongan) berperan penting dalam proses pencernaan sebagai pembawa makanan ke lambung. Bila rusak, organ ini bisa menimbulkan masalah. Pada kasus parah, masalah pada esofagus perlu operasi yang disebut esophagectomy.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Esofagus (kerongkongan) berperan penting dalam proses pencernaan sebagai pembawa makanan ke lambung. Bila rusak, organ ini bisa menimbulkan masalah. Pada kasus parah, masalah pada esofagus perlu operasi yang disebut esophagectomy.
Esophagectomy adalah prosedur bedah untuk mengangkat sebagian atau seluruh kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran tempat makanan mengalir dari tenggorokan ke perut.
Prosedur bedah ini merupakan salah satu pilihan dari pengobatan kanker kerongkongan stadium lanjut. Pada beberapa kasus, pasien yang mengalami Barrett’s esophagus dengan sel prakanker yang pasif juga membutuhkan operasi ini.
Meski begitu, orang dengan kondisi non-kanker pun bisa memilih prosedur pengobatan yang disebut juga dengan esofagektomi ini. Hal tersebut berlaku ketika fungsi kerongkongan tidak lagi dapat digunakan untuk menelan.
Umumnya, dokter merekomendasikan esofagektomi bila kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, perut, dan organ lainnya. Namun, ada kondisi lain yang juga memerlukan prosedur ini, antara lain:
Esofagektomi terdiri dari beragam pendekatan metode bedah. Hal ini tergantung pada jumlah dan lokasi sayatan dibuat. Pemilihan jenisnya ditentukan oleh sejumlah faktor, seperti lokasi tumor, riwayat operasi, dan preferensi dokter bedah.
Ada pun jenis-jenis prosedur yang dimaksud meliputi di bawah ini.
Sama seperti prosedur bedah pada umumnya, Anda perlu memerhatikan beberapa hal penting, mulai dari persiapan hingga perawatan setelah prosedur.
Awalnya, dokter akan mendiskusikan terkait risiko dari prosedur yang dijalani. Sebagai contoh, pasien kanker mungkin membutuhkan kemoterapi atau terapi radiasi yang diikuti dengan pemulihan sebelum esofagektomi.
Selain itu, ada sejumlah hal yang perlu dikonsultasikan dengan dokter dalam mempersiapkan operasi bedah ini, seperti:
Tidak hanya berdiskusi soal hal-hal di atas, dokter akan meminta Anda untuk menjalani sejumlah tes tertentu sebelum operasi, yakni:
Sebelum operasi, dokter akan memberikan obat bius agar Anda tertidur selama operasi. Lalu, kateter epidural ditempatkan ke belakang sebelum pasien tertidur guna mengontrol rasa nyeri setelah operasi.
Selanjutnya, dokter akan mengangkat sebagian kerongkongan dan terkadang bagian perut atau sekitar organ lambung. Hal ini ditentukan berdasarkan lokasi tumor dan jenis bedah yang dilakukan.
Ahli bedah kemudian menghubungkan kembali kerongkongan yang tersisa ke perut, yang ditarik ke atas area dada atau leher.
Kelenjar getah bening nantinya juga akan diangkat agar bisa dilakukan pemeriksaan kanker. Bila kanker terdeteksi pada kelenjar getah bening, kemungkinan kanker telah menyebar di luar kerongkongan.
Usai esofagektomi, Anda akan dibawa ke unit perawatan intensif (ICU) untuk dipantau selama 24 – 48 jam.
Di sini dokter pelan-pelan akan melepas ventilator dan memberikan makan melalui selang. Tak hanya itu, epidural akan disesuaikan untuk memaksimalkan pengendalian rasa sakit.
Selanjutnya, Anda akan dipindahkan ke ruangan lain yang membantu proses pengalihan ke obat nyeri cair, sehingga bisa dimasukkan ke selang makanan.
Pada fase perawatan ini dokter akan mengangkat drainase dan epidural. Selain itu, tim bedah akan memonitor kondisi tubuh dan meminta Anda untuk mulai terapi pernapasan dan fisik.
Esophagectomy merupakan operasi yang cukup besar dan bisa memicu sejumlah komplikasi, seperti:
Ada sederet kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda terhadap komplikasi setelah esofagektomi, yakni:
Normalnya, orang yang menjalani esofagektomi melaporkan peningkatan kualitas hidup. Meski begitu, gejala yang dialami pada kerongkongan masih berlanjut.
Itu sebabnya, dokter akan merekomendasikan perawatan lanjutan guna mencegah komplikasi setelah operasi. Mereka juga membantu menyesuaikan gaya hidup Anda, seperti:
Pada masa pemulihan setelah operasi, ada kalanya Anda mengalami kondisi tertentu yang membutuhkan perawatan dari dokter, antara lain:
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter guna memahami solusi apa yang tepat untuk Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar