backup og meta

Perawatan Setelah Waxing untuk Cegah Kulit Iritasi

Perawatan Setelah Waxing untuk Cegah Kulit Iritasi

Perawatan setelah waxing tak kalah penting dengan persiapan dan prosesnya. Perawatan yang tepat membantu menjaga kondisi kulit agar tetap sehat. Lantas, bagaimana cara perawatan yang tepat?

Perawatan kulit setelah waxing

Agar terbebas dari iritasi pada kulit, sebaiknya pahami dengan cermat apa saja yang perlu Anda lakukan setelah waxing.

1. Hindari mandi air panas

berendam air panas

Mandi air panas memang dikenal punya segudang manfaat baik bagi tubuh. Selain bisa mengurangi stres, suhu air yang panas membantu melancarkan peredaran darah.

Meski begitu, hindari penggunaan air panas sekitar 1–3 hari setelah waxing.

Mandi air panas bisa menghilangkan kandungan minyak yang bertugas melembapkan kulit. Apalagi, jika Anda menggunakan suhu yang tinggi dengan durasi yang lama.

Alhasil, kulit kering, pecah-pecah, hingga mengalami iritasi. Semua kondisi ini tentu akan membahayakan kulit yang baru saja di-wax.

2. Gunakan kompres dingin

Kompres air panas justru akan memperparah kondisi kulit setelah waxing. Jadi, ada baiknya Anda memilih kompres dingin

Sebagai perawatan setelah waxing, kompres dingin terbukti mampu mempersempit pembuluh darah pada kulit.

Hal tersebut membantu mengurangi peradangan, pembengkakan, hingga perdarahan pada kulit. Jadi, Anda bisa mendapatkan sensasi menenangkan pada kulit.

Saat mandi, gunakan air dengan suhu sedang atau dingin, terlebih bila kulit Anda tergolong sensitif. Ini bertujuan mengurangi risiko terjadinya iritasi akibat melakukan proses menghilangkan bulu di tubuh.

3. Hindari melakukan aktivitas fisik berat

Olahraga untuk Menghilangkan Rasa Sedih

Anda tidak dianjurkan untuk melakukan terlalu banyak kegiatan, terutama yang melibatkan fisik, tepat usai melakukan waxing sampai kurang lebih 24 jam.

Aktivitas fisik yang padat dan berlebihan bisa memicu peningkatan produksi keringat. Padahal, kulit yang baru saja di-wax masih sangat sensitif.

Bukan tidak mungkin kalau area kulit akan mengalami iritasi hingga infeksi akibat jumlah keringat yang berlebih.

4. Oleskan pelembap pada kulit

Sudah beres melakukan waxing, bukan berarti tugas Anda selesai. Anda masih harus melakukan perawatan setelah waxing dengan tepat agar tidak mengalami iritasi kulit.

Sebelum kulit benar-benar memerah dan ruam, sebaiknya oleskan produk pelembap sesegera mungkin setelah waxing.

Pelembap yang tepat memberikan sensasi dingin dan menenangkan kulit. Selain itu, kandungan lainnya menjaga hidrasi kulit sehingga kesehatan kulit tetap terjaga.

5. Pakai minyak esensial

Penggunaan minyak esensial membantu menenangkan kulit usai melakukan pencabutan bulu. Tekstur kulit pun akan jadi lebih lembap sehingga dapat mengurangi sensasi gatal dan kemerahan yang mungkin terjadi setelah waxing.

Beberapa jenis minyak esensial yang bisa jadi pilihan sebagai perawatan setelah waxing meliputi minyak zaitun, minyak kelapa, minyak almond, minyak alpukat, dan lain sebagainya.

Supaya lebih aman, sebaiknya campurkan 1–2 tetes minyak esensial dengan 3–4 tetes minyak pelarut. Tujuannya mengurangi kemungkinan efek samping yang ditimbulkan dari minyak esensial.

6. Gunakan lidah buaya

Penelitian yang diterbitkan oleh  Indian Journal of Dermatology menyebutkan  kandungan enzim dalam tanaman lidah buaya mampu menenangkan kulit sekaligus menurunkan risiko munculnya peradangan kulit.

Itu sebabnya mengoles lidah buaya merupakan pilihan perawatan setelah waxing yang tepat. Khasiat lidah buaya ini juga mencegah terjadinya ruam dan iritasi setelah waxing

Cara pemakaiannya pun tidak sulit. Anda bisa menggunakan gel lidah buaya yang diperoleh secara langsung dari tanamannya atau pakai produk lidah buaya yang sudah banyak dijual di pasaran.

Setelah itu, oleskan gel lidah buaya langsung ke area kulit sembari dipijat perlahan.

7. Oleskan produk berbahan Centella asiatica

oleskah centella asiatica untuk perawatan setelah waxing

Mengutip riset terbitan jurnal Indian Journal of Pharmaceutical Sciences (2016), Centella asiatica atau daun pegagan merupakan tanaman herbal yang sudah terkenal sejak lama untuk mempercepat penyembuhan luka.

Manfaat tersebut berasal dari kandungan senyawa aktif di dalamnya, seperti triterpen pentasiklik, asiaticoside, madecassoside, serta asiatic acid.

Senyawa yang terkandung pada tanaman ini bekerja dengan cara mengoptimalkan regenerasi serta pemulihan kulit yang rusak. 

Perlu Anda ketahui, waxing memiliki risiko kulit luka terbuka hingga luka bakar. Oleh karena itu, Centella asiatica cocok digunakan sebagai perawatan setelah waxing.

Anda tidak perlu repot mencari tanaman herbal ini. Sekarang sudah ada produk skincare yang dilengkapi dengan kandungan Centella asiatica di dalamnya.

8. Hindari produk yang mengandung pewangi

Perhatikan dengan baik komposisi yang terkandung dalam produk perawatan kulit yang akan digunakan setelah waxing.

Alih-alih meredakan kulit yang sensitif usai waxing, produk yang salah justru bisa membuat kulit mengalami iritasi berkepanjangan, bahkan memicu alergi pada kulit.

Meski baunya segar, sebaiknya hindari produk kulit yang diberi tambahan pewangi karena bisa memicu iritasi pada bagian kulit yang baru dicabut bulunya. 

9. Pilih pakaian yang longgar

bahaya pakaian ketat

Langkah perawatan setelah waxing yang satu ini akan membantu kulit mendapatkan udara segar. Menutup area kulit malah bisa menimbulkan dampak buruk.

Pakaian yang ketat bisa menyebabkan gesekan dan tekanan berlebih pada kulit. Akibatnya, kulit jadi lebih mudah mengalami ruam, gatal, meradang, bahkan iritasi.

Selain itu, pakaian ketat juga memicu produksi keringat berlebih. Kondisi ini bisa membuat kulit lebih mudah mengalami iritasi dan menimbulkan luka terbuka. 

Jadi, pakai baju dan celana longgar merupakan pilihan terbaik untuk menghindari terjadinya gesekan berlebihan di kulit.

Perawatan setelah waxing diperlukan untuk mengurangi risiko iritasi hingga masalah kulit lainnya, seperti infeksi kulit.

Pasalnya, jenis waxing tertentu dan penggunaan suhu panas bisa memicu iritasi. Untuk itu, lakukan perawatan dengan hati-hati agar kesehatan kulit tetap terjaga.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sánchez, M., González-Burgos, E., Iglesias, I., & Gómez-Serranillos, M. (2020). Pharmacological Update Properties of Aloe Vera and its Major Active Constituents. Molecules, 25(6), 1324. doi: 10.3390/molecules25061324

A. Ratz-Łyko, K. (2016). Moisturizing and Antiinflammatory Properties of Cosmetic Formulations Containing Centella asiatica Extract. Indian Journal Of Pharmaceutical Sciences, 78(1), 27. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4852572/

Itchy rash could be contact dermatitis. (2022). Retrieved 25 January 2022, from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/rash/itchy-rash-contact-dermatitis

Malanga, G., Yan, N., & Stark, J. (2014). Mechanisms and efficacy of heat and cold therapies for musculoskeletal injury. Postgraduate Medicine, 127(1), 57-65. doi: 10.1080/00325481.2015.992719

How to prevent and treat blisters. (2022). Retrieved 25 January 2022, from https://www.aad.org/public/everyday-care/injured-skin/burns/prevent-treat-blisters

Versi Terbaru

02/02/2022

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Cara Potong Poni Sendiri di Rumah Tanpa Takut Gagal

9 Cara Menghilangkan Gatal setelah Bercukur Bulu Kemaluan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 02/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan