5. Krim perontok bulu
Depilatori atau krim perontok bulu menawarkan metode menghilangkan bulu tanpa alat dan rasa sakit. Krim ini bekerja dengan cara memecah struktur protein rambut sehingga rambut bisa keluar dan terangkat dari kulit dengan mudah.
Setelah digosok, disemprot atau dioles ke kulit, formula krim akan memecah ikatan kimia yang menahan struktur protein rambut di tubuh, dan protein ini dikenal sebagai keratin.
Begitu krim melarutkan keratin, rambut menjadi cukup lemah untuk terlepas dari folikel. Maka rambut atau bulu bisa dengan mudahnya melepaskan diri atau rontok dari folikel.
Krim ini sudah banyak dijual bebas di toko obat atau bahkan swalayan. Ketahanan metode ini untuk mencegah pertumbuhan bulu berkisar dari hitungan hari hingga beberapa minggu.
Sayangnya penggunaan krim untuk menghilang bulu dapat berefek iritasi pada kulit jika ditinggalkan terlalu lama atau jika kulit Anda terlalu sensitif. Untuk menghindari hal itu, bacalah petunjuk pemakaian krim yang ada di kemasan dengan saksama.
6. Cara menghilangkan bulu dengan pil KB
Khusus untuk wanita, kadang menopause atau kondisi seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) dapat mengakibatkan bulu tumbuh semakin banyak.
Pada kasus ini, dokter mungkin akan menyarankan obat seperti pil KB untuk mengurangi jumlah hormon yang berkaitan dengan tumbuhnya bulu.
Cara menghilangkan bulu di tubuh ini harus dilakukan dengan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Jika dilakukan secara sembarangan, maka risiko efek samping yang muncul cenderung lebih besar.