backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Radang Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 14/02/2024

Radang Kulit

Kemunculan ruam pada kulit yang disertai dengan rasa gatal bisa disebabkan oleh sejumlah hal. Salah satunya adalah radang kulit. Apa itu radang kulit dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Apa itu radang kulit?

Peradangan kulit terjadi akibat respons sistem imun yang bisa memunculkan gejala kemerahan, panas, gatal, kulit sensitif, dan bengkak. 

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan radang kulit, mulai dari kondisi akut seperti infeksi kulit hingga penyakit autoimun.

Kabar baiknya, kebanyakan kasus peradangan ini dapat disembuhkan, asalkan diketahui apa penyebabnya. 

Tanda dan gejala radang kulit

ruam kulit kemerahan

Peradangan terjadi hampir pada setiap gangguan yang menyerang kulit, seperti dermatitis, psoriasis, dan infeksi kulit.

Sederet gejala akibat peradangan kulit yang biasa muncul antara lain: 

  • ruam kulit, 
  • kulit halus atau bersisik, 
  • gatal, terbakar, atau menyengat, 
  • kulit mengelupas
  • kemerahan,
  • lecet atau jerawat, 
  • area kulit pecah-pecah atau berdarah, dan 
  • penebalan kulit. 

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila ruam kulit yang dialami berkembang hingga mengganggu aktivitas harian, segera periksakan diri ke dokter.

Beberapa gejala yang perlu Anda waspadai meliputi: 

  • ruam muncul di seluruh tubuh, 
  • terjadi tiba-tiba dan menyebar dengan cepat, 
  • demam, 
  • kulit melepuh
  • nyeri, 
  • bernanah, 
  • kulit membengkak, 
  • adanya garis merah dari ruam, dan
  • syok anafilaksis. 

Penyebab radang kulit

Pada umumnya, kulit meradang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons faktor pemicu, seperti paparan zat kimia, iritan, atau infeksi virus.

Saat merespons faktor pemicu, sel-sel imun melepaskan zat yang bisa memperlebar pembuluh darah dan membuatnya dapat ditembus.

Ini memungkinkan respons imun mencapai ke daerah yang lebih berisiko dan menimbulkan peradangan. Berikut ini beberapa penyakit kulit dan kondisi lainnya yang dapat memicu peradangan. 

1. Infeksi

Salah satu penyebab radang kulit yaitu adanya infeksi. Infeksi kulit terjadi ketika bakteri, virus, atau zat asing lainnya masuk ke dalam kulit lewat luka.

Kondisi ini lebih mudah terjadi pada orang dengan sistem imun yang lemah, lansia, atau obesitas. 

Pada beberapa kasus, infeksi kulit hanya memengaruhi sebagian kecil daerah kulit, sedangkan lainnya dapat menyebar hingga ke lapisan kulit terdalam.

Beberapa penyakit infeksi kulit yang dapat memicu peradangan yaitu:

Virus apa yang menyerang kulit?

Ada beberapa virus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti herpes simplex, varicella zoster, human papillomavirus (HPV), dan poxviruses.

2. Gangguan autoimun

Selain infeksi, beberapa kasus radang kulit dapat disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat.

Peradangan kulit akibat autoimun dapat menandakan bahwa ada yang salah pada tubuh Anda. Gangguan autoimun yang memiliki efek pada kulit antara lain: 

  • penyakit celiac
  • psoriasis, dan 
  • lupus.

3. Reaksi alergi

Orang yang mengalami reaksi alergi kulit akibat mengonsumsi makanan atau menyentuh sesuatu juga dapat menyebabkan peradangan pada kulit.

Gejala alergi kulit yang paling umum yaitu eksim dan gatal-gatal, tetapi hal ini tergantung tingkat sensitivitas kulit masing-masing.

Reaksi alergi yang menyebabkan radang kulit dapat dipicu dari kontak dengan:

  • detergen atau sampo, 
  • tumbuhan, 
  • lateks, 
  • perhiasan, atau
  • serangga. 

4. Fotosensitivitas

Fotosensitivitas merupakan istilah yang menggambarkan ketika seseorang memiliki alergi terhadap panas matahari. Artinya, tubuh menganggap paparan sinar matahari sebagai zat asing yang membahayakan tubuh.

Saat terpapar sinar UV, sel-sel tubuh akan mengirimkan respons imun untuk melawannya dan menimbulkan peradangan pada kulit.

Fotosensitivitas dapat disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya: 

  • obat-obatan tertentu, 
  • produk skincare, dan
  • masalah kekebalan tubuh, seperti lupus eritematosus sistemik. 

5. Ruam panas

Ruam panas merupakan kondisi kulit yang sering terjadi pada anak-anak. Ini disebabkan oleh kelenjar keringat yang tersumbat.

Tubuh yang tidak dapat melepaskan panas melalui keringat kemudian menghasilkan ruam panas. Kondisi ini bisa muncul akibat beberapa faktor yakni: 

Pengobatan radang kulit

Pengobatan radang kulit yang tepat mengacu pada penyebab yang mendasarinya. Berikut ini beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi radang kulit. 

1. Obat topikal

estrogen topikal

Pengobatan topikal merupakan pilihan perawatan yang paling sering dianjurkan dokter.

Obat-obatan yang langsung dioleskan pada kulit ini mencakup: 

  • krim kortikosteroid
  • imunomodulator, seperti penghambat kalsineurin, 
  • krim antibakteri atau antijamur, dan
  • salep atau krim anti-gatal, seperti hidrokortison atau losion kalamin. 

2. Obat oral

Selain obat topikal seperti salep dan krim, dokter akan memberikan obat-obatan yang langsung diminum untuk mengendalikan radang kulit, seperti: 

  • antihistamin, 
  • dapson, 
  • obat resep antibiotik oral atau antijamur, dan
  • obat resep oral atau suntik, seperti retinoid atau metotreksat

Perawatan rumahan radang kulit

Pengobatan dari dokter bisa lebih maksimal meredakan kulit yang meradang bila disertai dengan perawatan di rumah.

Berikut ini beberapa tips mengurangi gejala radang kulit yang bisa dicoba di rumah.

  • Memakai kompres dingin.
  • Menggunakan krim pelembap untuk mencegah kulit kering.
  • Mandi air hangat dengan oatmeal.
  • Konsumsi suplemen vitamin D.
  • Mengoleskan minyak pohon teh (tea tree oil) yang sudah dilarutkan.
  • Mengenakan pakaian bertekstur halus dan lembut.
  • Mengelola stres. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 14/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan