Sebelum mengoleskan minyak atsiri (minyak esensial) langsung ke kulit atau rambut, Anda perlu terlebih dulu melarutkannya dengan minyak pembawa atau pelarut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Sebelum mengoleskan minyak atsiri (minyak esensial) langsung ke kulit atau rambut, Anda perlu terlebih dulu melarutkannya dengan minyak pembawa atau pelarut.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko alergi. Ketahui pilihan pelarut minyak atsiri yang bisa Anda gunakan.
Serupa dengan minyak esensial, pelarut minyak atsiri juga merupakan ekstrak atau sari minyak dari tumbuhan herbal.
Kebanyakan minyak pembawa memiliki aroma yang ringan atau bahkan tidak beraroma sama sekali.
Berikut beberapa pilihan pelarut untuk minyak esensial.
Minyak ini aman untuk Anda gunakan sebagai pelarut minyak atsiri ataupun langsung dioleskan sendiri.
Minyak kelapa telah dipercaya berabad-abad lamanya sebagai pelembab ataupun bahan baku pembuatan produk pelembab.
Kandungan asam laurat dalam minyak kelapa diyakini memiliki sifat antimikroba. Sementara itu, kandungan asam lemak dan polifenol dipercaya dapat menutrisi kulit.
Itu sebabnya, minyak kelapa sering digunakan untuk pijat dan perawatan kulit, rambut, serta bibir.
Mungkin dari beberapa minyak yang telah disebutkan, minyak zaitun tidak terlalu asing di telinga Anda.
Minyak zaitun berasal dari buah zaitun yang diperas. Sebagian orang mengenal minyak zaitun sebagai minyak sehat untuk memasak.
Produk minyak zaitun biasanya dikemas dengan asam lemak dan zat sterol sehingga melembabkan kulit kering.
Selain pelarut minyak atsiri, minyak zaitun bisa menjadi campuran aromaterapi, minyak pijat, pembersih wajah, hingga vitamin rambut.
Minyak habbatussauda dihasilkan dari proses ekstraksi tanaman berbunga Nigella sativa yang berbuah jintan hitam.
Meskipun kurang dikenal sebagai minyak pelarut, minyak habbatussauda dikenal sebagai salah satu obat herbal.
Minyak biji jintan hitam kaya dengan asam lemak tak jenuh dan jenuh yang memiliki efek antiradang.
Lantaran memiliki sifat antiradang, minyak ini berpotensi mempercepat penyembuhan luka.
Minyak alpukat sangat kental dan dapat dimakan. Meski terbuat dari biji alpukat, minyak ini memiliki aroma mirip kacang.
Minyak alpukat berfungsi sebagai pelarut minyak atsiri untuk pengobatan kulit kering dan krim tubuh
Ini karena minyak alpukat kaya akan asam oleat, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan kulit kering.
Selain itu, minyak alpukat berisiko meningkatkan produksi sebum pada kulit sehingga bisa mengurangi jerawat.
Minyak bunga matahari adalah minyak nabati yang diekstrak dari biji bunga matahari yang dikenal memiliki bau netral.
Umumnya, pelarut minyak atsiri ini ditambahkan ke minyak pijat atau langsung digunakan untuk perawatan kulit.
Khasiat minyak ini diyakini dapat menghalau racun dan kuman yang menyebabkan infeksi kulit.
Selain itu, minyak bunga matahari berpotensi melembutkan, melembabkan, dan meredakan iritasi kulit.
Minyak jojoba berasal dari biji tanaman jojoba yang sebenarnya bukanlah minyak, melainkan lilin dengan sifat melembabkan yang kuat.
Berkat sifat antiradangnya, minyak jojoba berpotensi mencegah dan mengobati jerawat.
Penggunaan minyak ini pun praktis karena ia tidak menyumbat pori dan mudah menyerap di kulit.
Oleh karena itu, minyak jojoba sering jadi pilihan sebagai minyak untuk mandi, pijat, dan pelembab wajah.
Seperti namanya, grape seed oil (minyak biji anggur) berasal dari biji anggur yang merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan wine.
Minyak ini tergolong ringan, mudah diserap kulit, dan memiliki aroma yang netral.
Oleh karena itu, minyak ini sering digunakan sebagai minyak pelarut untuk aromaterapi, pijat, dan minyak esensial untuk perawatan kulit.
Lantaran kaya akan vitamin E, minyak grape seed dianggap bisa menyembuhkan kulit dan mengurangi kerutan.
Minyak rose hip berasal dari biji mawar. Ketika bunga-bunga mawar mati dan menjatuhkan kelopaknya, biji rose hip akan tertinggal.
Karakter minyak ini tidak berbau seperti bunga mawar, justru memiliki aroma kacang tanah.
Minyak rosehip biasanya digunakan sebagai pelarut minyak atsiri untuk melembapkan kulit kering dan sebagai minyak pijat refleksi.
Minyak ini berpotensi mengatasi beragam masalah kulit berkat kandungan antioksidan dan antiradangnya.
Minyak argan terbuat dari biji yang ditemukan di dalam buah pohon argan, yang berasal dari Maroko.
Minyak argan berpotensi merawat kulit dan rambut kering, keriput, dan peradangan kulit.
Itulah mengapa minyak argan bisa digunakan sebagai pelarut minyak atsiri untuk perawatan kulit dan minyak pijat.
Selain itu, minyak ini dapat dimakan dan menjadi obat tradisional.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika menggunakan minyak pelarut untuk mengencerkan minyak esensial.
Berikut aturan penggunaan dari National Association for Holistic Aromatherapy.
Sebagian besar minyak pelarut tidak menyebabkan reaksi alergi.
Namun, tidak ada salahnya melakukan uji tempel pada kulit terlebih dahulu saat ingin mencobanya.
Oleskan sedikit pelarut minyak atsiri di pergelangan tangan atau di bawah telinga, lalu lihat reaksi yang muncul.
Jika kulit Anda tidak terjadi iritasi, tandanya minyak tersebut aman untuk digunakan.
Bila kemudian terjadi iritasi kulit, kurang jumlah pengenceran atau hentikan pemakaian.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar