backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

9 Pilihan Pelarut Minyak Atsiri yang Aman Digunakan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 08/12/2022

    9 Pilihan Pelarut Minyak Atsiri yang Aman Digunakan

    Sebelum mengoleskan minyak atsiri (minyak esensial) langsung ke kulit atau rambut, Anda perlu terlebih dulu melarutkannya dengan minyak pembawa atau pelarut.

    Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko alergi. Ketahui pilihan pelarut minyak atsiri yang bisa Anda gunakan.

    Pilihan pelarut minyak atsiri yang aman dipakai

    Serupa dengan minyak esensial, pelarut minyak atsiri juga merupakan ekstrak atau sari minyak dari tumbuhan herbal. 

    Kebanyakan minyak pembawa memiliki aroma yang ringan atau bahkan tidak beraroma sama sekali.

    Berikut beberapa pilihan pelarut untuk minyak esensial. 

    1. Minyak kelapa

    Minyak ini aman untuk Anda gunakan sebagai pelarut minyak atsiri ataupun langsung dioleskan sendiri.

    Minyak kelapa telah dipercaya berabad-abad lamanya sebagai pelembab ataupun bahan baku pembuatan produk pelembab. 

    Kandungan asam laurat dalam minyak kelapa diyakini memiliki sifat antimikroba. Sementara itu, kandungan asam lemak dan polifenol dipercaya dapat menutrisi kulit. 

    Itu sebabnya, minyak kelapa sering digunakan untuk pijat dan perawatan kulit, rambut, serta bibir.

    2. Minyak zaitun

    Mungkin dari beberapa minyak yang telah disebutkan, minyak zaitun tidak terlalu asing di telinga Anda. 

    Minyak zaitun berasal dari buah zaitun yang diperas. Sebagian orang mengenal minyak zaitun sebagai minyak sehat untuk memasak.

    Produk minyak zaitun biasanya dikemas dengan asam lemak dan zat sterol sehingga melembabkan kulit kering. 

    Selain pelarut minyak atsiri, minyak zaitun bisa menjadi campuran aromaterapi, minyak pijat, pembersih wajah, hingga vitamin rambut. 

    3. Habbatussauda (minyak biji jintan hitam)

    Minyak habbatussauda dihasilkan dari proses ekstraksi tanaman berbunga Nigella sativa yang berbuah jintan hitam. 

    Meskipun kurang dikenal sebagai minyak pelarut, minyak habbatussauda dikenal sebagai salah satu obat herbal.

    Minyak biji jintan hitam kaya dengan asam lemak tak jenuh dan jenuh yang memiliki efek antiradang.

    Lantaran memiliki sifat antiradang, minyak ini berpotensi mempercepat penyembuhan luka.

    4. Minyak alpukat

    Minyak alpukat sangat kental dan dapat dimakan. Meski terbuat dari biji alpukat, minyak ini memiliki aroma mirip kacang.

    Minyak alpukat berfungsi sebagai pelarut minyak atsiri untuk pengobatan kulit kering dan krim tubuh  

    Ini karena minyak alpukat kaya akan asam oleat, yaitu asam lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan kulit kering. 

    Selain itu, minyak alpukat berisiko meningkatkan produksi sebum pada kulit sehingga bisa mengurangi jerawat. 

    5. Minyak bunga matahari

    manfaat minyak biji bunga matahari untuk kulit

    Minyak bunga matahari adalah minyak nabati yang diekstrak dari biji bunga matahari yang dikenal memiliki bau netral.

    Umumnya, pelarut minyak atsiri ini ditambahkan ke minyak pijat atau langsung digunakan untuk perawatan kulit.

    Khasiat minyak ini diyakini dapat menghalau racun dan kuman yang menyebabkan infeksi kulit.

    Selain itu, minyak bunga matahari berpotensi melembutkan, melembabkan, dan meredakan iritasi kulit.

    6. Minyak jojoba

    Minyak jojoba berasal dari biji tanaman jojoba yang sebenarnya bukanlah minyak, melainkan lilin dengan sifat melembabkan yang kuat. 

    Berkat sifat antiradangnya, minyak jojoba berpotensi mencegah dan mengobati jerawat.

    Penggunaan minyak ini pun praktis karena ia tidak menyumbat pori dan mudah menyerap di kulit. 

    Oleh karena itu, minyak jojoba sering jadi pilihan sebagai minyak untuk mandi, pijat, dan pelembab wajah.

    Penting Anda ketahui

    Minyak pembawa tidak akan mengurangi khasiat yang terkandung di dalam minyak esensial.
    Jangan lupa, untuk menyesuaikan jenis minyak pelarut dengan tujuan perawatan Anda.

    7. Minyak grape seed 

    Seperti namanya, grape seed oil (minyak biji anggur) berasal dari biji anggur yang merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan wine

    Minyak ini tergolong ringan, mudah diserap kulit, dan memiliki aroma yang netral. 

    Oleh karena itu, minyak ini sering digunakan sebagai minyak pelarut untuk aromaterapi, pijat, dan minyak esensial untuk perawatan kulit.

    Lantaran kaya akan vitamin E, minyak grape seed dianggap bisa menyembuhkan kulit dan mengurangi kerutan.

    8. Minyak rose hip

    manfaat minyak biji rosehip

    Minyak rose hip berasal dari biji mawar. Ketika bunga-bunga mawar mati dan menjatuhkan kelopaknya, biji rose hip akan tertinggal. 

    Karakter minyak ini tidak berbau seperti bunga mawar, justru memiliki aroma kacang tanah. 

    Minyak rosehip biasanya digunakan sebagai pelarut minyak atsiri untuk melembapkan kulit kering dan sebagai minyak pijat refleksi.

    Minyak ini berpotensi mengatasi beragam masalah kulit berkat kandungan antioksidan dan antiradangnya.

    9. Minyak argan

    Minyak argan terbuat dari biji yang ditemukan di dalam buah pohon argan, yang berasal dari Maroko.  

    Minyak argan berpotensi merawat kulit dan rambut kering, keriput, dan peradangan kulit. 

    Itulah mengapa minyak argan bisa digunakan sebagai pelarut minyak atsiri untuk perawatan kulit dan minyak pijat.

    Selain itu, minyak ini dapat dimakan dan menjadi obat tradisional.

    Cara menggunakan pelarut minyak atsiri

    pelarut minyak esensial

    Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika menggunakan minyak pelarut untuk mengencerkan minyak esensial.

    Berikut aturan penggunaan dari National Association for Holistic Aromatherapy.

    1. Untuk bayi dan anak-anak

    • Kadar 0,5 – 1%: 3 – 6 tetes minyak atsiri atau esensial per 100 ml pelarut minyak atsiri atau minyak pembawa.

    2. Untuk dewasa

    • Kadar 2,5%: 15 tetes minyak esensial per satu 100 ml minyak pembawa.
    • Kadar 3%: 20 tetes minyak esensial per 100 ml pelarut minyak atsiri untuk mengobati keluhan nyeri otot atau cedera.
    • Kadar 5%: 30 tetes minyak esensial per 100 ml pelarut minyak atsiri.
    • Kadar 10%: 60 tetes minyak esensial per 100 ml minyak pembawa.

    3. Cek reaksi alergi

    Sebagian besar minyak pelarut tidak menyebabkan reaksi alergi.

    Namun, tidak ada salahnya melakukan uji tempel pada kulit terlebih dahulu saat ingin mencobanya. 

    Oleskan sedikit pelarut minyak atsiri di pergelangan tangan atau di bawah telinga, lalu lihat reaksi yang muncul. 

    Jika kulit Anda tidak terjadi iritasi, tandanya minyak tersebut aman untuk digunakan.

    Bila kemudian terjadi iritasi kulit, kurang jumlah pengenceran atau hentikan pemakaian.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 08/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan