backup og meta

Skin Barrier, Pelindung Kulit yang Bikin Kulit Tetap Sehat

Skin Barrier, Pelindung Kulit yang Bikin Kulit Tetap Sehat

Berkat teknologi masa kini, banyak produk skincare (perawatan kulit) yang beredar di pasaran memiliki tujuan beragam seperti mengangkat sel kulit mati dan melembapkan. Namun, semua produk ini bekerja pada lapisan terluar tubuh, yaitu skin barrier.

Apa itu skin barrier?

Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang keras dan terikat bersama oleh lipid. Fungsinya yaitu menjadi pelindung.

Begini, struktur kulit umumnya terdiri dari berbagai lapisan yang masing-masing berperan penting dalam melindungi tubuh. Lapisan terluar (stratum korneum) yaitu penghalang kulit yang digambarkan sebagai dinding bata dan terdiri dari sel kulit keras (corneocytes).  

Lalu, Anda akan menjumpai keratin dan pelembap alami di dalam sel kulit tersebut. Lapisan lipid yang memiliki kandungan kolesterol, asam lemak, dan ceramide inilah yang disebut dengan skin barrier.

Meski tampak tipis, pelindung kulit ini membantu melindungi tubuh dari berbagai macam racun dan patogen yang berbahaya, serta dapat menembus kulit Anda.

Tanpa penghalang kulit, air di dalam tubuh bisa keluar dan menguap, sehingga Anda berisiko mengalami kondisi dehidrasi

Kesimpulannya, skin barrier merupakan pelindung kulit terluar yang penting untuk dijaga agar fungsinya berjalan dengan baik dan dapat dioptimalkan dengan perawatan kulit Anda.

Penyebab kerusakan pada penghalang kulit

Seperti yang diketahui, kulit Anda berisiko mengalami berbagai masalah atau penyakit kulit yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik dari luar maupun dari dalam. 

Sejumlah kondisi tersebut ternyata bisa memengaruhi kesehatan skin barrier. Adapun beragam faktor yang dapat merusak penghalang kulit yang perlu diwaspadai, yakni: 

  • lingkungan yang terlalu lembap atau terlalu kering, 
  • terlalu sering terkena paparan sinar matahari, 
  • alergen, iritan, dan polutan, 
  • paparan senyawa tertentu, seperti zat kimia keras atau deterjen, 
  • eksfoliasi terlalu sering
  • gangguan psikologi, atau
  • faktor genetik yang membuat Anda berisiko terhadap masalah kulit, seperti dermatitis dan psoriasis.

Tanda-tanda skin barrier rusak

gambar gatal pada kulit

Bila penghalang kulit tidak berfungsi dengan baik, kulit biasanya akan lebih rentan terhadap gejala dan kondisi kulit seperti: 

  • kulit kering bersisik, 
  • gatal-gatal, 
  • perubahan warna kulit, 
  • masalah jerawat
  • kulit sensitif atau meradang, dan 
  • infeksi bakteri, virus, atau jamur pada kulit. 

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari kondisi di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter kulit atau ahli dermatologi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui penyebab masalah tersebut dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. 

Cara merawat skin barrier

Sebenarnya, perawatan skin barrier tidak jauh berbeda dengan menjaga kesehatan kulit pada umumnya. Agar tidak lupa, berikut ini beberapa cara merawat pelindung kulit yang bisa Anda coba. 

1. Menyederhanakan perawatan kulit harian

Cara merawat skin barrier yang paling penting yaitu mulai menyederhanakan perawatan kulit harian Anda. Beberapa orang mungkin tak sadar bahwa terkadang perawatan kulit yang rumit dapat melemahkan penghalang kulit mereka. 

Bila kulit mulai mengelupas, coba perhatikan bagaimana kulit bereaksi terhadap metode yang digunakan. Beberapa ahli menyarankan untuk menggunakan kain lembut dan zat kimia ringan ketika mengeksfoliasi kulit, terutama pada kulit sensitif. 

Jika bingung, tanyakan kepada dokter kulit atau ahli dermatologi terkait produk perawatan yang tepat sesuai tipe kulit Anda.

2. Menjaga keseimbangan pH kulit

Menjaga tingkat keasaman (pH) kulit pun penting dalam merawat skin barrier Anda. Normalnya, kadar pH pada kulit seharusnya berada di sekitar pH 5,7. Meski begitu, pH beberapa produk perawatan kulit dapat berkisar 3,7 – 8,2.

Maka dari itu, usahakan untuk memilih produk pembersih yang dekat dengan pH alami kulit Anda. Hal ini bertujuan melindungi Anda dari masalah kulit seperti dermatitis, jerawat, hingga infeksi Candida albicans. 

Walaupun tidak semua produk mencantumkan kadar pH-nya, Anda bisa mulai mencari tahu dari situs atau bertanya kepada penjualnya, bila memungkinkan. 

3. Mengoleskan minyak nabati alami

Menurut studi dari International journal of molecular sciences, beberapa minyak nabati bisa membantu memperbaiki skin barrier yang rusak.

Bahkan, jenis-jenis minyak tersebut dapat menjaga kelembapan penghalang kulit Anda. Ini berkat efek antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan yang terkandung di dalamnya. 

Sejumlah minyak nabati yang cukup aman dan efektif digunakan untuk merawat kulit antara lain: 

  • kelapa, 
  • almon, 
  • argan, 
  • rosehip, atau
  • bunga matahari. 

Anda bisa memilih krim atau losion yang mengandung salah satu atau lebih beberapa minyak di atas. Tak hanya itu, Anda bisa menuangkan sedikit minyak tersebut ke telapak tangan dan memijatnya dengan lembut hingga terserap oleh kulit. 

4. Memilih produk dengan kandungan ceramide

Ceramide merupakan lipid lilin yang bisa dijumpai pada skin barrier Anda. Sementara itu, produk yang mengandung senyawa ini terbukti dapat meredakan gejala kulit kering, seperti gatal dan kulit yang berkerak. 

Terlebih lagi, pelembap dengan kandungan ceramide memberikan manfaat lain bagi kesehatan kulit, seperti memperkuat struktur kulit. 

Bagi Anda yang memiliki jerawat, produk ini mungkin pilihan yang tepat. Pasalnya, pelindung kulit pada kulit berjerawat memang sering bermasalah. 

Di lain sisi, obat-obatan untuk mengatasi jerawat dapat menyebabkan kulit kering dan memerah. Dengan hadirnya ceramide pada pelembap Anda, efek samping obat jerawat pun terasa lebih ringan.

5. Mencoba pelembap dengan kandungan tertentu

Salah satu produk perawatan yang perlu diperhatikan untuk memelihara skin barrier yakni produk pelembap. Pilihan kandungan pelembap yang tepat agar dapat mengunci kelembapan air dari kulit, seperti petrolatum dan humektan. 

Kedua jenis pelembap tersebut diklaim dapat mencegah kehilangan air dari kulit sebanyak 99%. Beberapa zat yang direkomendasikan ada pada pelembap antara lain:

Intinya, Anda perlu menjaga kesehatan kulit agar skin barrier tetap menjalankan fungsinya dengan baik. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, diskusikan dengan dokter spesialis kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lin, T. K., Zhong, L., & Santiago, J. L. (2017). Anti-Inflammatory and Skin Barrier Repair Effects of Topical Application of Some Plant Oils. International journal of molecular sciences, 19(1), 70. https://doi.org/10.3390/ijms19010070. Retrieved 25 May 2023. 

Kanwar A. J. (2018). Skin barrier function. The Indian Journal of Medical Research, 147(1), 117–118. https://doi.org/10.4103/0971-5916.232013. Retrieved 25 May 2023. 

Yun, J.S.W. (2021). Skin barrier function. DermNet NZ. Retrieved 25 May 2023, from https://www.dermnetnz.org/topics/skin-barrier-function/

Harwood A, Nassereddin A, Krishnamurthy K. Moisturizers. [Updated 2020 Jun 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Retrieved 25 May 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545171/ 

Versi Terbaru

26/05/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Perbedaan Hydrating dan Moisturizing dalam Skincare

Alasan Merawat Kulit Wajah Harus Dilakukan Sedini Mungkin


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan