backup og meta

6 Tanda Terlalu Sering Eksfoliasi yang Muncul Pada Wajah

6 Tanda Terlalu Sering Eksfoliasi yang Muncul Pada Wajah

Eksfoliasi memang perawatan wajah yang penting untuk membersihkan pori dan mengangkat sel-sel kulit mati di wajah. Akan tetapi, terlalu sering eksfoliasi justru bisa memicu masalah baru di kulit. Kenali tanda saat kulit terlalu sering eksfoliasi agar Anda tak kebablasan.

Tanda terlalu sering eksfoliasi

Eksfoliasi wajah adalah metode perawatan wajah dengan menghilangkan sel kulit mati serta kotoran yang menumpuk di lapisan kulit. 

Seberapa sering eksfoliasi wajah tidak bisa disamaratakan. Semuanya tergantung pada jenis kulit masing-masing dan jenis perawatan yang digunakan.

Orang berkulit kering hanya boleh melakukan eksfoliasi 1 sampai 2 kali seminggu. Sementara itu, orang dengan kulit berminyak dan tebal bisa melakukan eksfoliasi sekali sehari.

Jika keseringan eksfoliasi, Anda justru semakin rentan mengalami masalah kulit. Berikut ini beberapa dampak over-exfoliation.

1. Kulit terlalu ketat atau kencang

jenis kulit wajah

Jangan terlalu senang dulu jika kulit wajah Anda tampak kencang dan ketat. Pasalnya, hal ini bisa menjadi dampak dari over-exfoliation.

Ketika wajah sudah terasa terlalu kencang dan kesat, apalagi teksturnya seperti lilin, tandanya minyak alami di kulit sudah hilang. 

Kondisi ini sebenarnya menjadi pertanda kulit kering dan tipis akibat terlalu sering eksfoliasi. Jika terus dibiarkan, kulit bisa retak dan mengelupas. 

Ciri kulit yang sehat sendiri seharusnya terlihat lembab, tidak kering, tidak tipis, atau tidak terlihat seperti dilapisi lilin yang licin.

2. Timbul jerawat

Timbulnya jerawat di wajah ternyata bisa terjadi karena terlalu sering eksfoliasi.

Ketika Anda melakukan eksfoliasi berlebihan, semua sel kulit sehat yang seharusnya melindungi kulit justru hilang.

Akibatnya, kulit menjadi sensitif sehingga mudah terpapar kotoran dan bakteri penyebab jerawat. Biasanya, jerawat kecil menjadi tanda saat Anda terlalu sering melakukan eksfoliasi.

Selain itu, jerawat dapat muncul karena minyak berlebih. Tubuh akan memberi sinyal pada kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak minyak (sebum) ketika kulit menjadi kering akibat over-exfoliation.

Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menumpuk di pori-pori kulit dan menyebabkan munculnya jerawat. 

3. Kulit wajah kemerahan

Terlalu sering exfoliation juga bisa membuat kulit wajah kemerahan dan bengkak.

Baik eksfoliator fisik dengan scrub atau menggunakan bahan kimia, keduanya sangat mungkin mengakibatkan hal ini terjadi.

Pasalnya, bahan kimia seperti alpha-hydroxy acid (AHA) yang terdapat di dalam produk eksfoliator dapat menimbulkan iritasi jika digunakan secara berlebihan.

Selain itu, eksfoliasi terlalu sering dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, sehingga kulit mengalami peradangan.

Efeknya, muncul ruam kulit yang terasa perih dan seperti terbakar. Selain itu, kulit wajah tak jarang mengelupas, kering, dan bersisik.

4. Rentan terkena infeksi

Eksfoliasi yang berlebihan dapat menyebabkan lapisan terluar kulit atau disebut juga stratum korneum terkikis.

Pada dasarnya, stratum korneum ini merupakan struktur kulit terluar yang berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit serta mencegah timbulnya infeksi. 

Studi dalam International Journal of Cosmetic Science menyebutkan bahwa jika lapisan terluar kulit menipis, risiko timbulnya infeksi kulit, seperti dermatitis atopik atau eksim, dapat meningkat.

Pasalnya, kulit telah kehilangan lapisan pelindungnya, sehingga bakteri atau jamur penyebab infeksi rentan menginfeksi kulit.

5. Kulit lebih sensitif

Exfoliation yang berlebihan juga dapat membuat kulit sensitif. Hal ini biasanya terjadi karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan.

Salah satu bahan kimia yang biasa digunakan saat melakukan eksfoliasi adalah  alpha-hydroxy acid (AHA).

Studi dalam jurnal  Brazilian Society of Dermatology mengungkapkan bahwa salah satu faktor pemicu kulit sensitif pada wanita adalah karena produk skincare atau kosmetik yang mengandung asam alfa hidroksi.

Bahan ini memang dapat membantu mengelupas sel kulit mati. Namun, jika penggunaanya berlebihan bahan kimia ini dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif.

Kesimpulan

Kulit sensitif akibat keseringan eksfoliasi ditandai dengan kulit yang mudah bereaksi terhadap produk skincare yang sebelumnya aman digunakan. Selain itu, ruam, gatal, breakout, hingga sensasi kulit terbakar jadi pertanda kulit sensitif akibat eksfoliasi berlebihan. 

6. Sensitif terhadap sinar UV

Dampak pengangkatan sel kulit mati berlebihan selanjutnya adalah kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar UV.  Pasalnya, over-exfoliation dapat mengikis lapisan pelindung kulit, sehingga kulit tidak dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari.

Dengan begitu, radiasi sinar UV dapat masuk ke dalam kulit, sehingga menyebabkan sunburn dan menurunnya elastisitas kulit.

Menurunnya elastisitas kulit ini secara bertahap dapat mempercepat munculnya penuaan kulit, seperti garis halus, keriput, dan flek hitam. 

Exfoliation memang penting untuk membuat wajah bersih secara menyuluh dan tampak lebih cerah. Namun, eksfoliasi berlebihan bisa membuat kulit kering, muncul kemerahan, lebih sensitif, dan rentan mengalami infeksi. 

Jika muncul reaksi kulit seperti yang disebutkan di atas, segera hentikan eksfoliasi dan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kulit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to safely exfoliate at home. (2023). Retrieved 12 September 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-secrets/routine/safely-exfoliate-at-home 

Tang SC, Yang JH. Dual Effects of Alpha-Hydroxy Acids on the Skin. Molecules. 2018 Apr 10;23(4):863.PMID: 29642579; PMCID: PMC6017965.

Acne (2023). U.S Departement of Veteran Affairs. Retrieved 12 September 2023, from https://www.va.gov/WHOLEHEALTHLIBRARY/docs/Acne.pdf  

Dry skin – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 12 September 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/symptoms-causes/syc-20353885 

Ananthapadmanabhan, K. P., Mukherjee, S., & Chandar, P. (2013). Stratum corneum fatty acids: their critical role in preserving barrier integrity during cleansing. International Journal of Cosmetic Science, 35(4), 337-345.

Duarte I, Silveira JEPS, Hafner MFS, Toyota R, Pedroso DMM. Sensitive skin: review of an ascending concept. Brazilian Society of Dermatolgy. Jul-Aug;92(4):521-525.PMID: 28954102; PMCID: PMC5595600.

Tools, V., & Videos, H. (2023). Sun’s effect on skin – Health Video: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 12 September 2023, from https://medlineplus.gov/ency/anatomyvideos/000125.htm 

Versi Terbaru

14/09/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Bolehkah AHA, BHA, dan Vitamin C Digunakan Bersamaan?

Manfaat Scrubbing Badan dan Cara Melakukannya di Rumah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan