8 Penyakit Kulit yang Tidak Menular, Plus Gejala-gejalanya
Jangan salah kaprah. Tidak semua penyakit kulit bisa menular, lho! Ada berbagai jenis penyakit kulit yang kelihatannya menular, padahal tidak sama sekali. Simak selengkapnya berikut ini.
Apa itu penyakit kulit tidak menular?
Penyakit kulit tidak menular adalah masalah kulit yang tidak akan berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Kontak langsung adalah paparan saling bersentuhan kulit, seperti berjabat tangan atau berpelukan.
Sementara itu, kontak tidak langsung yakni paparan melalui pinjam-meminjam barang pribadi, atau menyentuh permukaan benda yang sebelumnya telah disentuh oleh orang yang terinfeksi.
Meski mungkin pengidapnya memiliki ruam kulit atau gejala lain yang sangat terlihat di kulitnya, Anda tak perlu takut.
Pasalnya, penyakit tertentu memang tidak menular meski memiliki gejala yang terlihat sangat menganggu.
Jenis-jenis penyakit kulit tidak menular
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai jenis-jenis penyakit kulit tidak menular yang perlu diketahui.
1. Dermatitis
Dermatitis adalah istilah umum untuk peradangan pada kulit. Ada banyak jenis dermatitis. Namun, tiga kondisi yang paling umum yaitu dermatitis atopik (eksim), dermatitis kontak, dan dermatitis seboroik.
Gejala kondisi ini juga bisa berbeda-beda, tetapi umumnya berupa ruam kemerahan, gatal, dan kulit kering.
Penyakit kulit ini sama sekali tidak menular, tetapi Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti paparan zat alergen, jamur, bakteri, atau gangguan pada sistem imun tubuh.
Biasanya, dokter akan merekomendasikan berbagai pengobatan untuk mengatasi dermatitis, seperti mengoleskan krim kortikosteroid atau minum obat antihistamin.
2. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang membuat sel-sel kulit berproduksi terlalu cepat dan tak terkendali. Akibatnya, sel kulit menjadi terlalu banyak dan menumpuk di permukaan kulit.
Tanda dan gejala psoriasis kerap berbeda pada tiap orangnya tetapi gejala yang paling umum antara lain bercak merah meradang, kulit bersisik atau berwarna putih keperakan, kulit yang sangat kering hingga pecah dan berdarah.
Penyakit kulit yang satu ini memang tidak bisa disembuhkan. Gejalanya pun bisa saja muncul dan menyerang kembali di kemudian hari.
Namun, kondisi ini dapat dikendalikan dengan obat-obatan, seperti kortikosteroid, retinoid, atau antralin.
Selain itu, Anda juga tidak perlu khawaitr berdekatan dengan orang yang mengidap psoriasis. Pasalnya penyakit kulit ini sama sekali tidak menular meski Anda bersentuhan langsung.
3. Rosacea
Rosacea adalah penyakit kulit yang menyebabkan kemerahan pada wajah. Kondisi ini juga membuat pembuluh darah terlihat dengan jelas di wajah.
Dikutip dari lamanAmerican Academy of Dermatology, para ilmuwan masih berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan rosacea. Namun, sistem kekebalan tubuh dan faktor genetik diduga berperan dalam hal ini.
Rosacea paling sering menyerang wanita setengah baya yang memiliki kulit putih. Meski tidak ada obat untuk menyembuhkan rosacea, berbagai perawatan bisa mengendalikan dan mengurangi gejalanya.
Penyakit kulit ini juga tidak menular jadi tak perlu khawatir bahwa Anda akan menularkannya pada orang di sekitar.
4. Vitiligo
Penyakit kulit tidak menular selanjutnya adalah vitiligo, yakni kondisi munculnya bercak putih pucat di kulit akibat kurangnya kandungan melanin (pigmen pemberi warna gelap).
Kondisi ini bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, tetapi wajah, tangan, leher, alat kelamin, dan lipatan kulit menjadi bagian yang paling sering terkena vitiligo.
Selain ditandai dengan perubahan pada warna kulit, gejala lain dari kondisi ini antara lain munculnya uban pada rambut, bulu mata, alis, atau janggut, serta hilang atau berubahnya warna pada lapisan dalam bola mata.
Bercak putih yang disebabkan oleh vitiligo biasanya permanen. Namun, berbagai perawatan biasanya dianjurkan untuk memperbaiki tampilan kulit Anda seperti krim kortikosteroid, obat untuk sistem imun, serta terapi cahaya.
5. Pityaris alba
Pityriasis alba adalah penyakit kulit tidak menular yang ditandai dengan munculnya bercak bersisik berwarna kemerahan atau keputihan.
Umumnya, bercak oval ini muncul pada kulit wajah, lengan atas, leher, dan dada. Kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa gatal pada kulit hingga masalah sendi, seperti nyeri dan bengkak yang mengganggu keseharian.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi anak-anak dan remaja dalam rentang usia 3 – 16 tahun lebih sering mengalaminya.
Penyebab pasti pityriasis alba belum diketahui, tetapi penyakit kulit ini diduga berhubungan dengan eksim yang mungkin dialami oleh anak-anak pada masa awal tumbuh kembangnya.
Kondisi ini terkadang dapat hilang sendirinya, tetapi melakukan pengobatan bisa mempercepat penyembuhannya, seperti menggunakan pelembab, krim steroid, atau obat oles imunomodulator.
6. Melasma
Melasma juga merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang tidak menular. Penyakit kulit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap di kulit.
Bercak gelap di kulit biasanya muncul pada area yang sering terkena paparan sinar matahari, seperti dahi, pipi, batang hidung, atau bibir atas. Namun, melasma juga bisa muncul di leher atau lengan bawah
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan besar melasma disebabkan oleh produksi melanosit yang berlebihan.
Melasma dapat hilang dengan sendirinya. Namun, sebagian orang bisa memiliki bercak ini selama bertahun-tahun.
Jika tidak kunjung hilang, dokter biasanya akan meresepkan obat seperti kortikosteroid, kojic acid, atau hydraquione.
7. Pityariasis rosacea
Pityriasis rosacea adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bintik atau ruam kemerahan yang bersisik dan terasa gatal. Bercak ini umumnya muncul di wajah, punggung, dada atau perut.
Mengutip Mayo Clinic, penyebab kondisi ini tidak diketahui, tetapi pityriasis rosacea dapat dipicu oleh infeksi virus, terutama oleh jenis virus herpes.
Namun, perlu dicatat bahwa virus herpes yang dimaksud bukanlah virus yang menyebabkan luka di bibir (cold sores). Kondisi kulit ini juga tidak bisa menular pada orang lain.
Kondisi kulit ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam 4 – 10 minggu tanpa memerlukan perawatan khusus.
Namun, jika tidak kunjung hilang, dokter spesialis kulit mungkin akan meresepkan obat-obatan, seperti krim kortikosteroid atau obat antihistamin.
8. Kapalan
Kapalan juga termasuk penyakit kulit yang tidak menular. Kondisi ini cukup umum terjadi dan ditandai dengan gejala berupa penebalan atau pengerasan pada kulit.
Kondisi ini terjadi karena kulit sering bergesekan dengan benda lain atau sering terkena tekanan sehingga menimbulkan iritasi.
Kapalan biasanya muncul di kulit yang sering tergesek, seperti bagian telapak kaki, jari kaki, jari tangan, lutut, dan siku.
Penyakit kulit ini umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan khusus.
Perawatan rumahan, seperti merendam kaki atau tangan dengan air hangat dan rutin menggunakan pelembap bisa mengurangi gejalanya.
Nah, itulah daftar penyakit kulit tidak menular yang perlu Anda ketahui. Beberapa penyakit kulit di atas umumnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi, jika kondisi kulit tidak kunjung sembuh atau bertambah parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Ada berbagai jenis penyakit kulit yang tidak menular, seperti dermatitis, psoriasis, rosacea, vitiligo, pityriasis alba, melasma, pityriasis rosea, serta kapalan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Dermatitis: Types, Treatments, Causes & Symptoms. (2020). Retrieved 08 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4089-dermatitis
Psoriasis. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 08 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/psoriasis/diagnosis-treatment/drc-20355845
Rosacea: Overview. (n.d.). American Academy of Dermatology Association. Retrieved 08 November 2024, from https://www.aad.org/public/diseases/rosacea/what-is/overview
Rosacea. (2023). Retrieved 08 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rosacea/diagnosis-treatment/drc-20353820
Vitiligo (2023). NHS. Retrieved 08 November 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/vitiligo/
Pityriasis rosea. (2024). Retrieved 08 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pityriasis-rosea/symptoms-causes/syc-20376405
Givler, D. N. (2024). Pityriasis Alba. Retrieved 08 November 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431061/
Versi Terbaru
15/11/2024
Ditulis oleh Widya Citra Andini
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa