backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ruam Ketiak

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 16/05/2023

Ruam Ketiak

Salah satu gangguan kesehatan kulit yang paling umum terjadi adalah ruam. Ruam dapat memengaruhi bagian tubuh mana saja, termasuk di ketiak.

Apa itu ruam ketiak?

Ruam ketiak adalah kondisi ruam kulit yang menyebabkan bagian ketiak teriritasi dan bengkak. Kondisi ini juga menyebabkan kulit ketiak kemerahan, bersisik putih, atau permukaannya bergelombang.

Pada dasarnya, ketiak merupakan bagian kulit tubuh yang rentan mengalami ruam. Kulit ketiak cenderung lebih tipis daripada kulit pada bagian lainnya.

Bagian lipatan tubuh ini mudah mengalami gesekan. Selain itu, tumbuhnya bulu ketiak bisa memerangkap kelembapan yang memicu infeksi jamur atau bakteri.

Terdapat beragam hal yang bisa menyebabkan timbulnya ruam di ketiak. Penting bagi Anda untuk mencari tahu penyebab dan perawatan yang tepat.

Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?

Ruam dapat terjadi pada bagian kulit mana saja, termasuk ketiak. Dalam kebanyakan kasus, ruam merupakan gejala sementara yang bisa Anda obati dengan obat bebas atau pengobatan rumahan saja.

Namun, ruam pada ketiak yang sering kambuh, berlangsung lama, atau parah, memerlukan perawatan medis untuk mengatasinya.

Maka dari itu, penting untuk konsultasi dengan dokter bila Anda mengalami kondisi tersebut.

Tanda dan gejala ruam ketiak

penyebab ruam di ketiak

Ruam ketiak umumnya muncul sebagai salah satu gejala penyakit kulitGangguan ini umumnya ditandai sejumlah kondisi lain, seperti:

  • ketiak gatal,
  • kemerahan,
  • kulit kering, bersisik, atau mengeras,
  • luka melepuh bernanah, dan
  • infeksi kulit.
  • Kapan harus ke dokter?

    Meski lebih sering terjadi dalam waktu singkat, sebagian orang bisa mengalami ruam ketiak yang parah dan terjadi dalam waktu lama.

    Ruam yang muncul tanpa sebab dan tidak segera menghilang dengan pengobatan rumahan sebaiknya perlu diperiksa oleh dokter.

    Selain itu, segera berkonsultasi dengan dokter bila timbul tanda-tanda lain seperti berikut ini.

    • Berkembang tiba-tiba dan menyebar ke bagian tubuh selain ketiak.
    • Ruam disertai demam, mual, muntah, diare, atau sembelit.
    • Timbul pembengkakan yang terasa menyakitkan.
    • Berdarah, kulit mengeluarkan cairan, atau bernanah.

    Penyebab ruam ketiak

    Ada beragam kondisi yang menyebabkan ruam ketiak, termasuk reaksi alergi pada kulit, infeksi, dan perawatan kulit yang salah. 

    Berikut ini adalah sejumlah penyebab ruam pada ketiak yang umum terjadi.

    1. Lecet

    Iritasi lebih mungkin terjadi pada bagian lipatan tubuh, baik dengan permukaan kulit itu sendiri atau dengan pakaian yang terlalu longgar.

    Ruam akibat lecet kulit ini akan tampak kemerahan dengan sensasi menyengat atau terbakar.

    2. Mencukur bulu ketiak

    Efek samping yang paling sering terjadi setelah mencukur bulu ketiak adalah razor burn atau iritasi kulit setelah menggunakan pisau cukur.

    Kondisi ini ditandai dengan bercak kecil, kemerahan, dan benjolan di sekitar folikel rambut.

    3. Biang keringat

    Cuaca panas yang bercampur dengan keringat pada kulit juga bisa menyebabkan ruam dan iritasi. Kondisi ini umum disebut biang keringat atau heat rash.

    Selain panas dan keringat, gangguan kulit ini dipengaruhi sel kulit mati dan bakteri.

    4. Dermatitis kontak

    Dermatitis kontak muncul saat kulit ketiak bersentuhan dengan iritan atau alergen. Akibatnya, kulit memerah, terasa gatal, dan meradang.

    Penyebab umum dari dermatitis kontak pada ketiak adalah bahan kimia detergen dan produk perawatan pribadi, seperti deodoran atau losion.

    5. Dermatitis atopik (eksim)

    Eksim atau dermatitis atopik merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan peradangan, kulit memerah, gatal, dan mengeras.

    Gejala-gejala tersebut paling sering Anda temui pada area lipatan kulit, seperti ketiak, bagian dalam siku, dan bagian belakang lutut.

    6. Dermatitis seboroik

    Dermatitis seboroik adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh produksi minyak kulit berlebihan.

    Ruam ketiak akibat dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada bayi yang disebut cradle cap. Kondisi ini juga biasanya muncul pada kulit kepala, telinga, dan wajah.

    7. Intertrigo

    Ruam kulit yang menyerang area lipatan tubuh juga lebih sering disebut sebagai dermatitis intertriginosa atau intertrigo.

    Gangguan ini sering disebabkan oleh ragi, jamur, atau bakteri yang tumbuh subur. Akibatnya, sistem imun menimbulkan reaksi berupa ruam dan peradangan.

    8. Eritrasma

    Infeksi bakteri Corynebacterium minutissimum (C. minutissimum) pada bagian ketiak juga dapat menimbulkan kondisi yang disebut eritrasma.

    Gejala awal dari penyakit ini umumnya berupa ruam merah dan kulit bersisik pada ketiak.

    9. Kandidiasis

    Masalah ruam di ketiak juga menjadi pertanda kandidiasis, yakni infeksi jamur yang disebabkan oleh jenis jamur Candida seperti Candida albicans (C. albicans).

    Lipatan ketiak yang lembap menjadi tempat yang baik untuk jamur berkembang biak.

    10. Kurap

    Kurap adalah infeksi jamur yang menyebabkan ruam berbentuk cincin yang berwarna merah atau perak. Maka dari itu, kondisi ini juga disebut sebagai ringworm.

    Infeksi jamur juga dapat menyebar dan menyebabkan kurap pada bagian tubuh lainnya.

    Diagnosis ruam ketiak

    mengatasi ketiak gatal

    Dokter dapat mendiagnosis ruam ketiak dengan memperhatikan warna, ukuran, dan tekstur kulit untuk menentukan kondisi penyebabnya. 

    Meski begitu, terkadang gejalanya hampir sama seperti penyakit kulit lainnya.

    Dokter bisa melakukan serangkaian tes lain, seperti pengambilan sampel kulit untuk mengetahui jenis infeksi setelah pemeriksaan di laboratorium.

    Anda juga bisa menjalani tes kulit alergi untuk mengetahui kondisi ini. Tes dilakukan dengan mengoleskan alergen pada kulit dan mengamati reaksi yang ditimbulkan.

    Pengobatan ruam ketiak

    Dalam kebanyakan kasus, ruam kulit dapat menghilang dengan sendirinya seiring waktu. 

    Meski begitu, Anda bisa mengoleskan krim topikal yang membantu mengatasi gejala iritasi kulit, seperti gatal dan perih.

    Krim hidrokortison dan losion kalamin adalah perawatan rumahan yang efektif untuk membantu mengurangi ruam ketiak akibat dermatitis.

    Anda juga dapat menggunakan krim antijamur yang mengandung ketokonazol atau klortimazol untuk mengatasi ruam ketiak akibat infeksi jamur.

    Selain obat yang dioleskan ke kulit, Anda bisa minum obat antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan pada kulit.

    Meski obat-obatan tersebut dijual bebas di apotek, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau apoteker sebelum menggunakannya. 

    Perawatan dengan obat-obatan yang tepat bisa membantu menghindari efek samping dan membuat Anda sembuh lebih cepat.

    Jika ruam ketiak terjadi dalam waktu lama dan kondisinya makin parah, lebih baik segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke klinik atau rumah sakit. 

    Pencegahan ruam ketiak

    Ruam di ketiak merupakan kondisi yang umum terjadi. Pada ketiak, terdapat lipatan tubuh sehingga area kulit ini lebih rentan mengalami gesekan dan iritasi.

    Sering berkeringat juga bisa meningkatkan kelembapan kulit di ketiak sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan jamur yang sulit dikendalikan.

    Oleh karena itu, Anda bisa mencoba tips-tips berikut ini untuk mencegah kondisi ini.

    • Jangan menggosok atau menggaruk kulit gatal agar tidak memperparah ruam.
    • Cari tahu iritan atau alergen yang memicu peradangan pada kulit bila memungkinkan.
    • Hindari mandi dengan air hangat. Bila terpaksa, sebaiknya jangan dalam waktu lama.
    • Oleskan bedak atau tawas untuk mengurangi gesekan pada ketiak.
    • Kenakan pakaian dari bahan katun yang pas dan tidak terlalu longgar.
    • Hindari berbagi handuk, pakaian, atau perlengkapan pribadi dengan orang lain.
    • Jaga kebersihan diri dengan sering mencuci pakaian, tempat tidur, dan handuk.
    • Gunakan produk perawatan pribadi, seperti sabun mandi dan deterjen pakaian dengan kandungan ringan dan bebas pewangi.
    • Rajin mencuci tangan atau badan setelah beraktivitas di lingkungan yang rentan bakteri, jamur, atau ragi, seperti di sekitar tanah, hewan, dan tumbuhan.

    Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 16/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan