Kulit adalah bagian tubuh yang sering terpapar zat asing sekaligus menjadi tempat keluarnya keringat. Kondisi kulit yang kotor dan berkeringat bisa menyebabkan gangguan kulit kerap terjadi, salah satunya yaitu bintik merah pada kulit.
Apa penyebab bintik merah pada kulit yang bisa saja sedang Anda alami sekarang? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab bintik merah pada kulit
Bintik merah pada kulit merupakan gangguan kulit yang sangat umum. Kemunculannya bisa disebabkan oleh berbagai hal, bahkan bisa disertai masalah kulit lainnya.
Oleh karena itu, memahami berbagai penyebab munculnya bintik merah membantu Anda mewaspadai kondisi yang mungkin membutuhkan penanganan dokter.
Berikut adalah beberapa penyebab bintik merah pada kulit.
1. Biang keringat
Biang keringat atau miliaria bukan hanya terjadi pada bayi, tapi juga pada orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh keringat yang terjebak di bawah kulit Anda.
Bentuk biang keringat bisa berbeda-beda, mulai dari ruam di struktur kulit lapisan atas, ruam yang berisi cairan, atau ruam yang menyebabkan lesi (luka terbuka).
Gangguan pada kulit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tapi bisa bertambah parah dan menyebar, tergantung perawatan kulit yang dilakukan.
Karena penyebab utama bintik merah pada kulit ini adalah keringat, sebaiknya hindari aktivitas yang membuat Anda berkeringat.
Pakailah baju yang longgar dan menyerap keringat. Pastikan suhu ruangan juga tetap sejuk.
Bila Anda benar-benar terganggu dengan biang keringat ini, sebaiknya periksa ke dokter.
2. Infeksi jamur (candidiasis)
Berbagai jenis bakteri atau jamur hidup dan tumbuh di kulit, tapi kebanyakan tidak berbahaya.
Beragam organisme ini memang penting untuk menjaga kondisi kulit. Namun, saat pertumbuhannya tidak terkendali, hal ini bisa menyebabkan infeksi jamur.
Jamur Candida merupakan jamur yang berpotensi menyebabkan jamuran (candidiasis), menimbulkan bintik merah pada kulit, gatal, dan terasa perih.
Umumnya, bintik merah terlihat di sekitar lipatan kulit, seperti area ketiak, selangkangan, di bawah payudara, sudut mulut, atau di sela-sela jari.
Kondisi ini terjadi pada orang yang kurang menjaga kebersihan diri atau adanya kondisi lain yang mendasarinya, seperti diabetes.
Gangguan pada kulit ini sebenarnya tidak menular. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa mengalami kondisi ini bila menyentuh kulit orang yang terinfeksi.
Melakukan pengobatan di rumah bisa membantu penyembuhan kulit dari kondisi ini.
Anda bisa memulai menjaga kebersihan tubuh, menggunakan obat antijamur, serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula.
3. Scabies (kudis)
Kudis disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei var. hominis yang hidup dan meletakkan telurnya pada kulit.
Gejala yang paling umum biasanya gatal dan bintik berwarna merah pada kulit menyerupai jerawat.
Bintik-bintik ini bisa menyebar dengan cepat dari kulit ke kulit atau benda-benda yang digunakan pada kulit berkerak.
Namun, bila tidak berada di kulit, parasit ini tidak akan bertahan lama.
Pada seseorang, scabies bisa hidup selama 1–2 bulan, tapi saat berpindah ke tubuh orang lain melalui perantara akan bertahan dalam 2 atau 3 hari.
Kondisi ini bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang membunuh parasit sekaligus telur-telurnya pada kulit.
Scabies tidak akan bertahan jika suhu sekitarnya 50 °C.
Untuk itu, ketika mencuci baju, selimut, handuk, dan benda lainnya, rendam dengan air panas dan bilas hingga benar-benar bersih.
4. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Treponema pallidum melalui aktivitas seksual, baik itu seks oral atau anal maupun cairan tubuh orang terinfeksi.
Gejala yang muncul adalah bintik berwarna merah menjadi luka kecil, tapi tidak terasa nyeri.
Ini akan muncul pada alat kelamin atau sekitar mulut dan akan sembuh dalam enam minggu tanpa perawatan dan meninggalkan bekas luka.
Namun, bisa juga berkembang pada telapak tangan atau kaki.
Karena gejalanya hampir menyerupai penyakit lain, sifilis akan membuat penderita memiliki:
- kutil di sekitar selangkangan,
- bercak putih di dalam mulut,
- pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan
- penurunan berat badan.
Jika pengobatan terlambat, hal ini bisa berlanjut pada komplikasi, seperti kelumpuhan, kebutaan, demensia, tuli, impotensi, dan bahkan kematian.
5. Dermatitis
Dermatitis adalah istilah umum untuk menggambarkan peradangan pada kulit.
Meski ada banyak jenis dermatitis, ada dua tipe yang menunjukkan gejala berupa bintik merah pada kulit, yaitu dermatitis atopik (eksim) dan dermatitis kontak.
Penyebab eksim adalah adanya masalah pada gen sehingga tubuh terlalu reaktif terhadap kondisi lingkungan, pemicu alergi, dan pemicu iritasi.
Kondisi ini bisa muncul dalam jangka waktu panjang dan tidak bisa disembuhkan.
Sementara itu, dermatitis kontak muncul akibat adanya kandungan iritan atau alergen yang menyentuh kulit langsung.
Dermatitis kontak bisa pulih dengan menggunakan obat steroid berdasarkan pantauan dokter.
6. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan dan infeksi pada folikel rambut. Gejala penyakit ini adalah adanya benjolan seperti jerawat dan bintik merah pada kulit.
Kondisi ini biasanya muncul akibat mencukur, berendam di air panas, dan berkeringat berlebih.
Bintik merah pada kulit akibat folikulitis biasanya timbul di bagian wajah, lengan, punggung, dan tungkai.
Beberapa mikroorganisme pemicu folikulitis, yaitu:
- Staphylococcus aureus,
- Pseudomonas aeruginosa,
- Malassezia folliculitis,
- Pseudofolliculitis barbae, dan
- Sycosis barbae.