Vaksinasi adalah obat paling efektif untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Vaksin berfungsi membangun kekebalan pada sistem imun tubuh terhadap infeksi virus. Kini, tersedia berbagai vaksin yang bisa mencegah berbagai penyakit berbahaya. Namun, semua bermula dari penemuan vaksin pertama yang berhasil memusnahkan penyakit cacar atau smallpox.
Sejarah singkat penemuan vaksin cacar
Vaksin cacar merupakan vaksin pertama yang berhasil memberikan perlindungan di dalam tubuh terhadap serangan infeksi virus patogen. Vaksin ini ditemukan oleh seorang dokter asal Inggris, Edward Jenner, pada tahun 1776.
Dalam sejarah vaksin, konsep vaksinasi ditemukan dari adanya wabah penyakit cacar sapi yang tengah berlangsung.
Sebagaimana dituliskan dalam artikel Smallpox Vaccine: The Good, the Bad, and the Ugly, kala itu, dr. Jenner melakukan percobaan kepada beberapa orang dengan menggunakan virus cacar sapi (cowpox) untuk memberikan efek kekebalan tubuh terhadap infeksi virus variola penyebab cacar (smallpox).
Dari hasil percobaanya, 13 orang yang telah terinfeksi cacar sapi kemudian memiliki imunitas terhadap penyakit cacar. Penemuan dr. Jenner kemudian dijadikan dasar penelitian untuk memproduksi vaksin cacar.
Kegunaan dan dosis vaksin cacar
Vaksin lain tersusun dari komponen genetik virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan. Namun, vaksin cacar terbuat dari virus vaccinia, virus yang masih satu famili dengan virus variola tapi lebih tidak berbahaya.
Sekarang ini vaksin untuk cacar dikenal dengan vaksin generasi kedua, yaitu ACAM2000. Vaksin ini mengandung virus yang hidup, maka pengunaan vaksin perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak menyebabkan penularan penyakit oleh virus tersebut.