backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Tips Jitu Mengobati Kulit yang Iritasi Akibat Pakai Pembalut

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Tips Jitu Mengobati Kulit yang Iritasi Akibat Pakai Pembalut

Tahukah Anda bahwa pembalut yang kerap digunakan untuk menampung darah pada saat menstruasi dapat menyebabkan iritasi? Kira-kira apakah penyebab iritasi pembalut dan adakah cara untuk mencegahnya? Ketahui jawabannya di sini. 

Benarkah pembalut bisa menyebabkan iritasi vagina ? 

Jawaban singkatnya bisa, iritasi vagina bisa terjadi karena penggunaan pembalut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan bahan dan penggunaan pembalut itu sendiri. 

Melansir Kids Health, pembalut umumnya terbuat dari bahan-bahan yang mengandung zat kimia seperti pewangi, pemutih, dan bahan sintetis yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif di area kewanitaan. 

Sedangkan, area kewanitaan sangat rawan terhadap iritasi karena kulit di sekitar vagina sangat tipis dan sensitif. 

Apalagi, area ini cenderung lembab saat sedang menstruasi, yang tentunya dapat memperburuk kondisi ketika terjadi gesekan antara kulit dan pembalut.

Tidak hanya itu, penggunaan pembalut dalam jangka waktu lama tanpa menggantinya juga dapat menyebabkan lecet pada vagina akibat penggunaan pembalut.

Hal ini karena pembalut yang sudah dipakai akan menjadi lembab dan dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, yang akhirnya dapat memicu infeksi dan iritasi.

Artikel terkait

Bagaimana ciri iritasi pembalut? 

penyebab vagina hitam

Iritasi vagina dalam istilah medis dikenal dengan vulva dermatitis. Hal ini bisa terjadi bila area vagian bersentuhan dengan zat yang mengiritasi kulit atau memicu reaksi alergi, termasuk pembalut. 

Merangkum Cleveland Clinic, berikut ini adalah ciri-ciri iritasi karena pembalut yang dapat terjadi. 

  • Kemerahan: Kulit di area kewanitaan tampak merah dan meradang. Ini seringkali merupakan tanda pertama adanya iritasi.
  • Gatal: Rasa gatal pada vagina yang intens dan terus-menerus di area yang tertutup pembalut. Gatal ini bisa menjadi sangat mengganggu dan tidak nyaman.
  • Rasa terbakar: Sensasi terbakar atau panas di area kewanitaan, terutama saat menyentuh atau mengganti pembalut.
  • Ruam: Munculnya ruam atau bintik-bintik kecil di sekitar area vagina dan selangkangan. Ruam ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut.
  • Kulit kering atau mengelupas: Kulit di sekitar area yang tertutup pembalut bisa menjadi kering dan mengelupas, menunjukkan adanya iritasi atau reaksi alergi pembalut.
  • Pembengkakan: Area yang mengalami iritasi akibat pembalut bisa membengkak, membuatnya terasa lebih sensitif dan nyeri.
  • Nyeri: Rasa nyeri atau sakit di area kewanitaan, terutama saat bergerak atau berjalan, bisa menjadi indikasi iritasi yang lebih parah.

Beberapa gejala di atas mungkin akan memburuk pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada malam hari, saat berhubungan intim, saat kepanasan atau berkeringat, dan tentunya saat sedang menstruasi. 

Bagaimana cara mencegah iritasi karena pembalut? 

vulvovaginitis atau peradangan pada vagina

Menjaga kebersihan area intim selama menstruasi sebenarnya adalah langkah paling penting dalam mencegah terjadinya vagina lecet karena pembalut. 

Selain itu, untuk mencegah miss V iritasi ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan. Berikut penjelasannya. 

1. Pilih pembalut tanpa pewangi dan bahan kimia

Bila Anda mengalami iritasi, sebaiknya pilih pembalut yang bebas dari pewangi, pemutih, dan bahan kimia lainnya. Bahan-bahan ini seringkali menjadi penyebab iritasi dan reaksi alergi.

2. Ganti pembalut secara teratur

Untuk mencegah miss V iritasi karena pembalut, sebaiknya ganti pembalut setiap 3–4 jam sekali, atau lebih sering. Hal ini  dapat membantu menjaga area kewanitaan tetap kering dan bersih, sehingga terhindar menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.

3. Pilih pembalut yang menyerap dengan baik

Pastikan pembalut yang digunakan memiliki daya serap yang baik dan sesuai dengan kebutuhan aliran menstruasi. Pembalut yang bocor atau tidak menyerap dengan baik dapat menyebabkan gesekan dan iritasi.

4. Gunakan pembalut kain atau menstrual cup

Bila Anda mengalami lecet karena penggunaan pembalut, mungkin dapat mempertimbangkan penggunaan pembalut kain yang dapat dicuci ulang atau menstrual cup sebagai alternatif. Produk-produk ini biasanya lebih ramah lingkungan dan lebih lembut pada kulit sensitif.

5. Hindari penggunaan pembalut terlalu ketat

Pastikan pembalut tidak terlalu ketat atau tidak pas, karena dapat menyebabkan gesekan berlebih dan lecet pada vagina. Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan pas.

6. Jaga kebersihan area kewanitaan

Cuci area kewanitaan dengan lembut menggunakan air dengan lembut. Hindari penggunaan sabun berpewangi atau produk sabun area kewanitaan, karena dapat memperburuk iritasi.

7. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan alami

Pilih pakaian dalam yang terbuat dari katun atau bahan alami lainnya yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan membantu menjaga area tetap kering.

8. Perhatikan reaksi kulit

Jika muncul tanda-tanda iritasi pembalut seperti kemerahan, gatal, atau ruam, segera ganti jenis pembalut yang digunakan dan hindari penggunaan produk yang sama di masa mendatang.

Cara mengatasi kulit iritasi akibat pembalut

vagina basah

Untuk mengatasi vagina lecet karena pembalut sebenarnya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya untuk meredakan rasa nyeri, panas, dan ketidaknyamanan akibat iritasi tersebut, Anda dapat menempelkan kompres dingin di area selangkangan. 

Namun, hindari untuk langsung tempelkan es pada kulit. Bungkus dulu es tersebut dengan kain atau handuk bersih, barulah kompreskan pada kulit yang iritasi. Lakukan selama 10–15 menit, ulangi beberapa kali dalam sehari jika perlu.

Selain itu, penggunaan salep atau krim kortikosteroid bisa Anda gunakan satu kali sehari untuk mengobati kulit vagina yang mengalami peradangan. 

Lanjutkan penggunaan krim tersebut selama 7–10 hari hingga iritasi membaik. Selain dalam bentuk oles, kortikosteroid juga tersedia dalam versi oral (obat minum). Namun ingat, penggunaan obat ini perlu berdasarkan anjuran dari dokter. 

Oleh karena itu, bila Anda mengalami miss V iritasi karena penggunaan pembalut yang sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kesimpulan

  • Penggunaan pembalut dapat menyebabkan iritasi pada area kewanitaan karena bahan kimia seperti pewangi, pemutih, dan bahan sintetis yang dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit sensitif.
  • Kulit di sekitar vagina yang tipis dan sensitif rentan terhadap iritasi, terutama saat terjadi gesekan antara kulit dan pembalut yang lembap.
  • Gejala iritasi pembalut meliputi kemerahan, gatal, rasa terbakar, ruam, kulit kering atau mengelupas, pembengkakan, dan nyeri.
  • Untuk mencegah miss V lecet, disarankan memilih pembalut tanpa pewangi dan bahan kimia, mengganti pembalut secara teratur, memilih yang menyerap dengan baik, dan menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik.
  • Jika iritasi terjadi, penggunaan kompres dingin dan krim kortikosteroid dapat membantu meredakan gejalanya, namun konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan