6. Kesulitan tidur
Jika Anda merasa kesulitan tidur khususnya pada malam hari, hal ini bisa jadi tanda kalau Anda perlu berolahraga.
Olahraga membantu melancarkan ritme sirkadian atau siklus biologis tubuh yang mengatur aktivitas dan pola tidur setiap harinya.
Ketika kurang olahraga, siklus biologis bisa terganggu sehingga Anda bisa sulit tidur atau tidak bisa tidur nyenyak.
Tak jarang, pola tidur dari hari ke hari menjadi kacau dan tak menentu.
Cobalah untuk rutin berolahraga untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, mengurangi kantuk di siang hari, dan merasa lebih segar saat beraktivitas.
7. Meningkatkan risiko penyakit jantung

National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion menjelaskan kurang olahraga atau aktivitas fisik dapat menyebabkan penyakit jantung.
Penyakit ini bahkan bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki faktor keturunan atau riwayat penyakit jantung.
Begini, kurang olahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke organ.
Arteri yang rusak dan tersumbat berisiko menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kurang olahraga juga dapat memicu penyakit kardiovaskular lainnya, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.
8. Berisiko mengalami diabetes tipe 2
Kurang olahraga atau aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Pasalnya, berolahraga membantu mengontrol gula darah (glukosa).
Riset dalam The journals of gerontology (2018) menguji bagaimana berkurangnya intensitas olahraga bisa meningkatkan gula darah.
Peserta dengan prediabetes (65 – 73 tahun) dan memiliki kelebihan berat badan diketahui memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi selama periode tidak aktif berolahraga.
Ketika mereka kembali aktif, gula darah mereka tetap tidak sepenuhnya kembali ke tingkat sebelum penelitian.
9. Memicu kanker
Kurang atau tidak sama sekali berolahraga akan meningkatkan risiko terkena jenis kanker tertentu.
Data dari Cancer Council menunjukkan kurang olahraga memicu 14% kasus kanker usus besar, 11% kasus kanker payudara, dan jenis kanker lainnya.
Kurang olahraga juga berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko kanker.
Anda dapat menurunkan risiko kanker dengan aktif berolahraga setiap hari, menjalani diet sehat, dan menjaga berat badan.
Mencegah bahaya kurang olahraga
- Penuhi kebutuhan berolahraga 150 menit dalam seminggu.
- Coba olahraga tingkat sedang seperti joging, bersepeda, senam aerobik, dan berenang.
- Anda dapat memulai olahraga dengan aktivitas fisik ringan seperti membersihkan rumah, berjalan kaki saat bepergian, atau naik tangga.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar