Penelitian menunjukkan bahwa cara makan terbaik yakni menikmatinya pelan-pelan. Jika Anda makan terlalu cepat, Anda berisiko mengalami beberapa gangguan, baik pada pencernaan atau metabolisme. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Penelitian menunjukkan bahwa cara makan terbaik yakni menikmatinya pelan-pelan. Jika Anda makan terlalu cepat, Anda berisiko mengalami beberapa gangguan, baik pada pencernaan atau metabolisme. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Untuk menghabiskan satu porsi makanan berat, misalnya makan siang atau makan malam, Anda membutuhkan waktu kira-kira 20 menit.
Kalau biasanya Anda bisa menghabiskan sepiring makanan dalam waktu 10 menit atau bahkan kurang dari itu, berarti Anda makan terlalu cepat. Di bawah ini bahayanya jika Anda terbiasa melakukannya.
Saat Anda makan cepat-cepat, Anda berisiko tersedak karena makanan belum dikunyah secara sempurna. Meskipun tersedak merupakan kejadian yang cukup umum, sebaiknya jangan menyepelekan kasus ini.
Apabila makanan tersangkut di kerongkongan, saluran napas Anda akan terhambat dan Anda jadi tak bisa bernapas. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa menyebabkan kematian.
Bahkan mungkin sejak kecil orang tua Anda sudah pernah mengingatkan untuk tidak makan cepat-cepat, jadi sebaiknya Anda mengindahkan nasihat klasik dari orang tua yang satu ini.
Hampir sama dengan kasus tersedak, kalau Anda mengonsumsi cepat-cepat, biasanya makanan belum dilumatkan sampai halus di mulut Anda. Anda pun akan menelan makanan yang masih keras.
Akibatnya, usus harus bekerja jauh lebih keras untuk melumatkan dan mencerna makanan. Jika organ pencernaan bekerja terlalu keras, usus kesulitan untuk membersihkan diri dan meregenerasi sel-sel yang membantu penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Karena itu, besar kemungkinan makanan tidak tercerna dan terserap tubuh dengan maksimal sehingga meninggalkan sisa-sisa zat dan racun dalam tubuh Anda.
Tubuh Anda sebenarnya memiliki sistem sendiri untuk mengingatkan bahwa Anda sudah cukup asupan. Sistem saraf dan hormon yang bekerja dalam saluran pencernaan Anda akan mengirimkan sinyal pada otak bahwa Anda sudah kenyang.
Meski demikian, jika Anda mengonsumsi makanan cepat-cepat, otak belum sempat menerima peringatan dari saluran pencernaan bahwa Anda sudah kenyang. Akibatnya, meskipun Anda sudah cukup asupan, Anda belum merasa kenyang juga.
Inilah yang menyebabkan Anda jadi mengonsumsi makanan terlalu banyak. Kebanyakan makan akan membuat perut terasa begah atau sakit. Selain itu, berat badan pun lebih cepat naik.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of the American Dietetic Association mengungkap bahwa mereka yang makan cepat-cepat cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding mereka yang makan pelan-pelan.
Dalam studi tersebut, mereka yang mengonsumsi makanan cepat-cepat melaporkan bahwa tingkat kepuasan mereka tidak setinggi ketika mereka mencoba untuk makan pelan-pelan.
Maka, Anda yang sedang ingin mengurangi kadar kalori atau mengurangi berat badan sebaiknya mulai makan lebih lambat dari biasanya.
Beberapa orang sudah terbiasa untuk mengonsumsi makanan dengan cepat. Maka, mengubah kebiasaan ini bukan hal yang gampang.
Meskipun sulit, Anda tetap harus mulai melatih diri untuk melakukannya lebih lambat guna menghindari berbagai bahaya di atas. Ikuti tips di bawah ini supaya Anda bisa berlatih mengonsumsi makanan pelan-pelan dengan mudah.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar