backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Penyebab Sering Sendawa dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 31/05/2024

7 Penyebab Sering Sendawa dan Cara Mengatasinya

Sendawa merupakan reaksi alami yang muncul jika Anda makan terlalu cepat atau sambil mengobrol sehingga udara ikut masuk ke dalam lambung. Namun, bila sering terjadi, sendawa bisa menandakan gangguan pencernaan atau kondisi lainnya.

Penyebab sering sendawa

Ada sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan sering sendawa di antaranya sebagai berikut.

1. Makan dan minuman tertentu

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dalam saluran pencernaan sehingga menyebabkan sering bersendawa.

Beberapa jenis makanan dan minuman tersebut yaitu sebagai berikut.

  • Minuman bersoda.
  • Makanan berlemak, seperti kentang goreng, daging berlemak, dan makanan cepat saji,
  • Makanan yang mengandung banyak serat, seperti kacang-kacangan, sayuran, dan bawang.
  • Makanan pedas, seperti makanan yang mengandung cabai dan rempah-rempah pedas.
  • Permen karet.
  • Produk susu, seperti susu, keju, dan es krim.

2. Makan terlalu cepat dan banyak

Ketika Anda makan terlalu cepat, udara cenderung ikut ditelan bersama makanan.

Udara yang tertelan ini masuk ke saluran pencernaan dan menumpuk di perut, yang kemudian dilepaskan melalui sendawa.

Selain itu, makan banyak sekaligus meningkatkan kemungkinan menelan udara. Makan dalam porsi besar membuat Anda lebih banyak mengunyah dan menelan, yang meningkatkan aerophagia.

Ketika lambung penuh karena makan terlalu banyak, tekanan di dalam lambung meningkat.

Tekanan ini dapat menyebabkan katup antara lambung dan esofagus terbuka, memungkinkan gas keluar ke esofagus dan menyebabkan sendawa.

3. Refluks asam lambung (GERD)

gerd karena kurang serat

Penyebab lain yang paling umum yaitu GERD atau asam lambung naik ke kerongkongan. Asam lambung naik menyebabkan iritasi dan peradangan pada lapisan esofagus. 

Hal ini merangsang ujung-ujung saraf di esofagus, yang dapat memicu refleks untuk bersendawa sebagai usaha tubuh untuk mengurangi tekanan dan menghilangkan rasa tidak nyaman.

GERD juga bisa menyebabkan penumpukan gas di perut. Ketika asam lambung naik, gas yang terjebak di lambung mungkin ikut naik, sehingga menyebabkan sendawa.

4. Intoleransi laktosa

Salah satu gejala intoleransi laktosa yaitu sering sendawa karena tubuh tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. 

Pada orang dengan intoleransi laktosa, tubuh kekurangan enzim laktase, yang diperlukan untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa di usus kecil.

Akibatnya, laktosa tetap utuh saat mencapai usus besar. Laktosa yang tidak dicerna kemudian difermentasi oleh bakteri yang ada di usus.

Proses fermentasi ini menghasilkan gas, termasuk hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Gas berlebihan inilah yang menyebabkan sering sendawa.

5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Salah satu penelitian dalam jurnal Journal of Neurogastroenterology and Motility mengatakan bahwa bersendawa berulang kali merupakan gejala umum dari sindrom iritasi usus besar.

Kondisi ini dapat menyebabkan pergerakan usus yang tidak teratur dan abnormal, baik terlalu cepat (diare) maupun terlalu lambat (konstipasi).

Pergerakan yang tidak teratur ini meningkatkan produksi gas hingga penumpukan gas di saluran pencernaan, sehingga menyebabkan sering bersendawa.

6. Gastritis

penyebab gastritis radang lambung

Gastritis atau peradangan pada lapisan lambung juga dapat menyebabkan seseorang sering bersendawa.

Peradangan bisa mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan penumpukan gas di lambung yang memicu sendawa.

Pada beberapa kasus, gastritis dapat memperlambat pengosongan lambung, kondisi yang dikenal sebagai gastroparesis

Ketika makanan dan gas terperangkap lebih lama di lambung, hal ini dapat menyebabkan perut kembung dan sering bersendawa untuk mengeluarkan gas yang menumpuk.

7. Infeksi bakteri H. pylori

Sendawa terus-menerus juga bisa disebabkan karena infeksi bakteri H. pylori. Bakteri ini bisa menyebabkan peradangan kronis pada mukosa lambung, yang dikenal sebagai gastritis.

Peradangan ini mengiritasi lapisan lambung dan mengganggu fungsi normalnya. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan gas dan keinginan untuk bersendawa untuk mengeluarkan gas tersebut.

Infeksi ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam produksi asam lambung.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan gejala seperti perut kembung yang mendorong sendawa sebagai cara untuk mengurangi ketidaknyamanan.

Apa obat tradisional untuk sendawa?

Berikut beberapa obat tradisional yang dapat membantu mengurangi frekuensi sendawa.
  • Jahe.
  • Peppermint.
  • Adas.
  • Kunyit.
  • Cuka apel.
  • Kayu manis.
  • Lidah buaya.
  • Jamu tradisional.
  • Yoghurt.

Cara mengatasi sendawa terus-menerus

Cara mengatasi sendawa terus-menerus dilakukan berdasarkan penyebabnya.

Apabila sendawa terus disebabkan karena GERD, dokter akan memberikan obat untuk mengatasinya.

Anda juga dapat mengurangi sendawa terus dengan menghindari penyebabnya. Secara umum, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

  • Makan dengan perlahan. Mengunyah makanan dengan baik dan makan secara perlahan dapat mengurangi jumlah udara yang tertelan.
  • Konsumsi porsi kecil. Makan dalam porsi yang lebih kecil dan sering, daripada porsi besar sekaligus, dapat mengurangi penumpukan gas di lambung.
  • Hindari bicara saat makan. Berbicara sambil makan dapat menyebabkan lebih banyak udara tertelan.
  • Hindari minuman berkarbonasi. Minuman seperti soda dan air berkarbonasi mengandung gas yang dapat meningkatkan sendawa.
  • Batasi makanan penyebab gas. Menghindari makanan yang menghasilkan banyak gas, seperti kacang-kacangan, sayuran cruciferous (brokoli, kubis, kembang kol), dan makanan berlemak.
  • Hindari mengunyah permen karet. Mengunyah permen karet dapat menyebabkan tertelannya lebih banyak udara.

Meskipun sendawa merupakan hal yang wajar, sendawa terus-menerus dan disertai gejala lain bisa menandakan masalah kesehatan.

Apabila cara di atas tak kunjung mengurangi sendawa, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 31/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan