backup og meta

Obstruksi Usus

PengertianGejalaPenyebabFaktor risikoDiagnosisPengobatanPerawatan rumahan

Usus secara garis besar terbagi menjadi usus halus dan usus besar. Salah satu gangguan yang dapat memengaruhi kedua bagian sistem pencernaan ini adalah obstruksi usus. Ketahui lebih lanjut seputar obstruksi usus, mulai dari gejala, penyebab, dan penanganannya berikut ini.

Apa itu obstruksi usus?

Obstruksi usus adalah penyumbatan yang terjadi di dalam usus, baik pada usus halus maupun usus besar. Kondisi ini membuat makanan, cairan, dan gas tidak mampu melewati usus.

Dalam istilah medis, penyumbatan yang terjadi pada usus kecil dikenal sebagai small bowel obstruction (SBO) dan pada usus besar dikenal sebagai large bowel obstruction (LBO).

Penyumbatan dapat terjadi sebagian atau seluruh saluran usus. Hal ini bisa menyebabkan makanan, cairan, dan gas menumpuk pada saluran di atasnya dan menghambat proses pencernaan.

Selain mengganggu penyerapan nutrisi dan cairan, penyumbatan usus juga bisa menyebabkan kematian jaringan yang mengancam jiwa.

Namun, dengan deteksi dini dan perawatan medis yang cepat umumnya kasus obstruksi usus dapat diobati tanpa menimbulkan komplikasi.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Obstruksi usus memiliki risiko yang sama pada pria dan wanita. Namun menurut Cleveland Clinic, kasus obstruksi usus kecil lebih sering terjadi daripada obstruksi usus besar.

Orang yang mengalami kanker usus, penyakit radang usus kronis, konsumsi benda asing, atau melakukan operasi perut sebelumnya biasanya lebih berisiko terkena kondisi ini.

Tanda dan gejala obstruksi usus

Sakit perut

Saat mengalami penyumbatan, Anda mungkin akan merasakan sakit perut yang intens. Gejala ini bisa muncul sesekali atau terjadi terus-menerus.

Apabila mengalami obstruksi usus, Anda mungkin akan merasakan gejala-gejala yang meliputi:

  • sakit perut, kram, atau kembung,
  • diare
  • kehilangan nafsu makan,
  • mual dan muntah, serta
  • sembelit parah.

Bayi dan anak-anak umumnya akan memiliki gejala yang sama seperti orang dewasa. Namun, keduanya cenderung sulit memberi tahu Anda mengenai gejala yang mereka rasakan.

Gejala lain obstruksi usus pada bayi dan anak-anak, yaitu:

  • demam,
  • buang air besar berdarah,
  • muntah berwarna hijau atau kuning kehijauan,
  • kelesuan, serta
  • perut buncit dan kencang.

Kapan harus periksa ke dokter?

Obstruksi usus dapat menimbulkan komplikasi serius. Hal ini bisa menyebabkan kematian jaringan yang bisa mengakibatkan robekan pada dinding usus.

Robekan dinding usus akan memicu keluarnya bahan limbah dan cairan ke dalam rongga perut. Kondisi ini bisa memicu infeksi yang dalam istilah medis dikenal sebagai peritonitis.

Jika Anda atau anak-anak mengalami sakit perut parah atau tanda-tanda obstruksi usus lainnya, hubungi dokter dan dapatkan perawatan medis segera.

Penyebab obstruksi usus

Obstruksi usus umumnya terjadi ketika sesuatu secara fisik menghalangi usus Anda. Namun, usus yang normal juga bisa mengalami penyumbatan akibat gangguan pada otot dan saraf usus.

Berikut ini adalah penyebab penyumbatan usus yang paling sering terjadi.

  • Adhesi usus. Adhesi usus atau perlengketan usus terjadi ketika jaringan pencernaan dan otot menempel pada dinding perut.
  • Hernia. Kondisi ketika sebagian usus menonjol ke luar tubuh atau ke bagian lain dari tubuh.
  • Kanker usus besar. Kondisi berupa tumbuhnya tumor ganas pada saluran usus besar.
  • Penumpukan feses. Penyumbatan pada usus juga dapat terjadi apabila terdapat penumpukan feses di dalam usus.
  • Divertikulitis. Penyakit divertikulitis terjadi ketika kantong-kantong pada usus besar (divertikula) yang mengalami peradangan dan terinfeksi.
  • Benda asing tertelan. Menelan benda asing dapat menyebabkan penyumbatan pada usus. Hal ini umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak.
  • Penyakit radang usus. Memiliki riwayat penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

Pada bayi dan anak-anak, obstruksi usus umumnya terjadi karena kondisi bawaan, seperti volvulus (usus memuntir),  intususepsi (usus masuk ke bagian usus lain).

Selain karena bagian usus yang terpengaruh secara fisik, penyumbatan bisa terjadi pada kondisi usus normal atau dikenal sebagai pseudo-obstruction atau ileus paralitik.

Ileus paralitik adalah kondisi otot usus mengalami kelumpuhan sehingga dampaknya  mengganggu pergerakan usus dan menghambat proses pencernaan makanan. Kondisi ini dapat memengaruhi bagian manapun dari usus. 

Penyebabnya bisa meliputi infeksi, komplikasi operasi perut dan panggul, efek obat-obatan tertentu serta gangguan otot dan saraf, seperti penyakit Parkinson atau multiple sclerosis.

Faktor risiko obstruksi usus

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami obstruksi usus seperti berikut ini.

  • Operasi pada daerah perut dan panggul yang sering menyebabkan perlengketan usus (adhesi usus).
  • Penyakit Crohn yang dapat menyebabkan dinding usus menebal dan mempersempit salurannya.
  • Tumor dan kanker pada rongga perut.

Diagnosis obstruksi usus

Pengobatan usus tersumbat perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah timbulnya komplikasi serius.

Pada awalnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang Anda rasakan.

Dokter akan mencurigai adanya obstruksi usus apabila Anda mengalami rasa nyeri tajam dan pembengkakan pada perut.

Ada sejumlah tes dan prosedur yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis obstruksi usus.

  • Tes pencitraan. Melakukan tes pencitraan, seperti rontgen perut atau CT-scan dilakukan untuk memastikan diagnosis obstruksi usus berdasarkan hasil pemeriksaan fisik sebelumnya.
  • Ultrasound (USG). Prosedur USG dilakukan untuk memeriksa obstruksi usus pada bayi dan anak-anak.
  • Enema udara atau barium. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan barium ke usus besar melalui rektum. Cara ini memberikan hasil foto rontgen yang lebih baik.

Pengobatan untuk obstruksi usus

Dokter menjelaskan informed consent pada pasien

Umumnya Anda membutuhkan rawat inap untuk mengobati penyumbatan usus.

Dokter terlebih dahulu akan melakukan sejumlah perawatan untuk menstabilkan kondisi tubuh Anda.

  • Pemberian cairan infus ke dalam pembuluh darah lengan untuk memberikan cairan tambahan.
  • Pemasangan selang melalui hidung ke perut (nasogastric tube) untuk menyedot udara dan cairan dari lambung yang dapat meredakan pembengkakan perut.
  • Pemasangan kateter untuk mengalirkan dan mengosongkan kandung kemih dari urine.

Selanjutnya, dokter dan tenaga medis lainnya akan melakukan perawatan sesuai dengan penyebab penyumbatan pada usus.

1. Pengobatan intususepsi

Intususepsi pada bayi dan anak-anak umumnya dapat langsung dokter tangani dengan enema barium saat melakukan prosedur diagnosis.

Dokter akan meletakkan tabung lunak berukuran kecil ke bagian rektum, lalu mengalirkan udara atau cairan barium melalui tabung tersebut.

Hal ini akan memberikan tekanan yang membuka bagian dalam dan luar usus sehingga dapat membuka sumbatan. Jika enema barium berhasil, perawatan lebih lanjut tidak pasien perlukan.

2. Pengobatan obstruksi parsial

Obstruksi parsial terjadi ketika beberapa makanan dan cairan masih bisa melalui usus. Dalam kondisi ini, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan lanjutan setelah kondisi tubuh stabil.

Dokter dan ahli gizi akan merekomendasikan diet rendah serat untuk meringankan kerja usus yang tersumbat sebagian.

Jika obstruksi tidak menghilang atau gejalanya bertambah parah, Anda mungkin memerlukan prosedur operasi untuk mengatasi penyumbatan.

3. Pengobatan obstruksi total

Obstruksi total adalah kondisi ketika makanan dan cairan tidak bisa melewati usus sama sekali. Dokter perlu melakukan operasi untuk menghilangkan penyumbatan.

Prosedur biasanya melibatkan pengangkatan sumbatan dan bagian usus yang mati atau rusak. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan pemasangan stent berupa jaring logam berbentuk tabung.

Stent akan mengembang dan memaksa usus terbuka. Alhasil, obstruksi akan menghilang dan saluran pencernaan kembali lancar. Pemasangan stent umumnya dilakukan melalui prosedur endoskopi.

4. Pengobatan pseudo-obstruction

Pseudo-obstruction atau ileus paralitik bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter umumnya akan memantau kondisi Anda selama satu atau dua hari.

Selama masa perawatan, Anda akan diberikan melalui infus atau selang dari hidung ke perut (nasogastric tube) untuk mencegah tubuh kekurangan nutrisi.

Jika kasus ileus ini tidak sembuh sendirinya, dokter akan meresepkan obat yang memicu kontraksi usus. Hal ini akan membantu memindahkan makanan dan cairan dalam usus Anda.

Dekompresi juga bisa dokter lakukan jika terjadi pembesaran usus besar. Prosedur ini dilakukan dengan kolonoskopi.

Perawatan rumahan obstruksi usus

Selama perawatan, selalu ikuti instruksi dokter Anda. Dokter biasanya akan menyarankan untuk mengubah gaya hidup dan diet harian.

Tujuan diet ini adalah untuk mengurangi kerja sistem pencernaan, tapi tetap memberikan nutrisi yang memadai bagi tubuh.

Beberapa gaya hidup lain dapat membantu menjaga usus dan saluran pencernaan lain tetap sehat, termasuk berolahraga ringan, tidak merokok, dan rutin minum air putih.

Obstruksi usus merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan cepat. Mengenali gejalanya sejak awal dapat mencegah risiko komplikasi.

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala usus tersumbat agar Anda bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat. 

Kesimpulan

  • Obstruksi usus adalah kondisi medis berupa penyumbatan pada usus, baik usus halus maupun besar.
  • Gejalanya berupa sakit perut yang intens, diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, serta sembelit parah.
  • Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya sesuatu yang menghalangi usus atau akibat gangguan pencernaan tertentu, seperti adhesi usus, hernia, kanker usus besar, divertikulitis, dan penyakit radang usus.
  • Pengobatan biasanya dilakukan untuk menstabilkan kondisi tubuh, seperti pemberian cairan infus, pemasangan selang melalui hidung ke perut (nasogastric tube), atau kateter. Selanjutnya, dokter akan mengobati kondisi ini sesuai penyebabnya.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Intestinal obstruction – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 16 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/intestinal-obstruction/symptoms-causes/syc-20351460

Intestinal obstruction – Diagnosis and treatment. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 16 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/intestinal-obstruction/diagnosis-treatment/drc-20351465

Small Bowel Obstruction: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. Cleveland Clinic. (2023). Retrieved 16 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15850-small-bowel-obstruction

Smith DA, Kashyap S, Nehring SM. Bowel Obstruction. In: StatPearls [Internet]. (2023). Retrieved 16 June 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441975/ 

Bowel obstruction. (2024). Health Direct. Retrieved 16 June 2025, from https://www.healthdirect.gov.au/bowel-obstruction

Versi Terbaru

16/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

Infeksi Usus

8 Tips Mudah Melancarkan Sistem Pencernaan Tubuh Anda


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 16/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan