backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ileus Paralitik

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 08/09/2021

Ileus Paralitik

Definisi ileus paralitik

Ileus paralitik adalah kondisi di mana otot usus mengalami kelumpuhan, sehingga dampaknya akan mengganggu pergerakan usus yang dapat menghambat proses pencernaan makanan.

Sekilas, orang-orang yang memiliki kondisi ini mengira bahwa mereka mengalami obstruksi usus karena gejalanya yang hampir serupa.

Namun, bila diperiksa, dokter tidak menemukan penyumbatan seperti pada pasien yang mengalami obstruksi usus. Karena hal inilah ileus paralitik juga dikenal dengan sebutan intestinal pseudo-obstruction.

Gejalanya bisa terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singat. Ada pula beberapa orang yang mengalami kondisi ini dalam waktu yang lama.

Seberapa umum ileus paralitik?

Siapa saja bisa terkena penyakit ileus jenis ini, baik tua maupun muda. Namun, penyakit ileus paralitik akut yang menyerang usus besar lebih sering ditemukan pada orang-orang lanjut usia.

Biasanya hal ini disebabkan oleh efek operasi perut, cedera di tulang pinggul, atau karena penyakit seperti infeksi serius.

Tanda dan gejala ileus paralitik

Pasien biasanya mengalami sakit perut, perut kembung, atau mual setelah makan. Beberapa pasien juga ada yang mengalami sembelit.

Bila kondisi mulai memburuk, pasien mungkin akan mengalami mual dan muntah parah yang berkelanjutan.

Selain itu, karena pergerakan peristaltik yang terganggu, hal ini bisa berujung pada penumpukan makanan yang bila dipindai dengan sinar-X akan terlihat seperti penyumbatan usus.

Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan malnutrisi, pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus, dan penurunan berat badan.

Kapan harus pergi ke dokter?

Karena penyakit ini bisa berujung pada komplikasi parah yang memengaruhi esofagus dan usus, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami sakit perut yang parah secara tiba-tiba.

Perlu diingat, tubuh setiap orang berbeda-beda, maka respons terhadap suatu penyakit juga akan berbeda. Bila Anda khawatir akan gejala tertentu yang tidak disebutkan di atas, jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter.

Penyebab ileus paralitik

Kemungkinannya, penyakit ini terjadi karena terdapat masalah pada saraf, otot, atau sel interstisial Cajal. Sel intersitisial Cajal yaitu sel gabungan antara sistem saraf otonom saluran cerna dan sel otot polos yang berfungsi untuk mengatur kontraksi otot dan pergerakan saluran cerna.

Bila salah satu dari ketiganya mengalami gangguan, maka kontraksi normal usus akan terganggu dan menimbulkan masalah pada pergerakan makanan, cairan, dan udara dalam usus.

Belum diketahui jelas apa yang membuat saraf, otot, dan sel interstisial terganggu. Terkadang, ada beberapa pasien dengan kondisi ini memiliki keluarga yang juga pernah mengalami ileus paralitik. Namun, hal ini jarang ditemukan pada pasien.

Beberapa pasien yang lain mengalami duplikasi atau penghapusan materi genetik pada gen FLNA. Perubahan genetik ini dapat merusak fungsi protein, sehingga menyebabkan masalah pada sel saraf di usus.

Akibatnya, saraf tidak dapat bekerja dengan otot untuk menghasilkan kontraksi yang akan menggerakkan makanan.

Ileus paralitik juga bisa terjadi sebagai komplikasi dari kondisi kesehatan lain atau efek samping dari sebuah prosedur atau pengobatan medis. Beberapa penyebabnya meliputi:

  • operasi perut atau panggul,
  • penyakit yang memengaruhi otot dan saraf seperti lupus erythematosus, sclerodema, atau penyakit Parkinson,
  • infeksi,
  • konsumsi obat-obatan yang memengaruhi otot dan saraf seperti antidepresan atau opiat,
  • tes radiasi pada perut, serta
  • beberapa jenis kanker tertentu, salah satunya yaitu kanker paru-paru.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ini?

Untuk mendiagnosis gangguan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan menanyakan gejala-gejala apa saja yang Anda rasakan. Selama pemeriksaan tersebut, dokter juga mungkin akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga dekat.

Biasanya, pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum, lalu bila dicurigai terdapat masalah yang lebih spesifik, maka Anda akan dirujuk pada ahli gastroenterologi atau dokter spesialis penyakit pencernaan.

Guna memastikan diagnosis, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan yang dapat meliputi:

  • tes darah, untuk mengetahui adanya penyakit atau infeksi yang menjadi kemungkinan penyebab gejala dan menunjukkan kadar vitamin untuk membantu mendeteksi malnutrisi,
  • rontgen sinar-X, untuk mengambil gambar organ di dalam perut yang nantinya juga akan memperlihatkan adanya masalah pada organ tersebut,
  • CT scan, pemindaian perut dengan menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk memindai,
  • biopsi, melibatkan pengambilan sampel dinding usus melalui operasi untuk mendeteksi masalah, dan
  • manometri, tes yang mengukur tekanan dan gerakan otot di saluran pencernaan guna mengetahui seberapa baik otot polos dan usus kecil berkontraksi.

Apa saja pengobatan yang bisa dilakukan?

Pengobatan untuk ileus paralitik dapat meliputi perubahan pada pola makan dan nutrisi sehari-hari, pemberian obat-obatan, dekompresi, dan operasi pada kasus yang lebih jarang.

Orang yang mengalami obstruksi semu sangat rentan terhadap malnutrisi. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memberikan nutrisi enteral berupa makanan cair melalui selang makanan yang dimasukkan melalui hidung ke dalam lambung.

Pemberian nutrisi enteral akan mencegah pasien dari malnutrisi dan penurunan berat badan.

Selain itu, dokter mungkin juga akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejalanya. Misalnya bila terdapat infeksi pada usus, maka dokter akan memberikan antibiotik. Bila sakit perut, obat pereda nyeri juga akan diberikan.

Obat-obatan lainnya juga meliputi obat antinausea untuk mengatasi mual, obat antidiare, obat pencahar, serta obat yang akan mendorong kontraksi usus.

Bila pasien sudah mengalami pembesaran pada usus besar dan tidak membaik setelah diberikan obat, maka dokter akan melakukan dekompresi. Prosedur ini dilakukan untuk mengeluarkan gas dari usus besar dengan menggunakan kolonoskopi.

Selama prosedur berlangsung, dokter akan memasukkan tabung fleksibel ke dalam usus besar melalui anus dan mengeluarkan gasnya.

Pada kasus yang sudah parah, pasien mungkin akan membutuhkan pembedahan untuk mengangkat sebagian usus. Namun, pembedahan jarang dilakukan karena biasanya ileus paralitik dapat memengaruhi sepuruh bagian usus. Bila ini terjadi, mengangkatnya tidak dapat menyembuhkan penyakit.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 08/09/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan