Ketika usus Anda meradang karena luka atau infeksi, rasa sakitnya pasti mengganggu aktivitas. Nah, solusi paling jitu untuk mengakhiri penyakit sistem pencernaan ini adalah dengan konsultasi ke dokter. Dokter nantinya akan meresepkan obat sesuai penyebab radang usus besar Anda agar cepat sembuh.
Apa saja obatnya? Yuk, lihat daftarnya di bawah ini.
Beragam pilihan obat medis untuk radang usus besar
Radang usus (kolitis) adalah penyakit yang membutuhkan perawatan medis karena adanya luka pada lapisan usus besar.
Terlebih lagi, gejala kolitis seperti diare dan sakit perut parah bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tanpa perawatan yang sesuai, gejala radang usus akan semakin memburuk. Risiko Anda mengalami kanker usus juga akan meningkat.
Berikut beberapa jenis obat yang umumnya digunakan untuk mengobati radang usus besar.
1. Obat antiradang
Dokter dapat memberikan salah satu obat antiradang dari golongan kortikosteroid atau amino salisilat dengan melihat bagian mana dari usus yang mengalami radang.
Obat antiradang yang digunakan antara lain mesalamine, balsalazide, dan olsalazine.
Obat-obatan tersebut bekerja dengan menghalangi produksi bahan kimia tertentu dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Selain meredakan radang, obat antiradang efektif dalam meredakan rasa sakit akibat kerusakan jaringan usus.
2. Obat penekan sistem imun
Obat penekan sistem imun (imunosupresan) sering diresepkan kepada pasien radang usus besar akibat penyakit Crohn.
Imunosupresan bekerja dengan menghambat sel-sel kekebalan yang berperan dalam proses peradangan.
Contoh imunosupresan untuk radang usus yakni azathioprine dan cyclosporine.
Selain itu, ada pula obat dari golongan TNF seperti infliximab, adalimumab, dan golimumab yang bekerja dengan menetralkan protein tertentu dari sistem kekebalan tubuh.
3. Obat antibiotik
Untuk mengatasi peradangan pada usus akibat infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik seperti ciprofloxacin dan metronidazole.
Cara kerja kedua obat tersebut yaitu mematikan atau memperlambat perkembangan bakteri yang memicu radang pada usus.
Anda harus meminum antibiotik hingga tuntas. Jangan menambah, mengurangi, atau memperpanjang dosisnya tanpa sepengetahuan dokter.
Pasalnya, konsumsi antibiotik secara sembarangan bisa membuat bakteri kebal terhadap antibiotik.
4. Obat antidiare
Diare merupakan salah satu gejala radang usus yang paling umum.
Untuk meredakan keluhan ini, dokter biasanya meresepkan obat antidiare berupa suplemen serat, seperti bubuk psyllium atau metilselulosa.
Untuk kasus radang usus dengan diare yang lebih parah, dokter akan meresepkan obat loperamide (Imodium A-D).
Obat ini mampu memperlambat gerak makanan dalam usus sehingga tubuh bisa menarik kembali cairan yang berlebih pada feses.
5. Obat pereda nyeri
Peradangan di dalam tubuh umumnya akan menyebabkan rasa sakit.
Guna mengatasi gejala ini, dokter umumnya meresepkan obat pereda nyeri NSAID seperti paracetamol sehingga sakit perut akibat radang usus dapat berkurang.
Namun, paracetamol terkadang tidak cukup untuk meredakan nyeri yang parah.
Pada kasus seperti ini, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri dari jenis atau dosis yang lebih kuat seperti ibuprofen, naproxen, atau natrium diklofenak.
6. Oralit
Diare akibat radang usus bisa menyebabkan dehidrasi karena Anda harus berulang kali buang air besar.
Pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia, kombinasi diare dan dehidrasi bisa sangat membahayakan. Ini sebabnya dokter kerap meresepkan oralit.
Oralit memang bukan obat untuk mengatasi radang usus besar secara langsung. Akan tetapi, oralit bisa menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat dehidrasi.
Hal ini akan membantu mengurangi lemas sehingga Anda bisa pulih dengan cepat.