backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

21

Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Penyebab Sakit Perut Berkepanjangan dan Perawatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 28/02/2024

5 Penyebab Sakit Perut Berkepanjangan dan Perawatannya

Tidak sedikit orang yang mengabaikan gejala sakit perut yang tidak kunjung sembuh. Padahal, sakit perut berkepanjangan bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Penyebab sakit perut berkepanjangan dan gejalanya

Sakit perut berkepanjangan dalam istilah medis dikenal sebagai sakit perut kronis adalah kondisi kesakitan yang berulang dan berlangsung selama tiga bulan atau lebih. 

Gangguan sistem pencernaan ini biasanya juga disertai dengan berbagai gejala, seperti diare, sembelit, merasa kenyang hanya dalam beberapa suapan, dan perut kembung. 

Penyebab umum dari sakit perut berkepanjangan ini adalah sindrom iritasi usus besar (IBS), intoleransi laktosa, atau gastroparesis.

Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan lainnya dengan gejala penyerta yang berbeda.

1. Sakit perut disertai nyeri ekstrem dan tiba-tiba

Jika merasakan sakit perut dengan nyeri yang sangat ekstrem dan tiba-tiba, sebaiknya jangan Anda sepelekan. Ciri khas dari kondisi ini adalah sensasi nyeri tajam, perut terasa tertekan, dan terengah-engah.

Penyebab yang paling mungkin untuk sakit perut berkepanjangan ini adalah batu ginjal atau batu empedu.

Usus buntu juga bisa menjadi penyebabnya. Bila karena usus buntu, sakit perut yang Anda rasakan umumnya semakin lama akan semakin buruk dan tidak kunjung membaik. 

2. Sakit perut disertai mual dan muntah

Mual dan muntah memang menjadi salah satu gejala umum jika Anda mengalami sakit perut. Namun, jangan pernah mengabaikan gejala yang menyertai sakit perut ini.

Kondisi ini bisa terjadi akibat flu perut (gastroenteritis) yang merupakan peradangan pada saluran pencernaan akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit.

Mual dan muntah yang disertai diare juga kemungkinan menjadi gejala keracunan makanan. Umumnya, gejala sakit perut ini berlangsung selama dua hari sebelum Anda kembali pulih.

3. Sakit perut disertai penurunan berat badan

Anda harus curiga jika berat badan turun drastis dan sakit perut yang tidak kunjung sembuh. Penurunan berat badan ini perlu evaluasi oleh dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

Kondisi ini bisa menjadi tanda-tanda gangguan kesehatan, seperti pankreatitis (peradangan pankreas) kronis, penyakit Crohn, hingga risiko kanker pada saluran pencernaan.

4. Sakit perut disertai demam

gejala asam lambung naik sakit perut

Jangan sepelekan nyeri perut kronis yang disertai dengan tingginya suhu badan Anda. Seseorang mengalami demam apabila suhu tubuhnya lebih tinggi dari 38 °Celsius. 

Hal ini bisa menandakan bahwa Anda terkena infeksi, baik oleh virus atau bakteri. Apabila merasakan sakit perut dan demam, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

5. Sakit perut disertai buang air besar berdarah

Jika Anda mengalami sakit perut berkepanjangan dan BAB berdarah, sebaiknya segera hubungi dokter. Darah dalam feses tidak selalu berwarna merah, tetapi bisa berwarna gelap dan hitam.

Feses berwarna hitam pada umumnya menunjukkan perdarahan dari sistem pencernaan atas, seperti perut.

Meski begitu, feses yang hitam bisa juga disebabkan oleh efek konsumsi makanan dan obat-obatan tertentu.

Perdarahan pada saluran cerna bisa terjadi akibat sejumlah kondisi, seperti perdarahan tukak lambung, radang usus (kolitis), ambeien (wasir), divertikulosis, dan kanker gastrointestinal.

Cara mengatasi sakit perut kronis sebelum ke dokter

Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, Anda mungkin bisa meredakan rasa sakit dan nyeri pada perut kronis dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Minum cukup air putih, karena dehidrasi bisa membuat proses pencernaan lebih sulit yang meningkatkan risiko sakit perut.
  • Konsumsi jahe yang memiliki senyawa gingerol dan shogaol untuk membantu mengatasi perut sakit, nyeri, dan mual dengan mempercepat kontraksinya.
  • Minum secangkir teh kamomil atau peppermint yang memiliki efek anti-inflamasi untuk membantu menenangkan otot perut.
  • Hindari minuman bersoda yang memiliki gas karbon dioksida dan gula yang bisa membuat perut kembung.
  • Batasi minuman berkafein, seperti kopi, karena bersifat diuretik sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada perut.
  • Hindari konsumsi cokelat yang mengandung kafein dan teobromin yang dapat memperparah nyeri dan sakit pada perut.
  • Mandi air hangat atau gunakan kantong pemanas (heating pad) yang dapat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang dan meredakan gangguan pencernaan.
  • Apakah sakit perut melilit berbahaya?

    Sakit perut yang melilit tidak selalu berbahaya, tetapi dapat menandakan masalah kesehatan yang serius, tergantung pada penyebabnya. Sakit perut melilit umumnya disebabkan naiknya asam lambung, infeksi pencernaan, atau radang pencernaan.

    Kapan harus ke dokter?

    Sakit perut yang berkepanjangan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.

    Ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa Anda perlu segera mencari bantuan medis dari dokter.

    • Intensitas nyeri meningkat dan tak kunjung hilang.
    • Terjadi pendarahan dari mulut atau dubur.
    • Perubahan warna tinja.
    • Demam tinggi.

    Jika gejala di atas terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. 

    Setelah mengetahui apa masalahnya, dokter akan mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya sesuai dengan kondisi Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 28/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan