Sembelit adalah kondisi ketika pergerakan usus cenderung melambat sehingga membuat Anda sulit buang air besar dalam waktu yang lama. Menurut WebMD, seseorang dikatakan mengalami sembelit jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali seminggu. Meskipun memang, kondisinya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Sembelit bikin stres umumnya karena kurang konsumsi makanan berserat, kurang minum, atau kondisi kehamilan. Namun, kalau Anda sudah menjaga pola makan dan cukup istirahat tapi masih saja sembelit, bisa jadi Anda sedang stres.
Coba ingat-ingat lagi, apakah akhir-akhir ini Anda sedang dirundung masalah yang membebani pikiran? Entah itu karena dikejar deadline, menghadapi ujian, atau mungkin habis bertengkar dengan pasangan? Nah, kalau ya, maka bisa jadi inilah penyebab sembelit yang Anda alami.
Sebagian besar sistem organ tubuh Anda terhubung langsung dengan otak, termasuk juga sistem pencernaan. Ini artinya, ketika otak sedang stres atau tertekan, maka efeknya bisa menjalar ke sistem pencernaan. Mulai dari sakit perut hingga sembelit.
Stres dan cemas berlebihan akan merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Dalam jumlah yang normal, hormon serotonin ini sebetulnya berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot-otot usus halus pada sistem pencernaan. Dengan begitu, makanan yang ada di usus halus akan cepat bergerak dan berpindah ke usus besar.
Namun apabila hormon serotonin diproduksi secara berlebihan, hal ini justru dapat memicu kejang perut. Jika kejang perut terjadi di seluruh bagian usus besar, maka proses pencernaan terjadi lebih cepat dan menimbulkan diare. Sementara jika kejang perut terjadi pada salah satu bagian usus besar, proses pencernaan makanan akan terhenti dan memicu sembelit.