Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Serangan panik atau panick attack adalah episode dari rasa takut yang amat sangat dan memicu reaksi fisik tertentu. Serangan semacam ini dapat membuat seseorang merasa panik tanpa ada alasan jelas. Hal ini berbeda ketika ketinggalan benda tertentu, seperti dompet atau telepon seluler.
Saat mengalami serangan panik, Anda bisa benar-benar merasa ketakutan seolah nyawa sedang terancam dan dihadapkan pada bahaya, meski sebenarnya tidak sedang terjadi apapun yang membahayakan nyawa.
Hal ini, kemudian, membuat Anda merasa kehilangan kontrol diri hingga akhirnya berpotensi menyebabkan serangan jantung atau bahkan meninggal.
Sebenarnya, tidak sedikit yang pernah mengalami serangan panik, khususnya saat sedang dalam kondisi tertekan dan stres. Namun, setelah kondisi yang menyebabkan stres berakhir, serangan panik ini pun tidak pernah terjadi kembali.
Meski secara umum serangan panik bukan gangguan mental yang membahayakan nyawa, kondisi ini bisa terasa menakutkan bagi orang yang mengalaminya. Belum lagi, kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Segera hubungi dokter ahli kesehatan mental jika mengalami kondisi ini, sehingga dokter dapat membantu mengatasi serangan-serangan panik yang Anda alami.
Serangan panik atau panic attack adalah munculnya rasa takut berlebihan yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa bertahan selama beberapa menit. Ciri-ciri atau gejala dari panic attack yang bisa Anda waspadai termasuk:
Oleh karena itu, jika Anda merasakan satu atau lebih dari gejala dari salah satu jenis gangguan kecemasan tersebut, lebih baik segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter yang tepercaya.
Sebenarnya, masih belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan terjadinya serangan panik. Namun, beberapa kondisi berikut mungkin berpengaruh:
Percaya atau tidak, panic attack mungkin kondisi yang turun-temurun dalam keluarga. Artinya, jika orangtua atau saudara kandung Anda mengalami panic disorder atau gangguan panik, risiko untuk mengalami kondisi yang sama jauh lebih besar.
Ada sebagian orang yang dianggap lebih sensitif atau lebih peka jika dibandingkan dengan sebagian orang lainnya. Karakteristik ini sebenarnya baik, karena orang yang memiliki sensitivitas tinggi bisa lebih peka dan peduli terhadap orang dan lingkungan di sekitarnya.
Sayangnya, rasa sensitif yang dimiliki sebagian orang bisa membuatnya memiliki gangguan kecemasan termasuk serangan panik. Meski demikian, tidak semua orang yang sensitif akan mengalami kondisi ini. Bahkan, ada pula orang yang terlihat tenang dan kalem, tapi memiliki gangguan panik.
Rupanya stres bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan panik. Artinya, saat sedang stres, Anda semakin rentan untuk merasa cemas hingga mengalami serangan panik. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda juga bisa mengalami depresi karenanya.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi Anda mengalami serangan panik atau memiliki gangguan panik, seperti:
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, panic attack bisa memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan. Setelah mengalami serangan panik, Anda mungkin akan takut dan khawatir akan munculnya serangan-serangan yang sama di kemudian hari.
Rasa takut dan khawatir yang berlebihan akhirnya mengganggu dan mengacaukan kualitas hidup Anda. Ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi jika Anda tidak segera mencari bantuan atau pertolongan medis untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa di antaranya:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Jika pernah atau baru-baru ini terjadi kondisi yang gejala-gejalanya menunjukkan bahwa Anda sedang mengalami panic attack, lebih baik segera periksakan kondisi ke dokter.
Saat berkonsultasi dengan dokter, pastikan memberi tahu segala informasi yang sekiranya akan dibutuhkan oleh dokter untuk melakukan diagnosis terhadap kondisi yang Anda alami.
Ada beberapa hal yang mungkin akan dilakukan dokter untuk mencari tahu apakah benar Anda memang mengalami panic attack:
Menurut National Health Service, pengobatan untuk panic attack lebih mengarah untuk mengurangi frekuensi serangan panik yang dialami dan meredakan gejala yang muncul.
Ada beberapa hal yang bisa Anda coba lakukan untuk mengatasi kondisi ini, contohnya:
Terapi psikologi atau psikoterapi merupakan salah satu metode yang dianggap cukup efektif untuk mengatasi kondisi ini. Bahkan, metode ini selalu direkomendasikan oleh dokter sebagai pilihan pertama pengobatan yang patut dicoba.
Terapi ini dapat membantu Anda memahami kondisi yang sedang dialami, dan bagaimana cara menghadapinya (jika terjadi di kemudian hari).
Salah satu jenis psikoterapi, cognitive behavioral therapy (CBT), dapat membantu Anda memahami bahwa gejala dari gangguan panik yang muncul sebenarnya tidak berbahaya.
Selama proses psikoterapi ini, ahli terapi akan membantu Anda secara perlahan untuk merasakan gejala-gejala yang muncul saat terjadi panic attack, tapi tentu dilakukan secara aman.
Saat sensasi fisik yang Anda lakukan tidak lagi terasa berbahaya, serangan-serangan yang Anda alami akan mulai terasa berbeda atau justru berkurang frekuensinya.
Meski begitu, Anda perlu ingat bahwa untuk mendapatkan hasil dari terapi ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Anda mungkin harus menjalani terapi ini selama beberapa kali terlebih dahulu untuk benar-benar merasakan hasil yang maksimal.
Ada beberapa jenis obat yang mungkin akan diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi ini, di antaranya:
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar