backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenali 7 Hormon yang Mengatur Metabolisme Anda

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    Kenali 7 Hormon yang Mengatur Metabolisme Anda

    Metabolisme memungkinkan tubuh menggunakan energi dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Seperti kebanyakan proses lainnya yang berlangsung di dalam tubuh, metabolisme juga melibatkan banyak faktor, seperti pengaruh hormon.

    Jenis hormon metabolisme pada manusia

    Artikel Kesehatan Gangguan Pencernaan Lainnya

    Hampir keseluruhan proses metabolisme manusia dipengaruhi oleh hormon. Di antara beragam hormon yang bekerja dalam tubuh Anda, berikut beberapa yang paling berperan dalam metabolisme.

    1. Insulin

    Insulin merupakan hormon dari sel beta pankreas yang mengatur kadar gula darah (glukosa). Saat Anda makan, organ pankreas melepaskan insulin untuk membantu mengubah glukosa menjadi energi dan menyimpan cadangannya dalam bentuk glikogen.

    Insulin berperan penting dalam metabolisme glukosa dan lemak. Cara kerja utamanya ialah merangsang pengambilan glukosa (cadangan energi) dari lemak, otot, dan hati (liver). Tujuannya agar tubuh memiliki energi dan kadar gula darah tetap terkontrol.

    Namun, fungsi insulin dapat menurun pada orang dengan obesitas. Begitu sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, inilah yang disebut sebagai resistensi insulin. Lama-kelamaan, resistensi insulin bisa berujung menjadi diabetes tipe 2.

    2. Glukagon

    Seperti halnya insulin, glukagon merupakan hormon yang berperan dalam metabolisme dan pengaturan gula darah. Bedanya, glukagon dihasilkan oleh sel alfa pankreas dan fungsinya menjaga agar gula darah tidak menurun terlalu rendah.

    Jika Anda tidak makan dalam waktu lama, tubuh akan kehabisan glukosa yang menjadi sumber energi utama. Hormon glukagon merespons ini dengan mengubah glikogen kembali menjadi glukosa. Dengan begitu, tubuh akan kembali memiliki energi.

    Apabila glikogen mulai habis, hormon glukagon akan membantu tubuh mengubah asam amino menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Selain membentuk glukosa, hormon ini membantu pemecahan jaringan lemak untuk menjadikannya energi.

    3. Hormon tiroid

    Hormon tiroid merupakan salah satu hormon terpenting dalam metabolisme. Ini karena hormon tiroid merangsang pembentukan energi hingga skala yang paling kecil, yakni di dalam jaringan tubuh Anda.

    Saat jumlah hormon tiroid meningkat, akan ada lebih banyak lemak yang berpindah ke plasma darah. Selain itu, hormon tiroid juga membantu mengubah asam lemak menjadi energi. Hal ini dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida sehingga baik bagi jantung.

    Pada saat yang sama, hormon tiroid juga merangsang semua aktivitas yang berkaitan dengan metabolisme glukosa. Misalnya, hormon ini merangsang pembentukan glukosa dari berbagai sumber serta membantu sel tubuh menggunakan glukosa dengan efektif.

    4. Epinefrin

    Epinefrin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal bagian tengah dan sel saraf tertentu. Hormon yang lebih dikenal sebagai adrenalin ini memiliki beberapa fungsi, tapi yang utama yakni mempersiapkan tubuh untuk merespons stres.

    Tubuh memerlukan lebih banyak energi saat mengalami stres dan menghadapi bahaya. Guna menyediakan energi tersebut, hormon epinefrin akan membantu tubuh mengubah glikogen menjadi glukosa atau mencari energi dari sumber lain (glukoneogenesis).

    Seluruh proses ini berlangsung dengan cepat, yakni sekitar 2 – 3 menit setelah Anda menghadapi stres. Begitu situasi penyebab stres berakhir, sinyal saraf menuju kelenjar adrenal akan berkurang sehingga produksi epinefrin pun menurun.

    5. Glukokortikoid

    Glukokortikoid yaitu hormon dari kelenjar adrenal yang memiliki sifat antiradang dan mampu menekan kerja sistem imun. Selain fungsi tersebut, glukokortikoid juga berperan dalam metabolisme, sistem kardiovaskular, dan pembentukan perilaku.

    Saat tubuh berada dalam kondisi puasa, hormon ini akan merangsang beberapa proses untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Cara kerja utamanya ialah dengan merangsang pembentukan glukosa dari asam amino atau lemak.

    Hormon glukokortikoid juga menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan lemak dan otot sehingga tubuh dapat menghemat glukosa. Untuk menjaga ketersediaan energi, hormon ini juga membantu memecah jaringan lemak menjadi asam lemak.

    6. Estrogen

    Estrogen mempunyai peran penting dalam berbagai sistem tubuh. Pada metabolisme, hormon ini setidaknya berpengaruh terhadap asupan makanan, sensitivitas insulin, berat badan, komposisi tubuh, peradangan, dan pemecahan lemak.

    Wanita menopause tidak lagi memproduksi banyak estrogen dari ovariumnya. Sebagai gantinya, mereka menghasilkan estrogen dari jaringan lemak. Kondisi ini pada akhirnya dapat menambah jumlah lemak tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan.

    Saat level estrogen rendah, tubuh juga tidak mampu memanfaatkan glukosa dan pati (serat) dengan baik. Lagi-lagi, dampaknya yaitu jaringan lemak yang bertambah dan berat badan yang sulit turun.

    7. Hormon lainnya

    Selain berbagai hormon yang telah disebutkan, ada hormon-hormon lain yang turut memiliki peran penting dalam metabolisme. Contohnya hormon leptin serta hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di otak.

    Hormon leptin diproduksi oleh sel-sel lemak dan dilepaskan ke aliran darah. Hormon ini dapat memengaruhi bagian tertentu pada otak yang mengatur nafsu makan. Para ahli juga menemukan bahwa leptin membantu mengatur penyimpanan lemak tubuh.

    Sementara itu, hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari turut menentukan seberapa cepat tubuh Anda membakar kalori. Pada beberapa penelitian, diketahui bahwa jumlah hormon ini lebih rendah pada orang-orang yang mengalami obesitas.

    Cara menjaga keseimbangan hormon metabolisme

    hormon-metabolisme

    Hormon-hormon dalam tubuh Anda memiliki fungsi tersendiri dalam pembentukan energi. Anda tentu perlu menjaga keseimbangannya agar tubuh mampu menjalankan metabolisme dengan baik dan terhindar dari gangguan kesehatan terkait.

    Di bawah ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

  • Membatasi asupan gula. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.
  • Lebih banyak mengonsumsi protein. Protein dapat membantu kerja insulin, memberikan rasa kenyang, dan menjaga berat badan.
  • Mengonsumsi lemak menyehatkan. Lemak menyehatkan seperti asam lemak omega-3 dapat menurunkan kadar insulin saat kondisi puasa.
  • Olahraga secara rutin. Aktivitas fisik membantu menyeimbangkan kadar insulin, leptin, dan estrogen.
  • Tidur yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup membantu menyeimbangkan kadar leptin dan kortisol.
  • Makan makanan bergizi seimbang. Makanan dengan gizi yang seimbang menstabilkan gula darah dan mengurangi risiko obesitas.
  • Menghindari makanan pemicu radang. Makanan pemicu radang mengganggu keseimbangan leptin, insulin, dan glukagon. Contohnya yaitu gorengan dan makanan manis.
  • Metabolisme yaitu proses perubahan zat gizi menjadi energi. Hormon berperan besar dalam metabolisme. Maka dari itu, pastikan Anda menjalani kebiasaan yang membantu menyeimbangkan hormon-hormon tersebut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan