backup og meta

5 Kiat Menjaga Kesehatan Empedu Demi Pencernaan Lancar

5 Kiat Menjaga Kesehatan Empedu Demi Pencernaan Lancar

Empedu merupakan cairan yang berperan penting dalam mengurai lemak hingga lebih mudah diserap tubuh. Bila empedu mengalami masalah, tentu akan berdampak pada proses pencernaan. Itu sebabnya, penting untuk menjaga kesehatan empedu. 

Cara menjaga kesehatan empedu

Cairan empedu dihasilkan melalui organ hati (liver), lalu disimpan sementara di dalam kantung empedu. Nantinya, cairan ini akan dialirkan melalui saluran empedu bila dibutuhkan. 

Tak heran bila empedu memainkan peranan penting dalam proses pencernaan. Seperti organ lainnya, gangguan pada empedu tentu bisa memicu masalah pencernaan yang mengganggu. 

Agar hal tersebut tak terjadi, di bawah ini beberapa cara menjaga kesehatan empedu yang bisa Anda coba. 

1. Memilih makanan yang baik untuk empedu

makan buah dan sayur setiap hari

Pada dasarnya pola makan yang sehat menjadi salah satu kunci utama dari menjaga kesehatan empedu. Pasalnya, kandungan gizi dalam makanan bisa memengaruhi bagaimana produksi dan aliran cairan empedu. 

Salah pilih makanan justru bisa meningkatkan risiko terhadap penyakit empedu, seperti batu empedu. Berikut beberapa jenis makanan yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menjaga fungsi empedu. 

Makanan rendah lemak

Lemak dalam makanan memang penting bagi tubuh. Namun, kelebihan lemak justru bisa menyebabkan kolesterol tinggi yang berdampak pada hati sebagai penghasil cairan empedu. 

Maka dari itu, cobalah untuk memilih makanan rendah lemak atau jenis lemak yang sehat, seperti: 

  • minyak zaitun, 
  • minyak canola, 
  • sumber asam lemak omega-3, seperti ikan dan biji rami, 
  • susu dan produk olahan susu rendah lemak. 

Makanan berserat tinggi

Selain makanan rendah lemak, usahakan untuk memilih makanan berserat tinggi. Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menawarkan perlindungan dari penyakit empedu. 

Bahkan, makanan berserat dapat meningkatkan pergerakan makanan melalui usus dan menurunkan produksi asam empedu sekunder. Ada pun makanan berserat tinggi yang bisa dicoba untuk memelihara kesehatan empedu antara lain: 

  • buah-buahan,
  • sayuran, 
  • kacang-kacangan
  • biji-bijian utuh, dan 
  • polong-polongan. 

2. Membatasi jenis makanan tertentu

kalori tahu goreng

Bila terdapat makanan yang direkomendasikan untuk menjaga kesehatan empedu, tentu akan ada pula makanan yang bisa memicu efek sebaliknya. Berikut jenis-jenisnya. 

Karbohidrat olahan

Karbohidrat merupakan sumber energi dan terdiri dari berbagai jenis, termasuk karbohidrat olahan, seperti gula. 

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat olahan secara berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan kandung empedu. Itu sebabnya, Anda perlu menghindari makanan ini guna menjaga kesehatan empedu. 

Makanan yang mengandung karbohidrat jenis ini yang perlu Anda hindari meliputi: 

  • tambahan gula dan pemanis, 
  • tepung olahan, 
  • biji-bijian olahan lainnya, dan
  • makanan manis, seperti kue, permen, dan coklat. 

Lemak jenuh

Empedu dihasilkan agar dapat membantu tubuh mencerna lemak. Sedangkan, asupan lemak yang tinggi, terutama lemak jenuh dan lemak trans, memberikan tekanan pada proses ini. 

Alhasil, konsumsi daging merah, daging olahan, dan telur terlalu banyak bisa memicu masalah batu empedu. Sederet makanan yang mengandung lemak jenuh yaitu: 

  • daging merah dan daging olahan lainnya, 
  • produk susu penuh lemak (full fat), 
  • goreng-gorengan, 
  • makanan cepat saji (fast food)
  • es krim, serta
  • makanan manis seperti coklat dan permen. 

3. Menjaga berat badan ideal

menghitung berat badan ideal

Bila pola makan sehat sudah berhasil dilakukan, biasanya Anda bisa meraih berat badan ideal guna menjaga kesehatan empedu. Hal ini dikarenakan masalah berat badan seperti obesitas meningkatkan risiko terkena penyakit kantung empedu. 

Maka dari itu, Anda perlu mempertahankan berat badan tetap ideal dengan mulai lebih aktif bergerak agar empedu senantiasa sehat. Bila kelebihan berat badan, cobalah untuk menurunkan berat badan secara perlahan.

Anda tidak perlu menjalani diet ketat karena hal ini justru merangsang hati (liver) untuk mengeluarkan kolesterol menuju empedu. 

Akibatnya, komposisi senyawa empedu akan terganggu dan memicu pembentukan batu empedu. Itulah mengapa pentingnya menjaga berat badan tetap ideal agar proses pencernaan berjalan lancar. 

4. Rutin berolahraga

pengaruh olahraga terhadap gen

Olahraga tak pernah dapat dipisahkan dari gaya hidup dan pola makan yang sehat. Tanpa aktivitas fisik yang rutin, tentu Anda tidak akan bisa menjaga kesehatan empedu secara maksimal. 

Kurang berolahraga dapat meningkatkan risiko batu empedu. Pasalnya, proses pencernaan terhambat yang menyebabkan empedu tidak keluar dari kantong empedu dengan benar. 

Untuk itu, usahakan untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit dalam satu hari atau 150 menit per minggu untuk mencegah batu empedu

5. Gaya hidup lebih sehat

gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan empedu

Salah satu masalah yang umum terjadi pada empedu yaitu refluks empedu. Refluks empedu ditandai dengan naiknya cairan empedu ke lambung. Pada kondisi yang jarang, cairan kekuningan ini bisa naik hingga kerongkongan. 

Bahkan, refluks empedu terkadang bisa terjadi bersamaan dengan refluks asam lambung (penyakit GERD) yang bisa mengiritasi kerongkongan. 

Sebelum terlambat, Anda bisa mencegah hal tersebut dengan menjaga kesehatan empedu melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya: 

  • makan dengan porsi kecil, 
  • menjaga badan tetap tegak selama 2 – 3 jam setelah makan, 
  • tidur dengan bantal tinggi, 
  • berhenti merokok
  • menghindari konsumsi alkohol, dan
  • menjaga tubuh tetap rileks. 

Tidak hanya bermanfaat untuk kelangsungan sistem pencernaan, memelihara kesehatan empedu penting untuk mencegah masalah yang serius. 

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter guna memahami solusi apa yang sesuai dengan kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vorvick, L.J. (2020). Medline Plus. Retrieved 13 August 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/002237.htm 

Gastroenterology: 5 Ways to Prevent Stones in Gallbladder. (2019). Medanta The Medicity. Retrieved 13 August 2021, from https://www.medanta.org/patient-education-blog/6-ways-to-prevent-gall-bladder-stone/ 

Eating, Diet, & Nutrition for Gallstones. (2017). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Retrieved 13 August 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gallstones/eating-diet-nutrition 

Johnson, J. (2020). Diet tips for a healthy gallbladder. Medical News Today. Retrieved 13 August 2021, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/317196#lifestyle 

Jessri, M., & Rashidkhani, B. (2015). Dietary patterns and risk of gallbladder disease: a hospital-based case-control study in adult women. Journal of health, population, and nutrition, 33(1), 39–49. Retrieved 13 August 2021. 

Bile reflux – diagnosis & treatment. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 13 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bile-reflux/diagnosis-treatment/drc-20370121

Versi Terbaru

20/08/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Ada Endapan di Kantong Empedu, Berbahaya atau Tidak?

Gejala Batu Empedu Mirip Sakit Maag, Apa Bedanya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 20/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan