backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ada Endapan di Kantong Empedu, Berbahaya atau Tidak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 10/10/2022

Ada Endapan di Kantong Empedu, Berbahaya atau Tidak?

Tahukah Anda bahwa endapan bisa terbentuk di dalam kantong empedu? Dalam istilah medis endapan ini disebut dengan gallbladder sludge. Jika dibiarkan, endapan ini bisa menyebabkan nyeri perut atau berkembang membentuk batu empedu.

Apa itu gallbladder sludge?

Gallbladder sludge adalah kumpulan kolesterol, kalsium, bilirubin, dan senyawa lainnya yang mengendap di kantong empedu. 

Kantong empedu, terletak di antara usus dan hati, berfungsi menyimpan empedu (garam kalsium) dari hati. 

Empedu nantinya akan dilepaskan ke dalam usus untuk membantu fungsi sistem pencernaan

Endapan bisa terbentuk bisa berasal dari partikel penyusun empedu atau sisa-sisa empedu yang tertinggal. 

Empedu yang berada di kantong terlalu lama juga bisa mengendap dan mengeras (biliary sludge).

Gallbladder sludge dapat menyebabkan penyakit empedu yang serius, misalnya batu empedu dan kolesistitis. Namun, umumnya endapan bisa hilang dengan sendirinya. 

Dalam kebanyakan kasus, dokter menemukan endapan kantong empedu saat dilakukan ultrasonografi (USG) di perut. 

Tanda dan gejala endapan kantong empedu

hidup sehat tanpa kantung empedu

Beberapa orang dengan endapan di kantong empedu biasanya tidak mengalami gejala apa pun. 

Namun, sebagian orang mengalami gejala yang cukup mengganggu seperti nyeri perut, terutama di sisi kanan atas di bawah tulang rusuk. Rasa sakit ini bisa meningkat tak lama setelah makan. 

Selain itu, gejala gallbladder sludge yang bisa terjadi meliputi:

  • nyeri di dada,
  • rasa sakit pada bahu kanan,
  • mual – muntah, dan
  • tekstur serta warna feses seperti tanah liat.

Penyebab gallbladder sludge

Empedu merupakan cairan kuning kehijauan yang diproduksi di hati dan disimpan di kantong empedu yang berfungsi membantu tubuh mencerna lemak. 

Bila partikel kecil dari empedu tetap berada di kantong empedu, partikel-partikel ini bisa terkumpul dan mengendap menjadi endapan (sludge) empedu.

Lendir dari kantong empedu bisa bercampur dengan kolesterol dan garam kalsium membentuk endapan seperti lumpur. 

Gallbladder sludge biasanya lebih umum terjadi selama kehamilan dan dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, terutama jika Anda menjalani diet ketat.

Faktor risiko

Menurut ulasan dari jurnal Liver Research (2018), berikut ini beberapa kondisi klinis lain yang berkaitan dengan pembentukan lumpur empedu.

  • Orang yang mendapatkan nutrisi melalui infus atau alternatif makanan lain.
  • Memiliki penyakit kronis.
  • Memiliki penyakit diabetes.
  • Orang yang kelebihan berat badan dan kehilangan berat badan dengan sangat cepat.
  • Orang yang memiliki riwayat transplantasi organ.
  • Kecanduan alkohol.
  • Memiliki riwayat masalah pada kantong empedu.

Diagnosis

Jika sering mengalami sakit perut, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang Anda alami belakangan ini. 

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan beberapa bagian perut. 

Jika dokter menduga bahwa kantong empedu menjadi sumber rasa sakit, kemungkinan besar dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

USG perut dapat mendeteksi gejala batu empedu secara akurat. Anda mungkin juga diminta untuk menjalani tes darah. 

Melalui tes darah, kadar kolesterol maupun natrium bisa terdeteksi dan dokter bisa melihat apakah hati Anda berfungsi dengan baik.

Terkadang endapan di kantong empedu ditemukan dari hasil CT Scan atau USG yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit lain. 

Pengobatan gallbladder sludge

obat herbal batu empedu

Jika endapan pada kantong empedu tidak menyebabkan gejala apa pun, Anda mungkin tidak memerlukan pengobatan. 

Namun, dokter bisa juga meresepkan obat batu empedu yang membantu melarutkan endapan. 

Dalam beberapa kasus, ketika endapan ini menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, atau batu empedu, dokter mungkin menyarankan untuk pengangkatan kantong empedu.

Jika kondisi ini  berulang, Anda perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk mencegah terbentuknya endapan di kemudian hari. 

Anda perlu mengonsumsi makanan rendah lemak, rendah kolesterol, dan makanan rendah sodium.

Pengobatan melalui perubahan gaya hidup dapat mencegah kejadian endapan kantong empedu yang berulang. Strategi tersebut meliputi:

  • konsumsi makanan tinggi serat,
  • tidak mengonsumsi alkohol,
  • konsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak serta kolesterol,
  • mengonsumsi makanan rendah sodium, dan
  • menghindari kenaikan atau penurunan berat badan secara signifikan.

Komplikasi

Terkadang, endapan empedu akan sembuh tanpa menimbulkan gejala dan pengobatan. 

Namun, dalam beberapa kasus endapan ini berisiko menyebabkan beberapa penyakit lain, di antaranya:

1. Batu empedu

Batu empedu bisa menyebabkan sakit perut bagian atas sehingga biasanya memerlukan pembedahan. 

Dalam beberapa kasus, komplikasi batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu. Jika ini terjadi, tindakan medis perlu dilakukan sesegera mungkin.

2. Kolesistitis

Gallbladder sludge dapat menyebabkan kolesistitis atau peradangan kantong empedu. 

Jika hal ini menimbulkan nyeri yang berkelanjutan dan semakin meningkat, biasanya dokter merekomendasikan untuk mengangkat kantong empedu. 

Pada kasus yang sangat parah, kantong empedu yang meradang dapat menyebabkan pengikisan di dinding kantong empedu. 

3. Pankreatitis akut

Menurut Medical University of South California, pengendapan pada kantong empedu dapat menyebabkan pankreatitis akut atau radang pankreas. 

Peradangan dapat menyebabkan respons sistemik, yang bisa menyebabkan syok bahkan kematian. 

Hal ini dapat terjadi jika endapan pada kantong empedu menghalangi saluran pankreas.

Sisa cairan empedu yang menumpuk atau cairan empedu yang terlalu lama tidak dikeluarkan bisa membentuk Gallbladder sludge

Cegah terbentuknya endapan di kantong empedu dengan membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi garam.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 10/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan