Mengetahui berbagai jenis, penyebab, serta tanda gangguan mental pada anak sangat penting bagi orangtua. Apalagi, biasanya gejala yang timbul tidak disadari oleh orangtua.
Padahal, dampak dari penyakit mental ini sangat memengaruhi tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.
Lantas, apa saja jenis, tanda, dan penyebab gangguan mental pada anak? Bagaimana pula cara mengatasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Berbagai jenis gangguan mental pada anak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gangguan mental pada anak adalah penyakit yang tidak bisa diabaikan begitu saja karena dapat memengaruhi perkembangan anak nantinya.
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention, penyakit mental pada anak adalah keterlambatan atau gangguan dalam perkembangannya. Hal ini termasuk dalam hal pemikiran, perilaku, keterampilan sosial, hingga mengatur emosi.
Berikut ini adalah beberapa penyakit mental pada anak yang umumnya terjadi dan tidak boleh diabaikan.
1. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) adalah gangguan saraf yang sering terjadi pada anak yang ditandai dengan pola perilaku impulsif, kurangnya perhatian, dan hiperaktif.
Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi sosial, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan atau anxiety juga merupakan penyakit mental yang bisa terjadi pada anak. Ini terjadi ketika seorang anak tidak dapat mengatasi ketakutan dan kekhawatiran yang dialaminya.
Gejala kecemasan pada anak bisa beragam, termasuk ketakutan berlebihan, kesulitan tidur, dan masalah konsentrasi.
3. Depresi
Depresi pada anak adalah gangguan mood yang serius yang dapat memengaruhi cara anak merasakan, berpikir, dan berperilaku.
Gejalanya bisa beragam, mulai dari kesedihan yang berkepanjangan, kehilangan minat pada kegiatan yang biasa disukai, perubahan pola tidur atau makan, hingga pikiran tentang bunuh diri.
4. Autism spectrum disorder (ASD)
Autism spectrum disorder (ASD) atau autisme adalah jenis penyakit mental anak yang memengaruhi fungsi otak dan saraf anak.
Anak dengan ASD mungkin memiliki kesulitan dalam memahami dan merespons emosi orang lain serta cenderung memiliki minat yang terbatas dan kepekaan sensorik yang berbeda.
5. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
OCD adalah kondisi psikologis yang dapat membuat penderitanya melakukan sesuatu hal secara berulang-ulang agar rasa cemasnya hilang.
Misalnya seorang anak dengan OCD yang terobsesi pada kebersihan tangannya akan secara tidak sadar mencuci tangannya berkali-kali agar bersih dari kuman.
6. Eating Disorder
Gangguan makan atau eating disorder adalah kondisi mental yang melibatkan pola makan yang tidak sehat. Biasanya ini terjadi akibat obsesi terhadap berat badan, bentuk tubuh, dan kecemasan yang berhubungan dengan makanan.
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder dapat mengakibatkan penderitanya tidak mampu bertindak secara emosional dan sosial.
7. Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
PTSD atau post-traumatic stress disorder adalah gangguan mental jangka panjang yang melibatkan kekhawatiran, kenangan menakutkan, mimpi buruk, dan tingkah laku.
Hal ini merupakan respons terhadap kekerasan, pelecehan, cedera, atau trauma lain yang dialami oleh seorang anak.
Apa saja tanda dan gejala gangguan mental pada anak?
Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada anak.
- Anak mengalami sedih yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
- Perubahan pada anak dalam bersosialisasi atau dapat menjauhi orang lain.
- Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri (self harm).
- Berbicara tentang kematian atau keinginan untuk bunuh diri.
- Mengalami ledakan emosi atau menjadi sangat murung atau mudah tersinggung.
- Perilaku di luar kendali yang dapat membahayakan.
- Perubahan besar dalam suasana hati, perilaku, atau kepribadian.
- Anak mengalami perubahan dalam kebiasaan makan.
- Penurunan berat badan.
- Anak mengalami kesulitan tidur.
- Sering mengalami sakit kepala atau sakit perut.
- Kesulitan untuk berkonsentrasi.
- Prestasi di sekolah buruk.
Perlu pula Anda pahami bahwa gejala atau tanda ini dapat berubah seiring dengan pertumbuhan anak.
Tanda gangguan mental pada anak umumnya dimulai pada usia dini dan kemungkinan berkembang hingga masa perkembangan remaja.
Berbagai penyebab gangguan mental pada anak
Pada dasarnya, sebagian besar gangguan mental disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor genetik dan lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab penyakit mental pada anak.
- Faktor genetik atau keturunan. Anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat gangguan mental berisiko lebih tinggi mengalami masalah serupa.
- Trauma. Misalnya akibat pelecehan seksual, fisik, dan emosional selama masa kanak-kanak. Lingkungan rumah yang penuh tekanan, kehilangan orang yang dicintai, hingga bencana alam juga dapat menjadi faktor penyakit ini.
- Emosional. Pengalaman sekolah yang negatif, seperti bullying, juga dapat mengakibatkan kerusakan emosional jangka panjang.
- Penyalahgunaan narkoba. Paparan tembakau, alkohol, dan obat-obatan terlarang, baik sebelum lahir atau pada masa kanak-kanak, telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan mental yang lebih dari sekadar gangguan penggunaan narkoba atau kecanduan.
Bagaimana cara mengatasi gangguan mental pada anak?
Saat Anda merasakan adanya gejala atau tanda penyakit mental pada anak, sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau psikolog.
Coba untuk menjelaskan apa saja perilaku anak yang membuat Anda khawatir.
Bicarakan pula kepada keluarga serta pengajar di sekolah untuk melihat apakah mereka memperhatikan perubahan perilaku yang sama.
Ada beberapa perawatan yang umum dilakukan pada anak yang memiliki kondisi kesehatan mental. Berikut di antaranya.
1. Psikoterapi
Psikoterapi atau juga disebut terapi perilaku akan melibatkan pembicaraan dengan psikolog atau ahli kesehatan mental lainnya.
Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana membicarakan dan mengelola pikiran dan perasaan. Mereka juga akan mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi masalah.
2. Obat
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala gangguan mental pada anak, seperti obat antidepresan, antipsikotik, atau obat penenang.
Penting bagi orangtua untuk memahami risiko dan manfaat penggunaan obat-obatan tersebut serta memonitor efek samping yang mungkin terjadi.
Selain itu, Anda juga dapat membantu mengatasi gangguan mental pada anak dengan mendukung perawatan yang ia jalani, seperti cara berikut ini.
- Mempelajari tentang penyakitnya.
- Pertimbangkan untuk melakukan konseling keluarga.
- Mempelajari manajemen stres untuk membantu anak.
- Beri tahu anak bahwa Anda peduli dan siap mendengarkan.
- Berikan kekuatan dan memuji kemampuan anak
- Mengikuti program pelatihan untuk orangtua dari anak yang mengalami gangguan mental.
Itulah beberapa informasi penting mengenai penyakit mental pada anak. Perlu diingat pada dasarnya, ini bukanlah kondisi yang boleh disepelekan karena dapat mengganggu perkembangan anak.
Oleh karena itu, segera konsultasikan kepada psikolog atau psikiater apabila orangtua menyadari anak mengalami beberapa gejala gangguan mental pada anak seperti yang telah disebutkan di atas.
Kesimpulan
- Ada beberapa jenis gangguan mental pada anak, misalnya ADHD, gangguan kecemasan, depresi, autisme, OCD, gangguan makan, hingga gangguan stres pascatrauma.
- Sebagian orangtua mungkin tidak mengetahui bahwa anaknya mengalami gangguan mental karena gejala yang timbul mungkin tidak disadari oleh orangtua.
- Beberapa gejalanya dapat berupa merasa sedih yang berlangsung lama (lebih dari 2 minggu), keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, perubahan besar dalam suasana hati, hingga kesulitan berkonsentrasi.
- Penyakit mental pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor genetik, trauma di masa lalu, hingga penyalahgunaan zat berbahaya.
- Untuk mengatasi penyakit ini, dokter akan melakukan perawatan berupa psikoterapi hingga terapi obat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]