Maka dari itu, fase remaja merupakan fase di mana peran orangtua sangat penting agar anak tetap di jalur yang tepat.
Di fase ini, orangtua bertugas untuk mengarahkan dan memantau anak agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang menyesatkannya.
Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada fase perkembangan remaja:
1. Perubahan fisik
Peerubahan yang sangat terlihat dan menjadi tanda bahwa anak memasuki fase remaja adalah pubertas. Pubertas terjadi karena adanya peningkatan hormon di dalam tubuh.
Ketika sudah mencapai usia tertentu, otak akan melepaskan hormon khusus sebagai tanda dimulainya masa puber.
Di fase inilah sebagai orangtua mulai menyadari bahwa buah hati Anda bukanlah anak kecil lagi.
Perubahan ini dapat terjadi dengan sangat cepat karena perubahan hormonal di fase ini sangatlah tinggi.
Terdapat tiga fase perubahan fisik yang terjadi pada masa perkembangan remaja, baik untuk laki-laki maupun perempuan, seperti:
- Growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Hal ini merupakan tanda atau awal anak Anda berproses menjadi dewasa.
- Karakteristik seks primer. Organ reproduksi mulai bekerja memproduksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita.
- Karakteristik seks sekunder. Organ seksual yang mulai matang dan ditunjukkan dengan perubahan pada tubuh.
Perubahan fisik remaja laki-laki
Di usia 9 tahun, biasanya testis dan skrotum remaja laki-laki mengalami perkembangan. Maka dari itu, biasanya ukuran penis mulai memanjang
Biasanya pertumbuhan ini akan berhenti di usia 17 atau 18 tahun sehingga ukuran juga bentuknya cenderung sudah matang.
Sejalan dengan pertumbuhan penis, suara anak laki-laki juga akan berubah. Hal ini sejalan dengan terjadinya awal masa puber yaitu ketika mengalami mimpi basah.
Mimpi basah biasanya dimulai di perkembangan anak usia 13 hingga 17 tahun.
Tidak hanya itu saja, ada pula pertumbuhan rambut di kemaluan, ketiak, kaki, dada, serta wajah. Hal ini bisa dimulai ketika masuk usia 12 tahun.
Selain itu, pertumbuhan seperti tinggi anak laki-laki dimulai sejak usia 13,5 tahun dan melambat sekitar usia 18 tahun.
Perubahan fisik remaja perempuan
Pertumbuhan payudara pada remaja khususnya anak perempuan, akan mulai tumbuh di usia 8 tahun. Namun, hal ini tentunya menyesuaikan dengan tingkat hormon dari masing-masing anak.
Biasanya, payudara akan tumbuh sepenuhnya pada perkembangan anak usia 12 hingga 18 tahun.
Lalu, pada pada perkembangan anak usia 9 tahun, rambut di area kemaluan, ketiak, juga kaki mulai muncul.
Sekitar dua tahun setelah pertumbuhan payudara remaja dan rambut halus, menarche atau menstruasi pertama akan muncul.
Rentang waktu datangnya menstruasi adalah sekitar usia 9 hingga 16 tahun.
Pertumbuhan atau perubahan fisik pada anak perempuan akan mencapai masa puncak di usia 11,5 tahun hingga 16 tahun.
3. Perkembangan kognitif remaja
Perkembangan kognitif merupakan kemampuan anak dalam berpikir dan menalar sesuatu.
Tentunya, ada perbedaan apabila dibandingkan dengan fase bayi, balita, serta anak-anak, yaitu terjadinya perkembangan cara berpikir di masa remaja.
Perkembangan kognitif di masa remaja bisa dikatakan lebih kompleks, meliputi:
- Melakukan pemikiran yang abstrak. Biasanya, para remaja memikirkan apa saja kemungkinan yang bisa terjadi dari hal yang belum atau akan dilakukan.
- Sudah memahami mengapa ia berpandangan A atau menginginkan A.
- Mulai bisa mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Pada masa ini pula remaja akan membandingkan sampai memperdebatkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Perlu diketahui pula bahwa perkembangan kognitif pada masa remaja mengacu pada perubahan di dalam otak.
Hal inilah yang membantu anak Anda dapat berpikir serta belajar sehingga ia juga mampu untuk membuat keputusan tertentu.
Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa, tapi belum sepenuhnya berkembang matang.
Pada usia ini, myelin yang ada sejak ia dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks.
Myelin atau zat lemak di dalam otak bertugas untuk mengatur fungsi-fungsi dasar, seperti bernapas, makan, dan mengendalikan detak jantung.
Rangkaian akhir myelin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi. Myelin berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.
Namun, fungsi tersebut belum begitu mantap layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil.
Di fase ini peran orangtua sangat diperlukan dalam membimbing anak remajanya dalam mengambil keputusan supaya terhindar dari pilihan yang buruk.
4. Perkembangan emosional dan sosial remaja
Perubahan pada hormon maupun perkembangan kognitif juga berkaitan dengan sisi emosional dan sosial yang akan dialami oleh remaja.
Bisa dibilang, pada fase ini merupakan pencarian identitas yang akan menemani proses belajarnya menuju dewasa kelak.
Umumnya saat usia anak menginjak usia 12 tahunt, perubahan suasana hatinya terlihat semakin menjadi-jadi.
Namun di sisi lain, anak mulai memiliki sikap kepemimpinan yang akan semakin terasah ketika ia berada di sekolah dan lingkungan mainnya.
Adapun beberapa perkembangan emosional yang umumnya muncul pada usia remaja, yaitu:
- Memperlihatkan perasaan serta emosi yang kuat dan tidak terduga. Anak Anda akan terus belajar bagaimana mengendalikan dan mengekspresikan berbagai emosi.
- Menyadari perubahan fisik yang terjadi. Maka dari itu mereka juga memikirkan bagaimana tanggapan orang lain mengenai fisiknya.
- Mulai muncul perasaan minder karena berbagai hal.
- Berproses dalam pengambilan keputusan sekaligus belajar apa saja konsekuensi dari setiap tindakan.
Sementara itu dari segi perkembangan sosial, berikut beberapa hal yang umumnya muncul:
- Mencari identitas yang sesuai dengan keyakinan dirinya. Hal ini juga dapat dipengaruhi hal lainnya seperti jenis kelamin, latar belakang budaya, kelompok teman sebaya, kesukaan terhadap sesuatu, dan lain-lain.
- Berusaha untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
- Mencari pengalaman baru serta penasaran dengan hal yang berisiko. Bisa dikatakan tindakan masih impulsif.
- Sikapnya masih dipengaruhi oleh teman-teman terdekatnya.
- Mulai tertarik pada lawan jenis.
Satu hal yang perlu diingat orangtua bahwa tumbuh kembang tiap anak berbeda.
Namun, jika Anda merasa perkembangan dan pertumbuhan anak remaja Anda tidak sesuai usianya, silakan periksakan ke dokter.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar