Orang dewasa sering disebut sebagai kelompok yang paling rentan mengalami kanker karena risiko penyakit ini dapat meningkat seiring pertambahan usia. Namun, penyakit kanker pada anak juga sering ditemui dengan penyebab yang berbeda. Orangtua perlu mengetahui dan memahami penyebab, ciri, dan jenis penyakit kanker pada anak.
Apa saja jenis penyakit kanker pada anak?
Kanker adalah istilah untuk penyakit yang ditandai dengan berkembangnya sel abnormal yang merusak dan mengambil nutrisi dari tubuh seseorang.
Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan lainnya, bahkan kematian. Kanker tidak hanya dialami orang dewasa, tetapi juga usia anak-anak hingga remaja.
Namun, jenis kanker yang menyerang anak umumnya berbeda dengan orang dewasa, meski ada beberapa jenis kanker yang bisa muncul pada keduanya.
Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak yaitu.
1. Leukemia
Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak. Bahkan, sepertiga kasus kanker pada anak di Indonesia merupakan leukemia.
Data di Indonesia menunjukkan leukimia terjadi pada 4 per 100.000 anak dengan estimasi jumlah kasus baru sekitar 2.000–3.200 per tahunnya.
Penyebab pasti dari leukimia pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko leukimia ini.
Gejala kanker pada anak satu ini pun biasanya bervariasi. Namun, beberapa gejala umum yang bisa timbul adalah kulit pucat, merasa lelah, pusing, sesak napas, mudah memar, serta penurunan berat badan.
Leukemia adalah kanker yang menyerang sel darah putih. Ada empat jenis leukemia yang menyerang anak-anak, yakni:
- leukemia limfoblastik akut,
- leukemia mieloblastik akut,
- leukemia limfositik kronis, serta
- leukemia mieloid kronis.
2. Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah jenis kanker yang menyerang mata, tepatnya lapisan dalam mata yang disebut retina.
Penyakit ini menyebabkan pembentukan tumor ganas pada retina, baik pada salah satu mata ataupun keduanya.
Penyakit kanker pada anak satu ini paling banyak terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, tepatnya pada usia 2–3 tahun.
Melansir situ American Cancer Society, penyebab utama retinoblastoma adalah mutasi genetik pada gen RB1, yang berperan dalam mengontrol pertumbuhan sel di retina.
Anak yang mengalami penyakit kanker ini umumnya mengalami gejala pada tubuh, seperti berikut ini.
- Munculnya bercak pada tengah mata.
- Pembesaran bola mata.
- Berkurangnya penglihatan, hingga kebutaan.
- Mata juling.
- Peradangan jaringan bola mata.
- Mata kemerahan.
- Mata bersinar kekuningan saat malam atau sering disebut ‘mata kucing’.
3. Osteosarkoma (kanker tulang)
Osteosarkoma adalah kanker yang menyerang tulang, terutama tulang paha dan kaki.
Kanker tulang sebenarnya cukup jarang, tapi penyakit ini menempati peringkat ketiga kanker pada anak di Indonesia.
Penyebab penyakit kanker pada anak satu ini pun belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, termasuk osteosarkoma ini.
Gejala penyakit kanker pada anak ini bergantung pada ukuran dan lokasi tumor tersebut. Namun, beberapa gejala umum yang dapat terjadi di antaranya adalah sebagai berikut.
- Nyeri tulang di malam hari tau setelah beraktivitas.
- Pembengkakan dan tulang terasa hangat.
- Pembengkakan di sekitar tulang yang terkena.
- Kesulitan berjalan.
- Tulang yang lemah, hingga dapat menyebabkan patah tulang.
Osteosarkoma yang terletak di dekat sumsum tulang belakang dapat menyebabkan nyeri punggung yang menjalar ke lengan dan kaki.
4. Neuroblastoma
Jenis kanker pada anak yang selanjutnya adalah neuroblastoma. Ini adalah kanker pada sel-sel saraf yang disebut neuroblas.
Neuroblas seharusnya tumbuh menjadi sel saraf yang berfungsi normal, tapi pada neuroblastoma, sel-sel tersebut justru tumbuh menjadi sel kanker yang berbahaya.
Gejala penyakit kanker sel saraf pada anak yaitu sebagai berikut.
- Perdarahan sekitar mata.
- Nyeri tulang.
- Mata menonjol.
- Kontraksi pupil.
- Diare.
- Perut terasa penuh.
- Lumpuh.
- Bengkak pada leher.
- Mata kering.
- Gangguan pada fungsi usus dan kemih.
Kasus neuroblastoma terjadi pada 10,5 % per 1 juta anak di bawah usia 15 tahun.
5. Limfoma
Limfoma adalah salah satu jenis dari kanker darah yang menyerang kelenjar getah bening.
Jenis kanker pada anak ini dibedakan menjadi 2 yaitu, limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.
Di Indonesia, angka penderita limfoma pada tahun 2021 mencapai 43 anak dengan kasus limfoma non-hodgkin. Angka kasus ini pun paling banyak menyerang anak usia 7–10 tahun.
Meski penyebab limfoma belum diketahui secara pasti, beberapa faktor seperti infeksi virus (Epstein-Barr Virus) dan imunodefisiensi dianggap menjadi penyebab dari penyakit ini.
Gejala penyakit kanker getah bening pada anak yaitu sebagai berikut.
- Kelenjar getah bening di ketiak, paha, leher.
- Demam.
- Lemah.
- Lesu.
- Keringat di malam hari.
- Nafsu makan menurun.
- Penurunan berat badan.
6. Rabdomiosarkoma
Mengutip dari Cancer, rabdomiosarkoma adalah pertumbuhan sel tumor ganas (kanker) di jaringan jaringan lunak tubuh, seperti otot dan jaringan ikat (tendon atau urat).
Pada rabdomisarkoma, sel kankernya terlihat mirip dengan sel otot yang belum matang dan kanker otot ini termasuk jenis kanker yang langka.
Perkembangan sel otot yang disebut rabdiomioblas terjadi pada masa embrio, maka kanker otot lebih umum terjadi pada anak-anak.
Dalam kandungan, rabdiomioblas mulai berkembang membentuk rangka otot pada minggu ketujuh usia kehamilan.
Ketika sel otot ini tumbuh sangat cepat secara tidak normal dan mengganas, sel tersebut berubah menjadi sel kanker rabdomiosarkoma.
Gejala kanker otot pada anak juga bervariasi, tergantung pada lokasi pertumbuhan sel kanker.
- Hidung dan tenggorokan: mimisan, perdarahan, sulit menelan, atau masalah sistem saraf jika terjadi hingga ke otak.
- Sekitar mata: menonjol, masalah penglihatan, bengkak di sekitar mata, atau nyeri pada mata.
- Telinga: pembengkakan, hingga kehilangan pendengaran.
- Kandung kemih dan vagina: masalah buang air kecil atau buang air besar dan masalah pengendalian urin.
7. Hepatoblastoma
Hepatoblastoma adalah salah satu jenis kanker hati. Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak, dari bayi hingga usia 3 tahun.
Sel kanker hepatoblastoma dapat menyebar (metastasis) ke area tubuh lain, walaupun hal ini jarang terjadi.
Mengutip dari Stanford Children Health, hepatoblastoma paling banyak disebabkan perubahan gen. Beberapa kondisi genetik yang meningkatkan risiko hepatoblastoma yaitu:
- Sindrom Beckwith-Wiedemann.
- Bay lahir berat renda (BBLR).
- Sindrom Aicardi.
- Poliposis adenomatosa.
Sementara itu gejala hepatoblastoma yaitu:
- perut bengkak.
- berat badan dan nafsu makan menurun.
- pubertas dini pada anak laki-laki.
- sakit perut.
- mual dan muntah.
- penyakit kuning (menguningnya mata dan kulit).
- demam.
- kulit gatal, serta.
- vena di perut membesar dan dapat dilihat melalui kulit.
8. Medulloblastoma
Mengutip dari Mayo Clinic, ini adalah penyakit kanker pada anak yang menyerang otak bagian belakang bawah atau otak kecil. Bagian ini berperan dalam koordinasi, keseimbangan, dan gerakan otot.
Medulloblastoma cenderung menyebar lewat cairan bernama serebrospinal (CSF). Ini adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi otak serta sumsum tulang belakang ke area lain di sekitarnya.
Sel kanker ini jarang menyebar ke area lain, sehingga secara spesifik menyerang otak.
Kondisi ini dikenal sebagai tumor neuroepitelial embrional karena terbentuk di sel janin yang tersisa setelah bayi dilahirkan.
Penyakit kanker ini bisa diderita semua usia, tapi paling sering menyerang pada anak. Penyebabnya masih belum diketahui pasti, tapi dikutip dari Cancer, ada hubungan dengan gen yang diturunkan dari keluarga.
Bagaimana pemeriksaan dan pengobatan penyakit kanker pada anak?
Ketika konsultasi, dokter akan bertanya tentang riwayat dan gejala medis, kemudian memeriksa anak.
Jika kanker adalah penyebab yang dicurigai, dokter mungkin merekomendasikan tes pencitraan (seperti rontgen), biopsi untuk mengetahui jenis sel kanker atau serangkaian tes lainnya.
Mengutip dari Cancer, ada tiga tipe perawatan untuk penyakit kanker pada anak yaitu:
- operasi,
- terapi radiasi, serta
- kemoterapi.
Beberapa jenis penyakit kanker pada anak-anak bisa diobati dengan kemoterapi berdosis tinggi dan diikuti dengan transplantasi sel induk.
Ada pula jenis pengobatan yang lebih terbaru, seperti terapi obat dan imunoterapi.
Apakah kanker pada anak bisa sembuh? Masih menurut situs resmi Cancer, kanker pada masa kanak-kanak cenderung merespon pengobatan lebih baik.
Tubuh anak-anak membuat kemungkinan pulih lebih tinggi daripada orang dewasa.
Menggunakan perawatan yang sangat intens, seperti kemoterapi, membuat pengobatan kanker lebih efektif.
Namun tidak menutup kemungkinan menyebabkan efek samping jangka pendek dan panjang.
Apa pengaruh penyakit kanker pada kondisi kejiwaan anak?
![kanker darah](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/03/f2b33537-kanker-darah-400x267.jpg)
Kanker sangat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pasien, terutama pada anak-anak yang rentan terkena stres akibat penyakit kronis.
Menurut penelitian dalam American Cancer Society, anak-anak yang menderita kanker lebih berisiko mengalami gangguan psikosis dibandingkan anak seusianya.
Gangguan psikologis tidak hanya terjadi saat anak menjalani pengobatan, tapi juga setelah mereka sembuh dari kanker.
Gangguan psikologis tersebut meliputi:
- gangguan kecemasan,
- penyalahgunaan obat-obatan,
- gangguan mood dan lain-lain, serta
- gangguan psikosis dan gangguan kepribadian.
Penelitian lain dalam Wiley Online Library turut menemukan gangguan psikologis lain yang dialami anak-anak penderita kanker.
Para peneliti menemukan adanya kasus depresi, gangguan antisosial, post-traumatic stress disorder (PTSD), hingga skizofrenia.
Itu dia beberapa jenis penyakit kanker pada anak yang umum terjadi. eningkatan kesadaran akan kanker pada anak dapat mendorong deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif, sehingga peluang kesembuhan semakin besar.
Dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang kuat, anak-anak yang menghadapi kanker tetap memiliki harapan untuk hidup sehat dan bahagia.
Kesimpulan
- Beberapa jenis kanker yang umum pada anak termasuk leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma, rabdomiosarkoma, hepatoblastoma, dan medulloblastoma.
- Penyebab pasti banyak jenis kanker anak masih belum diketahui, tetapi faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan dapat meningkatkan risikonya.
- Diagnosis kanker pada anak dilakukan melalui pemeriksaan medis, tes pencitraan, biopsi, dan berbagai tes lainnya.
- Pengobatan kanker anak meliputi operasi, terapi radiasi, kemoterapi, serta metode terbaru seperti terapi obat dan imunoterapi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]