Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker yang berkembang di jaringan lunak pada tubuh. Jaringan lunak ini biasanya terdapat di otot penghubung, seperti otot lengan, kaki, dan otot yang terdapat di organ reproduksi.
Kanker ini salah satu jenis sarkoma, yaitu kanker yang terjadi di jaringan pendukung atau penghubung tubuh.
Terdapat dua jenis sarkoma, yaitu sarkoma jaringan lunak dan sarkoma tulang. Rhabdomyosarcoma tergolong dalam sarkoma jaringan lunak.
Kondisi ini dapat terjadi di otot, lemak, pembuluh darah, atau jaringan lunak manapun. Namun, bagian tubuh yang paling umum terdampak oleh sel kanker jenis ini adalah kepala, leher, kantung kemih, vagina, lengan, serta kaki.
Melansir American Cancer Society, rhabdomyosarcoma terbagi menjadi beberapa jenis di bawah ini.
Kondisi ini merupakan yang paling umum terjadi, terutama pada anak-anak berusia 6 tahun ke bawah. Biasanya, bagian tubuh yang paling sering terkena kanker jenis ini adalah leher dan kepala.
Terkadang, jaringan-jaringan pada mata juga dapat terdampak oleh sel kanker embrional. Kondisi ini disebut dengan rhabdomyosarcoma orbital.
Bagian tubuh lain yang sering juga ditemukan sel-sel kanker embrional yaitu organ reproduksi, seperti kanker vagina, kanker rahim, kanker kandung kemih, serta kanker prostat.
Salah satu subtipe dari kanker jenis embrional yaitu sarcoma botryoide. Jenis tumor ini muncul secara berkelompok dalam satu tempat, dan biasanya ditemukan di hidung, mata, atau vagina.
Kanker jenis embrional ini umumnya mudah menyebar ke jaringan-jaringan sekitar.
Jenis alveolar lebih umum terjadi pada anak-anak yang sudah lebih besar, serta pasien yang memasuki masa pubertas.
Sel kanker biasanya ditemukan di lengan, kaki, dada, atau perut. Namun, sel kanker jenis alveolar berkembang lebih cepat jika dibandingkan dengan jenis embrional. Maka dari itu, kanker jenis ini membutuhkan penanganan medis yang jauh lebih intensif.
Kanker jenis anaplastik atau pleomorfik sangat jarang terjadi. Kasus kejadiannya lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.
Penyakit kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh mana saja. Oleh karena itu, gejalanya dapat bervariasi pada masing-masing penderita.
Selain itu, kemunculan gejala juga bergantung pada lokasi, ukuran, dan tingkat keparahan tumor yang berkembang.
Di bawah ini gejala rhabdomyosarcoma yang umum terjadi.
Beberapa gejala lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Anda harus segera ke dokter jika mengalami kondisi berikut.
Apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala kanker yang disebutkan di atas, jangan tunda waktu lagi untuk memeriksakan diri ke dokter.
Umumnya, sel kanker berkembang akibat adanya mutasi genetik di dalam sel tubuh manusia. Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari mutasi genetik yang menimbulkan sel kanker.
Pada kondisi yang normal, sel tubuh akan berkembang, mereplikasi, dan mati pada kecepatan tertentu. Kondisi ini diatur oleh gen yang disebut dengan onkogen dan gen penekan tumor.
Apabila salah satu atau kedua gen tersebut mengalami mutasi, akan terjadi pertumbuhan sel tubuh yang tidak terkendali. Akibatnya, sel yang bermutasi tidak dapat mati dan menumpuk, sehingga tumor dapat terbentuk.
Sel kanker tersebut dapat berpindah ke jaringan-jaringan tubuh sekitar, atau bahkan bergerak menuju organ tubuh lain. Kondisi ini dinamakan dengan metastasis.
Ada kemungkinan sel kanker pada jaringan lunak muncul di area yang sebelumnya pernah terpapar radiasi, misalnya radioterapi untuk pengobatan kanker jenis lain.
Selain itu, para ahli juga meyakini bahwa paparan zat kimia juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan sel kanker di dalam tubuhnya.
Berikut faktor risiko yang dapat memicu seseorang terkena rhabdomyosarcoma.
Meski penyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok usia, kasus kejadiannya lebih banyak ditemukan pada pasien anak-anak di bawah 10 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan remaja dan orang dewasa juga dapat mengidap penyakit ini.
Angka kejadian penyakit ini sedikit lebih banyak terjadi pada pasien jenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.
Kondisi bawaan tertentu meningkatkan risiko seseorang mengembangkan penyakit ini, termasuk beragam kelainan genetik yang membuat orang lebih rentan menderita kanker ini di bawah ini.
Dikenal juga dengan penyakit von Recklinghausen, penyakit ini menimbulkan tumbuhnya beberapa tumor saraf dalam satu waktu. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penderita untuk mengidap rabdomiosarkoma.
Sindrom ini sangat jarang terjadi. Anak-anak yang menderita sindrom ini memiliki tinggi dan berat badan di bawah rata-rata, serta kepala yang cenderung lebih besar dari ukuran normal.
Sindrom ini merupakan kondisi di mana anak tumbuh dengan tinggi badan yang kurang, memiliki cacat pada jantung, serta cenderung lambat dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya.
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang Anda derita, gejala yang Anda alami, serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek adanya benjolan di bagian tubuh tertentu.
Jika dokter mencurigai adanya kanker atau jenis tumor lainnya, Anda akan diminta menjalani tes-tes lain di bawah ini.
CT scan menggabungkan foto-foto x-ray yang diambil dari berbagai sudut, sehingga jaringan-jaringan lunak seperti otot dapat terlihat dengan jelas.
Melalui tes ini, dokter dapat melihat tumor secara detail, hingga mendeteksi ukuran serta persebarannya di dalam tubuh.
Prosedur ini menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan foto dengan detail yang lebih baik dari x-ray atau CT scan. MRI juga dapat menunjukkan struktur otot, lemak, dan jaringan-jaringan penghubung secara lebih mendalam.
Tes ini dapat membantu dokter melihat apakah sel-sel kanker telah menyebar hingga ke tulang. Dokter akan menyuntikan cairan radioaktif ke dalam darah Anda, yang kemudian akan berpindah menuju tulang.
Dengan kamera khusus, cairan tersebut dapat terdeteksi, sehingga foto dari kerangka tulang Anda dapat dihasilkan.
Tes USG dilakukan dengan menggunakan gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar organ dalam tubuh Anda.
Berikut ini pengobatan kanker jenis rhabdomyosarcoma yang umumnya dijalani.
Pembedahan merupakan langkah pertama pengobatan kanker yang belum menyebar. Ini bisa dilakukan dengan mengangkat sel kanker di jaringan, atau dengan jaringan lain di sekitar yang juga terkena kanker.
Selama operasi, kelenjar getah bening di dekatnya mungkin dibiopsi untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke area ini, terutama jika:
Beberapa jenis operasi mungkin perlu dilakukan oleh ahli bedah khusus. Contoh: pengangkatan tumor di daerah kepala dan leher mungkin memerlukan tim bedah dengan ahli bedah THT, ahli bedah plastik, ahli bedah maksilofasial, dan ahli bedah saraf.
Jika tumor berukuran besar atau berada di tempat di mana pengangkatan sepenuhnya akan menyebabkan masalah lain, maka pembedahan mungkin ditunda dulu. Pasian akan diminta untuk menjalani kemoterapi atau radioterapi lebih dahulu.
Kemoterapi merupakan terapi dengan menggunakan obat-obatan untuk mengobati kanker. Obat-obat tersebut masuk ke aliran darah dan masuk ke seluruh tubuh untuk menghancurkan sel kanker.
Hal ini membuat kemoterapi berguna untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain, meskipun sel tersebut tidak terlihat.
Kadang, pengobatan ini dilakukan untuk mengecillkan tumor sebelum operasi dilakukan. Di bawah ini beberapa kombinasi obat kemoterapi yang digunakan untuk menyembuhkan rhabdomyosarcoma.
Radioterapi yaitu pengobatan kanker dengan mengandalkan radiasi. Fungsinya sama dengan kemoterapi yakni membunuh sel kanker sekaligus mengencilkan ukuran tumor.
Biasanya terapi radiasi diberikan pada setiap area kanker, setelah 6 sampai 12 minggu menjalani kemoterapi.
Kecuali, ketika kanker ada di lapisan otak dan telah tumbuh menjadi tulang tengkorak atau ke sumsum tulang belakang, pengobatan ini dilakukan bersamaan dengan kemoterapi.
Tidak ada tindakan pencegahan yang terbukti ampuh untuk mencegah kanker rhabdomyosarcoma pada anak-anak.
Akan tetapi, pada orang dewasa risiko dari penyakit ini bisa diturunkan, yakni dengan menerapkan gaya hidup seperti berikut ini.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar