2. Kafein
Sama seperti susu, minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman berenergi (energy drink), dan minuman bersoda, juga dapat terkandung ke dalam ASI.
Selain minuman, makanan yang mengandung kafein, seperti coklat, pun bisa ada di ASI.
Efek samping kafein pada bayi dapat menyerupai efek samping pada orang dewasa. Bayi dapat menjadi rewel, gelisah, hingga sulit tidur.
Efek tersebut dapat timbul jika ibu mengonsumsi kafein secara berlebihan hingga sekitar 10 gelas sehari.
Hal ini karena tubuh bayi lebih lambat dalam menyerap dan membuang kafein dari dalam tubuh.
Untuk menghindari efek samping kafein pada bayi, ibu harus membatasi konsumsi kafein per hari menjadi 2 sampai 3 gelas, atau kurang dari 300 gram.
3. Alkohol

Alkohol yang dikonsumsi akan masuk ke dalam aliran darah, kemudian masuk ke ASI. Kadar alkohol yang rendah di dalam ASI sudah cukup berbahaya bagi bayi.
Oleh karena itu, jangan menyusui bayi setelah minum minuman beralkohol. Ini termasuk salah satu pantangan makanan dan minuman untuk ibu menyusui.
Alkohol umumnya baru bisa dikeluarkan seluruhnya dari dalam tubuh setelah beberapa jam, tergantung berat badan ibu dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Melansir Centers for Disease Control and Prevention, biasanya 1 gelas alkohol dapat terkandung di dalam ASI selama 2-3 jam.
Sementara untuk 2 gelas alkohol bisa berada di dalam ASI selama 4-5 jam dan 3 gelas alkohol bertahan selama 6-8 jam di dalam ASI.
Jika ingin mengonsumsi alkohol, disarankan untuk menunggu hingga bayi berusia beberapa bulan atau tahun, silakan konsultasikan hal ini dengan dokter Anda.
Sebab, beberapa minggu pertama setelah kelahiran merupakan waktu yang penting untuk melatih kebiasaan menyusui dengan bayi.
Sebelum mengonsumsi alkohol, penting untuk memperhatikan langkah-langkah berikut ini.
- Beri ASI pada bayi sebelum minum alkohol.
- Perah ASI sebelumnya dan berikan kepada bayi menggunakan botol susu.
Untuk batas jumlah alkohol yang boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui, berikut adalah keterangannya.
- Jangan minum lebih dari 11 gelas per minggu.
- Beri jeda waktu minum alkohol dan jangan berturut-turut.
- Jangan minum alkohol selama 2 hari setiap minggu.
Tingkat konsumsi alkohol yang tinggi telah terbukti mengurangi produksi ASI hingga 20%.
Selain itu, konsumsi alkohol yang berlebihan dan sering selama menyusui telah dikaitkan dengan beberapa hal.
Alkohol berisiko meningkatkan gangguan pola tidur, keterlambatan keterampilan psikomotor, dan keterlambatan kognitif bayi di kemudian hari.
4. Ikan
Makanan laut, seperti ikan, dapat menjadi sumber protein dan asam lemak omega 3 yang baik untuk bayi.
Akan tetapi, ikan juga mengandung merkuri yang jika dikonsumsi terlalu banyak dapat memengaruhi sistem saraf dan perkembangan otak.
Berdasarkan jurnal Nutrients, jika ingin makan ikan saat sedang menyusui, pilih ikan yang berukuran lebih kecil dan bukan merupakan jenis ikan predator.
Namun, untuk ikan yang mengandung banyak minyak, seperti tuna, salmon, trout, makarel, sarden, dan herring, sebaiknya hanya dikonsumsi 2 kali seminggu, atau sekitar 140 gram.
Ketika hamil, ibu dilarang untuk makan ikan mentah. Pada saat menyusui, ikan tidak menjadi makanan pantangan untuk ibu menyusui. Ibu dapat kembali mengonsumsi ikan mentah, tetapi harus yang masih segar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar