Berat badan bayi merupakan salah satu tolak ukur penilaian pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi dikatakan memiliki status gizi yang baik bila indikator tumbuh kembangnya berada di jalur yang tepat, salah satunya dengan melihat berat badan normal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Berat badan bayi merupakan salah satu tolak ukur penilaian pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi dikatakan memiliki status gizi yang baik bila indikator tumbuh kembangnya berada di jalur yang tepat, salah satunya dengan melihat berat badan normal.
Jadi, berapa rentang berat badan bayi yang dikatakan ideal atau normal? Kapan perlu khawatir dengan pencapaian berat badan bayi ini? Berikut jawabannya.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara termudah untuk mengetahui berat badan bayi usia 12 bulan normal atau tidak yakni membandingkannya dengan berat badan saat lahir.
Berat badan bayi 12 bulan seharusnya sudah mencapai tiga kali dari berat badannya saat lahir.
Akan tetapi, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir karena proses pertumbuhan bayi bisa berbeda-beda pada masing-masing individu.
Selama berat badan bayi berada di rentang normal dan tidak kurang atau lebih dari itu, berarti tumbuh kembangnya termasuk baik.
Indikator yang biasanya digunakan untuk menilai berat badan bayi yakni berat badan menurut usia (BB/U) dan berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB).
Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan RI, berat badan bayi dikatakan normal dan tidak kurang atau lebih saat berada pada rentang berikut ini.
Berdasarkan tabel Standar Berat Badan menurut Umur dari Permenkes No.2 Tahun 2009, berat badan normal bayi baru lahir sampai usia 24 bulan laki-laki yakni sebagai berikut.
Berat badan bayi laki-laki yang berada di rentang tersebut termasuk normal atau tidak kurang dan lebih.
Berdasarkan tabel yang sama, berat badan normal atau ideal bayi perempuan baru lahir sampai usia 24 bulan yakni sebagai berikut.
Begitu pula untuk bayi perempuan, jika hasil pengukuran berat badan si kecil berada di bawah rentang tersebut artinya termasuk kurang.
Sementara jika lebih dari rentang tersebut, berat badan bayi perempuan tergolong lebih hingga obesitas.
Perlu Anda pahami, sejak baru lahir, ada beberapa indikator yang dijadikan patokan dalam menilai apakah tumbuh kembang si Kecil berjalan dengan baik.
Selain tinggi atau panjang badan dan lingkar kepala, masih ada berat badan bayi yang juga termasuk aspek untuk menentukan status gizi si Kecil.
Salah satu hal yang mendukung normalnya kenaikan berat badan bayi yakni asupan nutrisi yang didapat dari makanan padat serta minuman harian.
Jika asupan nutrisi atau zat gizi tersebut mampu memenuhi kebutuhan gizi harian bayi, kenaikan berat badannya tentu dapat berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika asupan zat gizi tersebut cenderung kurang memenuhi kebutuhan gizi si Kecil, otomatis hal ini akan berpengaruh pula pada kenaikan berat badannya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara paling mudah untuk menentukan apakah berat badan bayi sekarang termasuk kurang, ideal, atau lebih yakni membandingkannya dengan berat badan saat lahir.
Namun, untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengambil kesimpulan status berat badan bayi berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020.
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 mengategorikan berat badan bayi berdasarkan usia (BB/U) sebagai berikut.
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 juga mengkategorikan status gizi berdasarkan panjang badan (BB/PB) sebagai berikut.
Satuan dari pengukuran tersebut dikenal dengan nama standar deviasi (SD). Jadi, berat bayi dikatakan normal alias tidak kurang dan lebih saat berada di rentang -2 sampai +1 SD pada tabel WHO berdasarkan BB/U.
Jika berada di bawah -2 SD, berat badan bayi termasuk kurang bahkan sangat kurang. Sementara jika bayi lebih dari +1 SD berat badan bayi tergolong lebih.
IDAI menjelaskan bahwa 1.000 hari pertama kehidupan alias sejak bayi berada di dalam kandungan sampai usianya dua tahun merupakan masa perkembangan tercepat.
Itulah mengapa mungkin Anda pernah mendengar bahwa wajib untuk memenuhi asupan gizi si Kecil dengan baik selama masa 1.000 hari tersebut.
Jika ternyata penambahan berat badan bayi tidak mengalami peningkatan yang baik bahkan cenderung terus menurun di bawah normal dalam pencacatan kartu menuju sehat (KMS) selama 3 bulan berturut-turut, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan pertumbuhan bayi terlebih dahulu untuk mencari tahu penyebab dan penanganan yang sesuai.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar