Perkembangan janin memang menjadi suatu hal yang perlu selalu dipantau. Pasalnya, perkembangan yang tidak sempurna dapat menghasilkan kelainan, salah satunya penyakit jantung bawaan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Perkembangan janin memang menjadi suatu hal yang perlu selalu dipantau. Pasalnya, perkembangan yang tidak sempurna dapat menghasilkan kelainan, salah satunya penyakit jantung bawaan.
Kelainan bawaan pada struktur jantung akan mengganggu peredaran oksigen di dalam tubuh janin. Tidak hanya mengganggu tumbuh-kembang janin, kelainan ini bahkan bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak supaya Anda sebagai orang tua bisa mengetahui penanganan terbaik.
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau congenital heart disease adalah kelainan struktur jantung yang terjadi sejak lahir.
Kelainan ini bisa terjadi pada bagian arteri, pembuluh darah, dinding jantung, katup jantung, maupun hal lainnya yang terkait fungsi jantung.
Kelainan tersebut dapat menyebabkan perubahan aliran darah dari dan ke jantung. Aliran darah bisa melambat, mengalir ke tempat yang salah, hingga tersumbat sepenuhnya.
Oleh karena itu, beberapa kasus penyakit jantung pada bayi, anak, atau orang dewasa memang dapat berakibat fatal.
Secara garis besar, penyakit jantung bawaan terbagi menjadi dua jenis seperti berikut.
Kelainan jantung bawaan dinilai sianotik jika mengakibatkan penurunan oksigen dalam tubuh. PJB sianotik ditandai dengan kulit, bibir, dan lapisan kuku yang membiru (sianosis).
Gejala tersebut muncul karena darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah yang kadar oksigennya sedikit.
Penyakit jantung bawaan sianotik masih bisa dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
Kelainan jantung bawaan dinilai asianotik jika tidak mengakibatkan penurunan oksigen dalam tubuh. Maka, warna kebiruan pada kulit mungkin hanya tampak saat bayi menangis atau menyusui.
PJB asianotik dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti berikut.
Pada beberapa kasus, gejala PJB bisa tidak terlihat, bahkan ketika ibu hamil menjalani pemeriksaan USG. Maka, kondisi ini sering kali baru ditemukan saat bayi lahir.
Berikut adalah gejala umum dari congenital heart disease. Setiap bayi dapat memiliki gejala yang berbeda.
Laman National Health Service UK menyebutkan bahwa gejala penyakit ini mungkin belum tampak saat bayi baru lahir. Gejala PJB pada bayi juga bisa baru terlihat saat mereka beranjak remaja atau bahkan dewasa.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti mengapa jantung janin tidak bisa berkembang dengan sempurna.
Meski PJB bisa terjadi pada siapa saja, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan jantung bawaan pada bayi.
Jika ditemukan kecurigaan terhadap kondisi janin, dokter bisa melakukan ekokardiografi saat janin berusia 18–22 minggu.
Namun, apabila congenital heart disease pada bayi baru dicurigai setelah dilahirkan, berikut adalah beberapa tes yang dapat dilakukan.
Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa penyakit jantung bawaan yang ringan baik pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa sering kali perlu ditangani dengan perawatan khusus.
Salah satu PJB yang tidak memerlukan perawatan intensif adalah cacat septum atrium dengan lubang yang kecil karena lubang ini bisa menutup dengan sendirinya. Meski begitu, penting untuk tetap melakukan pengawasan.
Sementara itu, dalam kondisi yang lebih serius, dokter mungkin menyarankan perawatan penyakit jantung bawaan dengan beberapa prosedur berikut.
Bagi orang tua yang memiliki anak dengan PJB, penting untuk memberikan perhatian lebih. Pasalnya, kondisi ini sering kali juga berpengaruh pada tumbuh kembang.
PJB memang tidak bisa dicegah karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ibu hamil dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mengurangi risiko bayi mengalami PJB.
Penting untuk diingat bahwa penyakit jantung bawaan tidak selalu bisa langsung dideteksi setelah bayi lahir.
Oleh karena itu, jika ibu menemui berbagai gejala seperti di atas saat anak beranjak remaja atau bahkan dewasa, segera hubungi dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar