- Usia 0 bulan atau baru lahir: 2,4-3,7 kg
- Usia 1 bulan: 3,2-4,8 kg
- Usia 2 bulan: 3,9-5,8 kg
- Usia 3 bulan: 4,5-6,6 kg
- Usia 4 bulan: 5,0-7,3 kg
- Usia 5 bulan: 5,4-7,8 kg
- Usia 6 bulan: 5,7-8,2 kg
- Usia 7 bulan: 6,0-8,6 kg
- Usia 8 bulan: 6,3-9,0 kg
- Usia 9 bulan: 6,5-9,3 kg
- Usia 10 bulan: 6,7-9,6 kg
- Usia 11 bulan: 6,9-9,9 kg
- Usia 12 bulan: 7,0-10,1 kg
- Usia 13 bulan: 7,2-10,4 kg
- Usia 14 bulan: 7,4-10,6 kg
- Usia 15 bulan: 7,6-10,9 kg
- Usia 16 bulan: 7,7-11,1 kg
- Usia 17 bulan: 7,9-11,4 kg
- Usia 18 bulan: 8,1-11,6 kg
- Usia 19 bulan: 8,2-11,8 kg
- Usia 20 bulan: 8,4-12,1 kg
- Usia 21 bulan: 8,6-12,3 kg
- Usia 22 bulan: 8,7-12,5 kg
- Usia 23 bulan: 8,9-12,8 kg
- Usia 24 bulan: 9,0-13,0 kg
Begitu pula untuk bayi perempuan, jika hasil pengukuran berat badan si kecil berada di bawah rentang tersebut artinya termasuk kurang.
Sementara jika lebih dari rentang tersebut, berat badan bayi perempuan tergolong lebih hingga obesitas.
Kapan berat badan bayi dikatakan kurang?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara paling mudah untuk menentukan apakah berat badan bayi sekarang termasuk kurang, normal, atau lebih yakni membandingkannya dengan berat badan saat lahir.
Jika saat berat berat badan buah hati Anda sudah mencapai tiga kali bobot tubuhnya saat baru lahir, artinya pertumbuhannya termasuk normal.
Namun untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengambil kesimpulan kategori berat badan bayi berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2020.
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 mengategorikan berat badan bayi berdasarkan usia (BB/U) sebagai berikut:
- Berat badan sangat kurang: kurang dari -3 SD
- Berat badan kurang: -3 SD sampai dengan kurang dari -2 SD
- Berat badan normal: -2 SD sampai dengan +1 SD
- Risiko berat badan lebih: lebih dari +1 SD
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 mengkategorikan berat badan bayi berdasarkan panjang badan (BB/PB) sebagai berikut:
- Gizi buruk: kurang dari -3 SD
- Gizi kurang: -3 SD sampai dengan kurang dari -2 SD
- Gizi baik: -2 SD sampai dengan +1 SD
- Berisiko gizi lebih: lebih dari +1 SD sampai dengan +2 SD
- Gizi lebih: lebih dari +2 SD sampai dengan +3 SD
- Obesitas: lebih dari +3 SD
Satuan dari pengukuran tersebut dikenal dengan nama standar deviasi (SD). Jadi, berat bayi dikatakan normal alias tidak kurang dan lebih saat berada di rentang -2 sampai +1 SD pada tabel WHO berdasarkan BB/U.
Jika berada di bawah -2 SD, berat badan bayi termasuk kurang bahkan sangat kurang. Sementara jika bayi lebih dari +1 SD berat badan bayi tergolong lebih.
Apa penyebab berat badan bayi kurang?
Berat badan bayi yang tergolong kurang bahkan rendah dari normal bisa disebabkan oleh beberapa hal. Jika kurangnya berat badan ini dialami oleh bayi baru lahir, bisa dikarenakan ia lahir lebih awal dari waktunya (prematur).
Bayi dikatakan prematur ketika lahir di usia kehamilan yang belum mencapai 37 minggu. Sementara untuk bayi yang sudah berusia beberapa bulan, berat badan kurang bisa disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang mencukupi.
Selain itu, adanya kondisi medis tertentu juga dapat memengaruhi berat badan bayi sehingga membuatnya kurang atau lebih rendah dari normal.
Ambil contohnya bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan dan penyakit celiac biasanya mengalami penambahan berat badan yang cenderung lebih lambat ketimbang bayi lainnya.
Kapan harus ke dokter?
IDAI menjelaskan bahwa 1000 hari pertama kehidupan alias sejak bayi berada di dalam kandungan sampai usianya dua tahun merupakan masa perkembangan tercepat.
Itulah mengapa mungkin Anda pernah mendengar bahwa wajib untuk memenuhi asupan gizi si kecil dengan baik selama masa 1000 hari tersebut.
Jika ternyata penambahan berat badan bayi tidak mengalami peningkatan yang baik bahkan cenderung terus menurun dalam pencacatan kartu menuju sehat (KMS), segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan pertumbuhan bayi terlebih dahulu untuk mencari tahu penyebab dan penanganan yang sesuai.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar