backup og meta

Okskarbazepin

Okskarbazepin

Okskarbazepin mungkin akan diresepkan oleh dokter untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat antikejang lainnya. Ketahui dosis, aturan pakai, efek samping, dan peringatan sebelum mengonsumsi obat ini.

Golongan obat: Anti-epilepsi

Merek dagang: Barzepin, Pharozepin, Prolepsi, Trileptal

Apa itu okskarbazepin?

ketorolac

Okskarbazepin atau oxcarbazepine adalah obat yang digunakan untuk mengobati kejang pada beberpa jenis epilepsi.

Jenis epilepsi yakni epilepsi umum, kejang tonik klonik primer, serta epilepsi parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder.

Obat ini dapat diberikan sendiri (monoterapi) ataupun dikombinasikan dengan obat kejang lain yang ditentukan oleh dokter Anda (politerapi).

Oxcarbazepine juga kadang-kadang digunakan untuk mengobati:

Bicaralah dengan dokter tentang kegunaan dan kemungkinan risiko dari obat ini untuk kondisi-kondisi tersebut.

Selain kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, obat ini mungkin diresepkan untuk kegunaan lain. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Dosis okskarbazepin

Melansir situs BPOM, di Indonesia, obat ini tersedia dalam beberapa bentuk sediaan yaitu:

  • kaplet salut selaput 300 mg dan 600 mg, 
  • tablet salut selaput 300 mg dan 600 mg, 
  • tablet lepas lambat (extended release), dan 
  • suspensi 60 mg/l.

Dosis oxcarbazepine dibedakan berdasarkan usia, tahapan pengobatan, dan metode terapi (monoterapi atau politerapi).

Dokter akan memberikan resep sesuai dengan kondisi pasien. Jangan menambahkan atau mengurangi resep tanpa sepengetahuan dokter. 

Beritahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau hati. Dokter mungkin akan menurunkan dosis obat ini untuk Anda.

Adapun untuk pasien tanpa riwayat tersebut akan diberikan dosis sebagai berikut.

Dosis untuk dewasa

Okskarbazepin obat minum diberikan sesuai dengan metode terapi dengan dosis sebagai berikut.

1. Monoterapi (terapi tunggal)

Untuk pengobatan epilepsi dengan menggunakan okskarbazepin sendiri tanpa kombinasi obat antikejang lainnya. Tablet biasa (lepas cepat) diberikan dengan dosis berikut.

  • Dosis awal: 300 mg dua kali sehari, lalu ditingkatkan dengan menambahkan 300 mg per 3 hari sesuai indikasi klinis.
  • Dosis pemeliharaan: 300 – 1.200 mg oral dua kali sehari.
  • Dosis maksimum: 1.200 mg oral dua kali sehari

2. Perubahan dari politerapi ke monoterapi

Untuk peralihan dari terapi dengan kombinasi obat anti-kejang lain menjadi terapi tunggal dengan menggunakan okskarbazepin saja, tablet biasa diberikan dengan dosis berikut.

  • Dosis awal: 300 mg secara dua kali sehari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 600 mg per hari pada rentang waktu mingguan sebagai indikasi klinis.
  • Dosis pemeliharaan: 300 untuk 1.200 mg dua kali sehari.
  • Dosis maksimum: 1.200 mg dua kali sehari.

Sebelum beralih ke monoterapi, konsumsi obat antiepilepsi secara bersamaan harus benar-benar dihentikan selama 3—6 minggu.

Dosis pemeliharaan maksimum pada politerapi sudah harus tercapai pada 2—4 minggu dalam kurun waktu tersebut.

Selain itu, pasien harus diawasi dengan ketat selama proses peralihan terapi untuk memantau efek sampingnya.

3. Terapi tambahan (politerapi)

Untuk tablet biasa (lepas cepat), okskarbazepin diberikan sesuai dosis berikut.

  • Dosis awal: 300 mg dua kali sehari, lalu ditingkatkan secara bertahap hingga 600 mg per hari pada rentang waktu mingguan sesuai indikasi klinis.
  • Dosis pemeliharaan: 300 – 1.200 mg dua kali sehari.
  • Dosis maksimum: 1.200 mg dua kali sehari.

Bila mengonsumsi tablet lepas lambat (extended-release), oxcarbazepine diberikan sesuai dosis berikut.

  • Dosis awal: 600 mg sekali sehari selama satu minggu, lalu ditingkatkan dengan pertambahan 600 mg per hari pada rentang waktu mingguan sesuai indikasi klinis.
  • Dosis pemeliharaan: 1.200 – 2.400 mg sekali sehari.
  • Dosis maksimum: 2.400 mg sekali sehari.

obat demam atau panas anak

Dosis untuk anak-anak

Okskarbazepin tablet diberikan sesuai dengan metode terapi, usia, dan berat badan, berdasarkan dosis berikut.

Anak usia 4 – 16 tahun

Untuk terapi tunggal (monoterapi), tablet biasa (lepas cepat) diberikan menurut dosis berikut.

  • Dosis awal: sebesar 4 – 5 mg/kg berat badan, diminum dua kali sehari (maksimal 600 mg per hari).
  • Selanjutnya ditingkatkan dengan penambahan 5 mg / kg berat badan per hari di setiap hari ketiga sesuai indikasi klinis.

Perubahan dari politerapi ke monoterapi, tablet biasa (lepas cepat) diberikan menurut dosis berikut.

  • Dosis awal: 4 – 5 mg/kg berat badan dua kali sehari (maksimal 600 mg per hari).
  • Selanjutnya ditingkatkan sampai 10 mg/kg berat badan per hari pada rentang waktu mingguan sesuai indikasi klinis.

Adapun dosis pemeliharaan untuk peralihan ke monoterapi, tablet oxcarbazepine diberikan sesuai dengan berat badan anak dengan panduan berikut.

  • Berat badan 20 kg: 300-450 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 25 – 30 kg: 450-600 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 35 – 40 kg: 450-750 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 45 kg: 600-750 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 50 – 55 kg: 600-900 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 60 – 65 kg: 600 hingga 1.050 mg dua kali sehari.
  • Berat badan 70 kg: 750 hingga 1.050 mg dua kali sehari.

Untuk pengobatan dengan menggunakan kombinasi obat kejang lainnya (politerapi), oxcarbazepine tablet biasa (lepas cepat) diberikan sesuai dosis berikut.

  • Dosis awal: 4 – 5 mg/kg diminum sekali sehari dua kali sehari (maksimal 600 mg per hari).
  • Dosis pemeliharaan: untuk berat badan 20 – 29 kg sebanyak 900 mg per hari, berat badan 29,1 – 39 kg sebanyak 1.200 mg per hari, berat badan di atas 39 kg sebanyak 1.800 mg per hari.
  • Target dosis pemeliharaan harus dicapai selama 2 minggu.

Penggunaan tablet lepas lambat (extended-release) hanya dianjurkan untuk usia 6 – 17 tahun menurut dosis berikut.

  • Dosis awal: 8 – 10 mg/kg berat badan (maksimal 600 mg per hari) diminum sekali sehari.
  • Selanjutnya ditingkatkan sebanyak 8 – 10 mg/kg per hari (maksimal 600 mg per hari) pada rentang waktu mingguan jika ada indikasi klinis.
  • Dosis pemeliharaan: Untuk berat badan 20-29 kg sebesar 900 mg sekali sehari, berat badan 29,1-39 kg sebesar 1.200 mg sekali sehari, berat badan di atas 39 kg sebesar 1.800 mg sekali sehari.

Anak usia 2 – 4 tahun

Pengobatan untuk anak usia 2 – 4 tahun, hanya dianjurkan terapi kombinasi (politerapi) menggunakan obat okskarbazepin sesuai dosis berikut.

  • Dosis awal: berat badan 20 kg atau lebih sebesar 4 – 5 mg / kg BB dua kali sehari (maksimal 600 mg per hari), berat badan kurang dari 20 kg sebesar 8 – 10 mg / kg BB dua kali sehari.
  • Dosis maksimum: 30 mg/ kg berat badan dua kali sehari.
  • Dosis maksimum yang direkomendasikan harus dicapai selama 2 hingga 4 minggu.

Aturan pakai okskarbazepin

obat penyubur kandungan cepat hamil

Konsumsi obat ini melalui mulut, biasanya dua kali sehari untuk tablet biasa. Sementara untuk tablet lepas lambat (extended-release) biasanya sekali sehari. 

Oxcarbazepine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Minumlah secara rutin di jam yang sama setiap harinya untuk memperoleh hasil yang lebih efektif.

Jangan menghentikan konsumsi obat ini terlalu tanpa persetujuan dokter Anda. Berhenti minum obat secara tiba-tiba dapat memperparah kondisi kejang.

Jika ingin berhenti, konsultasikan pada dokter terlebih dahulu. Dokter biasanya akan menurunkan dosisnya secara bertahap sebelum dihentikan secara total.

Sampaikan pada dokter gejala apa saja yang Anda alami selama mengonsumsi obat ini. Sampaikan pula bila kondisi kejang Anda semakin memburuk.

Apa yang perlu dilakukan bila Anda lupa minum obat?

Melansir National Library of Medicine, Sebelum mulai mengonsumsi obat ini, tanyakan pada dokter apa yang harus Anda lakukan bila tidak sengaja melewatkan satu dosis.

Tanyakan berapa lama Anda harus menunggu antara meminum dosis obat yang terlewat dengan meminum dosis obat di jadwal berikutnya. 

Pastikan Anda tidak meminum dosis ganda untuk menebus obat yang terlewat.

Efek samping okskarbazepin

Kulit kepala mengelupas

Segeralah mencari pertolongan medis terdekat bila mengalami reaksi alergi obat oxcarbazepine seperti kesulitan bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan.

Waspadai pula gejala overdosis seperti pingsan, tubuh kejang, kesulitan bernapas, atau tidak dapat dibangunkan.

Obat ini dapat mengurangi sodium dalam tubuh Anda ke tingkat yang sangat rendah, sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang dapat mengancam nyawa. 

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala ketidakseimbangan elektrolit seperti:

  • sakit kepala, 
  • sulit berkonsentrasi, 
  • masalah memori, 
  • kelemahan, 
  • kehilangan nafsu makan, 
  • merasa goyah, 
  • kebingungan, 
  • halusinasi, 
  • pingsan, 
  • napas pendek, dan/atau 
  • kejang menjadi lebih parah.

Laporkan gejala baru atau gejala yang semakin buruk pada dokter Anda selama mengonsumsi obat ini, seperti: 

  • perubahan suasana hati atau perilaku, 
  • depresi, 
  • kecemasan, 
  • gelisah, 
  • agresif, 
  • hiperaktif (mental atau fisik), atau
  • memiliki pikiran tentang bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Hubungi dokter sesegera mungkin jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:

  • kejang meningkat,
  • kelenjar bengkak, 
  • demam, 
  • menggigil, 
  • nyeri tubuh, 
  • gejala flu, 
  • luka di mulut dan tenggorokan
  • mudah memar, 
  • perdarahan yang tidak biasa pada hidung, mulut, vagina, atau dubur,
  • terdapat bintik-bintik berwarna ungu atau merah di bawah kulit Anda,
  • kesemutan parah, 
  • mati rasa, nyeri, atau otot lemas,
  • kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak kencing sama sekali,
  • nyeri dada, batuk kering, mengi, atau merasa sesak napas,
  • sakit perut, 
  • gatal-gatal, 
  • kehilangan nafsu makan, 
  • urin berwarna pekat, 
  • tinja berwarna seperti tanah liat, 
  • jaundice (menguningnya kulit atau mata),
  • demam, 
  • sakit tenggorokan, 
  • pembengkakan di wajah atau lidah, 
  • sensasi terbakar di mata, serta
  • sakit kulit yang diikuti dengan ruam kulit yang merah atau ungu yang menyebar, terutama di wajah atau tubuh bagian atas, menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas.

Efek samping obat yang lebih umum, termasuk:

  • sakit kepala, 
  • kelambatan mental, 
  • kesulitan berkonsentrasi
  • sulit berbicara, menjaga keseimbangan, atau berjalan
  • pusing, mengantuk, dan perasaan lelah,
  • mual ringan, muntah, sakit perut, diare.
  • penglihatan kabur atau ganda,
  • tremor (gemetar), atau
  • ruam pada kulit.

Tidak semua orang mengalami efek samping yang dicantumkan di atas. Namun, Anda juga bisa saja mengalami beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. 

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker.

Peringatan dan perhatian saat pakai okskarbazepin

peringatan pakai obat okskarbazepin

Sebelum memutuskan untuk menggunakan oxcarbazepine, manfaat dan risiko efek sampingnya harus benar-benar dipertimbangkan.

Ini adalah keputusan yang disepakati oleh Anda dan dokter. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan.

1. Alergi

Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi yang tak biasa atau alergi pada obat ini atau pada obat anti-kejang lain.

Beri tahu juga jika Anda memiliki alergi tipe lain seperti pada makanan, pewarna, pengawet, atau pada hewan. Bila obat ini diberikan tanpa resep dokter, bacalah label pada kemasan secara saksama.

2. Anak–anak

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan masalah spesifik yang akan membatasi penggunaan oxcarbazepine tablet biasa dan suspensi pada anak usia 2 tahun ke atas.

Begitupun pada penggunaan tablet lepas lambat (extended release) pada anak usia 6 tahun ke atas. Namun, penggunaan tablet jenis ini tidak dianjurkan pada anak di bawah usia 6 tahun.

3. Lansia

Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan masalah geriatri khusus yang akan membatasi kegunaan oxcarbazepine pada orang lansia. 

Geriatri adalah ilmu yang khusus mempelajari terkait penyakit di usia lanjut.

Namun, pasien lanjut usia lebih mungkin untuk memiliki masalah ginjal yang berkaitan dengan usianya, sehingga mungkin memerlukan kehati-hatian dan penyesuaian dosis

Apakah obat okskarbazepin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. 

Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C, yaitu mungkin menimbulkan risiko.

Interaksi obat okskarbazepin dengan obat lain

interaksi obat okskarbazepin dengan obat lain

Oxcarbazepine dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya. Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.

Karena obat ini dapat mengurangi efektivitas pil KB, tanyakan kepada dokter tentang penggunaan metode kontrasepsi yang lebih dianjurkan.

Selain itu, beri tahu dokter dan apoteker jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk obat-obatan herbal, obat tradisional, suplemen, dan obat-obatan yang Anda beli tanpa resep.

Hindari minuman beralkohol bila sedang mengonsumsi obat ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Oxcarbazepine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. Retrieved 24 December 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oxcarbazepine?mtype=generic

Oxcarbazepine. Retrieved 24 December 2021, from https://www.drugs.com/search.php?searchterm=oxcarbazepine&a=1

Drugs, H. Oxcarbazepine: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 24 December 2021, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601245.html

OKSKARBAZEPIN | PIO Nas. Retrieved 24 December 2021, from http://pionas.pom.go.id/monografi/okskarbazepin

Versi Terbaru

12/01/2022

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Kenali Gejala Kejang Epilepsi Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Bahaya yang Terjadi Bila Mengganjal Mulut Pakai Sendok Saat Kejang


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 12/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan