Selain itu, penelitian dalam Alimentary Pharmacology and Therapeutics menunjukan bahwa efektifitas obat antasida yang dikunyah akan lebih baik dibandingkan yang ditelan.
Penelitian ini dilakukan pada orang-orang yang sebelumnya diberi makan pemicu gejala maag seperti cabai, keju, bawang mentah, dan minuman bersoda. Satu jam kemudian, mereka diberikan tablet kunyah, tablet telan, dan effervescent (tablet larut air).
Setelah dilihat, ternyata kelompok yang menggunakan tablet kunyah dan effervescent jauh lebih efektif mencegah timbulnya gejala maag daripada yang tabletnya ditelan.
Hal ini dikarenakan ketika antasida ditelan, obat ini akan melewati lambung dengan terlalu cepat untuk menetralkan asam. Sedangkan, ketika Anda mengunyah antasida, antasida yang hancur ini ketika memasuki lambung sudah langsung siap bekerja, sehingga obat ini bekerja lebih efektif menyeimbangkan pH lambung. Itulah mengapa obat maag harus dikunyah dulu, baru ditelan dan minum air.
Apa jadinya kalau langsung menelan obat maag?

Sampai saat ini tidak ditemukan bahayanya menelan antasida langsung. Namun, konsekuensinya yaitu efektifitas obat maag akan menurun, dan proses penyembuhan juga bisa lebih memakan waktu karena obat tidak bekerja seefektif ketika dikunyah.