2. Rifampicin
Efek samping dari obat TBC rifampicin yang paling umum serupa dengan gejala-gejala flu. Selain itu, efek samping berupa hepatotoksisitas juga berpotensi terjadi akibat konsumsi OAT ini.
Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami efek samping berupa perubahan warna cairan tubuh akibat obat rifampicin.
Keringat, air mata, atau urine Anda kemungkinan akan berubah warna menjadi merah (bukan darah). Efek samping ini terjadi akibat zat pewarna yang terdapat di obat TBC ini.
Ruam dan gatal adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi, segera hubungi dokter jika ruam dan gatal disertai dengan pengelupasan pada kulit.
Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami efek samping obat TBC, seperti ini:
- Nyeri sendi yang disertai bengkak
- Mata menjadi berwarna kuning
- Perubahan jumlah urin
- Rasa haus yang terus meningkat
- Urine berdarah
- Perubahan penglihatan
- Detak jantung yang begitu cepat
- Mudah memar atau berdarah
- Mengalami demam dan sakit tenggorokan terus-menerus (tanda infeksi baru)
- Perubahan suasana hati seperti kebingungan, dan mengalami halusinasi atau delusi yang dilihat atau didengar (psikosis)
- Kejang
Yang perlu diperhatikan, kedua obat ini juga memiliki kontraindikasi dengan pil KB, obat diabetes, dan obat darah tinggi.
Hepatitis imbas obat atau drug induced hepatitis (DIC)
Hepatitis imbas obat (DIC) dikenal sebagai kelainan hati akibat penggunaan obat-obat hepatotoksik, alias obat yang menyebabkan kerusakan pada fungsi hati.
DIC (hepatitis imbas obat) termasuk bentuk efek samping yang paling umum dialami akibat obat TBC, seperti isoniazid dan rifampicin.
Dari 7% efek samping OAT yang sering dilaporkan 2% di antaranya adalah kasus sakit kuning karena peradangan. Sementara itu, 30% lainnya merupakan hepar fulminan atau kegagalan fungsi hati.
Keduanya termasuk ke dalam hepatitis imbas obat. Efek samping seperti DIC sering ditemukan pada 2 bulan pertama pengobatan TBC.
Gejala yang sering ditunjukkan dari penyakit ini adalah adalah mual, muntah, nyeri perut, dan perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning (ikterus).
Ikterus disebabkan karena adanya gangguan metabolisme bilirubin di hati. DIC sulit dibedakan dengan hepatitis yang disebabkan infeksi virus.
Itu sebabnya, diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis penyakit ini.
Berbeda dengan hepatitis biasa, efek samping DIC akan membaik dengan sendirinya apabila penggunaan obat tuberkulosis dihentikan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar