backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Lemak dan Minyak

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Lemak dan Minyak

    Banyak diet sehat yang menyatakan bahwa untuk mengurangi asupan lemak, Anda perlu membatasi konsumsi minyak. Lemak dan minyak memang saling berkaitan erat, tetapi keduanya punya perbedaan.

    Agar bisa mengonsumsi keduanya dengan cara yang sehat, Anda perlu mengetahui beda antara keduanya terlebih dulu. Simak pada ulasan berikut ini.

    Perbedaan antara lemak dan minyak

    minyak tidak sehat

    Istilah “lemak” umumnya diartikan sebagai zat gizi makro seperti halnya karbohidrat dan protein. Sementara itu, minyak identik dengan minyak untuk memasak atau menambah cita rasa makanan, seperti minyak goreng, minyak kanola, atau minyak wijen.

    Secara kimiawi, lemak (fats) dan minyak (oils) adalah zat yang sama-sama terbentuk dari komponen utama berupa trigliserida. Trigliserida sendiri tersusun dari 1 molekul gliserol yang berikatan dengan 3 molekul asam lemak (bagian terkecil penyusun lemak).

    Meskipun terbentuk dari bahan-bahan yang sama, lemak dan minyak memiliki lima perbedaan di bawah ini.

    1. Ikatan kimiawi

    Lemak (fats) hanya memiliki satu ikatan tunggal pada struktur kimiawinya sehingga disebut sebagai lemak jenuh. Sementara itu, minyak (oils) memiliki lebih banyak ikatan tunggal pada struktur kimiawinya sehingga termasuk dalam asam lemak tak jenuh.

    2. Bentuk pada suhu ruang

    Minyak dalam suhu ruang berbentuk cair, sedangkan lemak berbentuk padat atau semi padat. Jika Anda berbelanja ke supermarket dan menemukan produk seperti minyak padat walaupun tidak disimpan dalam kulkas, inilah yang disebut lemak.

    3. Titik leleh

    Minyak memiliki titik leleh lebih rendah daripada suhu ruang sehingga bentuknya cair. Di sisi lain, lemak memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan suhu ruang. Itulah sebabnya lemak dapat mempertahankan bentuknya yang padat.

    4. Sumber

    Perbedaan keduanya juga terdapat pada sumbernya. Minyak biasanya berasal dari sumber lemak nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, sedangkan lemak banyak berasal dari sumber hewani seperti gajih.

    5. Reaktivitas

    Ikatan rangkap pada minyak membuatnya lebih reaktif terhadap oksigen. Inilah alasan mengapa minyak mudah tengik bila disimpan dalam suhu ruang. Sebaliknya, lemak kurang reaktif sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah tengik.

    Bahaya konsumsi lemak dan minyak yang berlebihan

    minyak goreng untuk kolesterol

    Minyak dan lemak yang Anda konsumsi akan dicerna oleh tubuh menjadi bentuk yang paling kecil, yaitu asam lemak. Asam lemak pada usus kemudian diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk menjalankan fungsinya.

    Asam lemak inilah yang disebut sebagai “lemak” pada makanan. Fungsi utama lemak yaitu menyediakan energi, melindungi organ-organ vital, serta berperan dalam fungsi kekebalan tubuh, pembentukan hormon, dan pengiriman sinyal saraf.

    Terlepas dari perbedaan yang ada, keduanya memberikan manfaat bagi tubuh. Akan tetapi, Anda harus memerhatikan jenis dan jumlah lemak yang Anda konsumsi agar asupannya sesuai dengan kebutuhan.

    Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL), yakni kolesterol “jahat” yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Jenis lemak ini biasanya banyak terkandung dalam:

    • mentega dan ghee (minyak samin),
    • minyak babi,
    • minyak kelapa dan minyak sawit,
    • bagian daging yang berlemak,
    • daging yang diawetkan,
    • sosis, bacon, dan kornet, serta
    • beberapa produk susu.

    Meski begitu, tidak semua jenis lemak berdampak buruk bagi tubuh. Lemak tak jenuh yaitu lemak yang dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL), kolesterol “baik” yang bermanfaat bagi jantung.

    Jenis lemak yang satu ini banyak terdapat pada minyak zaitun, buah alpukat, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Pada sumber hewani, lemak tak jenuh biasanya ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna.

    Kedua produk ini memang memiliki bentuk yang berbeda, tapi memiliki manfaat serupa bila dikonsumsi sesuai anjuran. Keduanya sama-sama mengandung asam lemak penting yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia.

    Namun, asupan lemak yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Maka dari itu, pastikan asupan lemak Anda berasal dari sumber yang menyehatkan dan sesuai dengan kebutuhan gizi harian.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 12/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan