Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati sering kali digadang-gadang sebagai sumber lemak tak jenuh yang sehat dengan manfaat yang lebih banyak dibandingkan lemak hewani. Benarkah?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati sering kali digadang-gadang sebagai sumber lemak tak jenuh yang sehat dengan manfaat yang lebih banyak dibandingkan lemak hewani. Benarkah?
Lemak nabati adalah lemak yang berasal dari biji atau bagian lain dari suatu tanaman. Seperti lemak hewani, lemak nabati juga dapat berbentuk padat atau cair dalam suhu ruangan. Lemak yang berbentuk cair lebih umum dikenal sebagai minyak nabati.
Produsen membuat minyak nabati dengan cara mengambil minyak dari bagian tertentu suatu tanaman. Proses ini bisa dilakukan secara mekanik dengan menghancurkan biji tanaman atau secara kimiawi menggunakan pelarut.
Produsen kemudian dapat memurnikan minyak yang telah diekstrak dari tanaman. Bila perlu, produsen minyak juga dapat melakukan pemurnian lebih lanjut atau mengubah sifat-sifat minyak nabati menggunakan bahan kimia.
Secara kimiawi, lemak nabati tidak berbeda dengan lemak hewani yang sama-sama tersusun atas trigliserida. Minyak dari tanaman juga mengandung lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal dan ganda, serta lemak trans (pada produk-produk tertentu).
Minyak nabati yang kaya akan lemak tak jenuh antara lain minyak zaitun, minyak bunga matahari, minyak canola, dan minyak kedelai. Sementara itu, minyak yang tinggi kandungan lemak jenuh yakni minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak inti sawit.
Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari mengonsumsi minyak nabati.
Minyak nabati merupakan sumber lemak tak jenuh, khususnya dalam bentuk omega-3 dan omega-6. Contoh minyak yang paling banyak mengandung keduanya yakni minyak wijen, minyak biji anggur, minyak safflower, dan minyak bunga matahari.
Omega-3 dan omega-6 dapat membantu menurunkan kolesterol jahat LDL (low-density lipoprotein) serta mengontrol kolesterol darah total ke tingkat lebih sehat. Dengan cara ini, keduanya turut membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Minyak kacang tanah dan minyak almon, tidak hanya kaya akan lemak berupa omega-3, tetapi juga vitamin E. Asupan omega-3 dan vitamin E yang cukup merupakan kombinasi tepat untuk fungsi otak yang sehat.
Omega-3 membantu membentuk myelin, yakni selubung lemak yang melindungi saraf dan mempercepat pengiriman sinyal saraf. Sementara itu, vitamin E berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain menyediakan cadangan energi bagi tubuh, lemak juga memiliki banyak fungsi lainnya. Lemak dari minyak nabati dapat menjadi bantalan yang melindungi organ vital, menghangatkan tubuh, serta membantu menjalankan fungsi sel.
Tubuh juga memerlukan lemak untuk menjalankan fungsi sistem imun tubuh dan membentuk hormon-hormon penting. Tanpa asupan lemak yang memadai, tubuh Anda tidak dapat menjalankan semua fungsi penting ini.
Vitamin terbagi menjadi dua kelompok, yakni vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin yang tergolong larut lemak yakni vitamin A, D, E, dan K. Sementara itu, vitamin larut air terdiri atas vitamin B kompleks dan C.
Meski sering mengonsumsi vitamin, tubuh tidak akan mampu menyerapnya bila Anda kekurangan asupan lemak. Menambahkan minyak nabati ke dalam makanan sehari-hari merupakan cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan lemak.
Baik-tidaknya suatu lemak sebenarnya tergantung pada jenis lemak itu sendiri, bukan sumbernya. Meski minyak nabati biasanya lebih menyehatkan, tak dapat dipungkiri bahwa produk ini juga mengandung lemak jenuh yang kurang baik bagi tubuh.
Beberapa produk minyak dari tumbuhan bahkan mengandung lemak trans yang berasal dari proses hidrogenasi. Berbagai studi membuktikan adanya kaitan antara konsumsi lemak trans dan risiko penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Jadi, jangan sampai Anda asal memilih minyak nabati karena menganggap produk ini pasti lebih menyehatkan daripada produk hewani. Kuncinya ialah memilih sumber lemak tak jenuh dan omega-3 serta membatasi asupan lemak jenuh.
Sebagai panduan, di bawah ini anjuran mengenai konsumsi makanan berlemak oleh The American Heart Association’s Nutrition Committee.
Seperti lemak hewani, lemak nabati yang diklaim menyehatkan juga punya keunggulan dan kekurangan. Pastikan Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar dan mengimbanginya dengan beragam zat gizi lain untuk menjaga kesehatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar