Obesitas morbid adalah kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak yang sangat banyak. Kondisi obesitas ini menyebabkan kesulitan berjalan dan bernapas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Obesitas morbid adalah kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak yang sangat banyak. Kondisi obesitas ini menyebabkan kesulitan berjalan dan bernapas.
Istilah lain obesitas morbid adalah obesitas kelas 3. Perbedaan obesitas morbid dengan obesitas biasa terdapat pada angka indeks massa tubuh (IMT).
Obesitas terjadi bila seseorang memiliki nilai IMT sebesar 25 ke atas. Sementara, orang dengan obesitas morbid memiliki angka IMT lebih dari 40.
Obesitas morbid juga muncul bila nilai IMT lebih dari 35, biasanya diikuti dengan kondisi kesehatan seperti hipertensi atau diabetes.
Gejala obesitas morbid yang bisa dirasakan di antaranya:
Obesitas terjadi ketika tubuh cenderung menyimpan energi lebih banyak daripada menggunakannya untuk aktivitas fisik.
Cadangan energi berlebih pada tubuh akan berubah menjadi tumpukan lemak sehingga berat badan terus naik
Umumnya, ada dua penyebab obesitas morbid.
Meski demikian, ada beberapa faktor risiko penyebab obesitas morbid.
Dilansir dari jurnal Current Genomics, obesitas morbid bisa terjadi akibat perubahan genetik.
Perubahan genetik ini memicu rasa lapar terus-menerus. Efeknya, makan terus-menerus dengan jumlah yang banyak tak terhindarkan.
Kelainan genetik ini juga membuat rasa kenyang berkurang. Akibatnya, asupan kalori harian pun bertambah dan lemak tubuh menumpuk.
Selain itu, otak akan kesulitan mengatur waktu yang tepat untuk menambah atau mengurangi jumlah asupan.
Salah satu kebiasaan yang bisa membuat seseorang berisiko mengalami obesitas morbid adalah pola makan di lingkungan keluarga.
Bila keluarga Anda memiliki pola makan dengan porsi banyak, lebih sering, dan menyajikan makanan tinggi kalori, Anda lebih rentan mengalami obesitas morbid.
Tidak hanya itu, keluarga yang lebih sering melakukan aktivitas minim gerak, seperti menonton TV berjam-jam atau asyik dengan gawai juga berisiko akan obesitas kelas 3 ini.
Selain faktor genetik dan kebiasaan kurang sehat, ada beberapa penyakit yang bisa memicu obesitas morbid.
Rupanya, beberapa obat-obatan menimbulkan efek samping berat badan naik. Hal ini akan meningkatkan risiko obesitas morbid.
Berikut ini adalah beberapa obat-obatan yang bisa memicu obesitas.
Sebenarnya, obesitas morbid bisa terjadi pada setiap rentang usia, termasuk anak-anak.
Namun, saat usia bertambah, kondisi hormonal tubuh berubah. Selain itu, massa otot pun menurun seiring pertambahan usia.
Penurunan massa otot erat kaitannya dengan berkurangnya kemampuan metabolisme tubuh.
Kurang tidur terbukti meningkatkan risiko obesitas morbid. Ada kecenderungan seseorang ngemil tinggi lemak dan karbohidrat lebih banyak saat begadang. Lantas, apa hubungannya?
Rupanya, begadang bisa menurunkan aktivitas hormon pemicu rasa kenyang atau leptin di dalam tubuh.
Tak hanya itu, hormon rasa pemicu lapar atau ghrelin pun meningkat saat kekurangan tidur.
Akibatnya, Anda akan sulit merasa kenyang sehingga ingin terus menambah asupan makanan.
Selain faktor risiko di atas, beberapa faktor risiko obesitas morbid lainnya adalah:
Untuk mendiagnosis jenis obesitas ini, dokter perlu melakukan serangkaian tes berikut.
Tentu, menjaga pola hidup sehat merupakan kunci penting mengatasi obesitas kelas 3 ini.
Setelah Anda berkonsultasi, dokter akan memberikan berbagai perawatan, mulai dari obat-obatan hingga tindakan.
Perlu Anda ingat, konsumsi obat untuk atas anjuran dokter. Inilah macam-macam obat penurun berat badan:
Obat penurun berat badan mungkin saja tidak manjur untuk setiap orang. Terlebih, efeknya akan berkurang dari waktu ke waktu.
Jika Anda berhenti mengonsumsinya tanpa pengawasan dokter, ada kemungkinan berat badan naik kembali.
Ada dua jenis prosedur endoskopi yang mampu mengatasi obesitas morbid.
Prosedur dengan nama lain operasi bariatrik ini membantu membatasi jumlah makanan dan mengurangi penyerapan kalori.
Sayangnya, hal ini mampu mengurangi penyerapan zat gizi penting.
Inilah prosedur operasi untuk mengurangi berat badan.
Bila tidak kunjung mengatasinya, Anda bisa mengalami kondisi kesehatan berikut ini.
Cara mencegah obesitas kelas 3 terbaik adalah dengan menjalani gaya hidup sehat. Apa saja yang bisa Anda mulai?
Ada beberapa cara untuk memulai pola makan sehat yang bisa Anda coba untuk mengurangi risiko obesitas kelas 3.
Aktivitas fisik maupun olahraga membantu membakar kalori pada tubuh dan tidak menumpuk menjadi lemak.
Anda bisa memulai dengan berjalan kaki sepuluh ribu langkah setiap harinya. Pastikan Anda juga mulai olahraga intensitas sedang setidaknya tiga puluh menit dalam sehari.
Stres maupun suasana hati yang negatif menyebabkan Anda susah tidur hingga mengonsumsi makanan berlebihan.
Anda bisa mengatasi stres dengan cara bergabung dengan kelompok dukungan (support group) atau melakukan hobi setiap hari.
Bila tidak kunjung membaik, segera temui psikolog dan/atau psikiater untuk menangani masalah emosional.
Pola hidup sehat adalah kunci utama untuk mencegah obesitas morbid.
Selain menjaga fisik dan pola makan, mengelola kondisi mental mampu mendukung upaya pencegahan kenaikan berat badan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar